Iran vs Israel dalam Dunia Islam

Prof Arismunandar Ajak Umat Lihat Konflik Iran-Israel dengan Berbagai Perspektif

Penulis: Kaswadi Anwar
Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DISKUSI PUBLIK – Ketua ICMI Orwil Sulsel, Prof Arismunandar saat memberikan sambutan Diskusi Publik Konflik Iran-Israel dalam Perspektif Dunia Islam di Lantai 3 Kantor Tribun Timur, Jl Opu Dg Risadju 430, Kota Makassar, Kamis (26/6/2025). Diskusi publik ini diinisiasi oleh Tribun Timur bersama dengan  Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Pengurus Wilayah Sulawesi Selatan (ICMI Orwil Sulsel), Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Makassar dan Forum Dosen.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Konflik  antara Iran-Israel menjadi perhatian banyak pihak.

Sebab, efek ditimbulkan cukup besar. Bukan hanya di kawasan Timur Tengah, tapi juga dunia, termasuk Indonesia.

Diskusi publik dengan tema Konflik Iran-Israel dalam Perspektif Dunia Islam digelar Kamis (26/6/2025).

Diskusi publik ini diinisiasi oleh Tribun Timur bersama dengan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Pengurus Wilayah Sulawesi Selatan (ICMI Orwil Sulsel), Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Makassar dan Forum Dosen.

Ketua ICMI Orwil Sulsel, Prof Arismunandar menyampaikan, diskusi ini untuk membangun perspektif bersama terhadap konflik Iran-Israel yang menyita perhatian umat.

“Diskusi ini diharap melahirkan pandangan-pandangan, tidak harus kesepakatan, tapi pemahaman terhadap perspektif apa yang terjadi di balik konflik ini,” katanya saat memberikan sambutan di Lantai 3 Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih (Opu Dg Risadju) Nomor 430, Kota Makassar, Kamis.

Ia menuturkan, jika melihat konflik Israel dan Palestina, tak diragukan pandangan umat  pasti pro kepada Palestina. Dan mengutuk agresi Israel dengan alasan apapun.

Namun, dengan bergesernya konflik Israel vs Iran, bisa saja menimbulkan konflik perspektif.

Ada yang pro Iran karena mewakili kepentingan umat-umat yang gelisah. Lantaran dari semua negara di Timur Tengah, tidak ada yang berani bersikap terhadap Israel.

“Iran mewakili kegelisahan itu. Makanya, banyak umat di dunia ini setuju,” ucapanya.

Di lain sisi, ungkap dia, ada pemikiran berbeda yang melihat dari banyak kacamata. Salah satunya, konflik ini bisa berujung gangguan keamanan, gangguan ketertiban di kawasan Timur Tengah, dunia, termasuk Indonesia.

Bisa dilihat pelajar Indonesia harus pulang dari negara mereka menuntut ilmu. Tentu ini menjadi catatan pula dan masih banyak pandangan lain dengan peristiwa ini.

“Satu hal kita ingin umat Islam berdamai, itu tak bisa kita ingkari. Bersatu dan berdamai adalah hal paling penting,” tegas Rektor Universitas Negeri Makassar 2008-2016 ini.

Prof Arismunandar juga berharap, Palestina yang masih alami penjajahan dari Israel bisa merdeka.

Palestina bisa menjadi negara berdaulat sama dengan negara Islam lain di Timur Tengah.

“Palestina merasakan dampak paling dahsyat dari Israel. Palestina harus segera merdeka dan menemukan jati diri seperti bangsa lain di kawasan Timur Tengah, merdeka serta bisa hidup dengan tenang,” tutup pria kelahiran Sinjai ini. (*)

Berita Terkini