Kaharullah
Plt Kepala UPT Perpustakaan
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan
Melaporkan dari Makassar, Sulsel
HALAMAN Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan di Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulsel tampak berbeda, Rabu (11/6/2025).
Suara cangkul yang menyentuh tanah, tawa ringan para ASN, serta semangat kebersamaan membaur dalam satu gerakan: menanam pohon, menanam harapan.
Gerakan ini bukan sekadar aksi simbolis.
Ia lahir dari tindak lanjut Surat Edaran Nomor: 100.3.4/910/DISPUS-ARSIP tentang Penanaman Pohon oleh ASN/Non-ASN.
Sebuah gerakan kolaboratif yang menyatukan seluruh pegawai, baik ASN maupun non-ASN, untuk bersama-sama merawat bumi dari lingkungan tempat mereka bekerja.
Kegiatan penanaman pohon ini dirancang sebagai bentuk nyata dukungan terhadap pelestarian lingkungan hidup, sejalan dengan arahan Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, dan Wakil Gubernur, Fatmawati Rusdi.
Momentum ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang dirangkaikan dengan Hari Kesadaran Nasional.
Dukungan penuh datang dari Sekretaris Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, yang menyebut bahwa gerakan ini merupakan bagian dari program unggulan Pemprov dalam mendorong partisipasi aktif ASN terhadap isu lingkungan.
Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor demi menciptakan lingkungan yang lebih sehat, bersih, dan hijau.
Sebagai bentuk simbolisasi komitmen tersebut, Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Prof Muhammad Jufri, memimpin langsung penanaman pohon di tiga titik utama:
- Halaman Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar
- Kantor Layanan Perpustakaan Umum Daerah, Jl Sultan Alauddin Km7, Makassar
- Kantor Layanan Perpustakaan Abdurrasyid Dg Lurang, Jl Kenanga nomor 12, Kabupaten Gowa
Tampak mendampingi Plt Sekretaris Dinas, Andi Sucianita Hatta; Kabid Perpustakaan, Andi Sangkawana; serta saya.
Tidak ketinggalan, para Pustakawan Ahli Utama dan Arsiparis Utama juga turut turun tangan menanam bibit pohon, memperkuat pesan bahwa pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama.
Penanaman pohon tidak hanya dilakukan di tiga titik tersebut.
ASN dan non-ASN juga melaksanakan aksi serupa di sejumlah lokasi lain:
- Gedung Multimedia Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Jl Sultan Alauddin, Makassar
- Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak, Jl Lanto Dg Pasewang nomor 1, Makassar
Yang membuat program ini semakin bermakna adalah aturan dalam surat edaran yang mewajibkan setiap ASN dan non-ASN menanam 20 pohon per orang.
Jenis pohon yang ditanam pun dipilih berdasarkan manfaat lingkungan dan nilai ekonomisnya.
Masing-masing pohon diberi label berisi nama pohon, tanggal penanaman, serta nama penanamnya.
Tak berhenti di situ, tanggung jawab untuk merawat dan memantau perkembangan pohon pun dibebankan kepada penanamnya sendiri.
"Menanam pohon bukan sekadar menggali tanah dan meletakkan bibit. Ini adalah bentuk nyata kepedulian kita terhadap masa depan lingkungan. Setiap pohon yang tumbuh adalah harapan bagi generasi yang akan datang,” ujar Prof Muhammad Jufri di sela-sela kegiatan.
Melalui aksi ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel ingin menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan dalam budaya kerja ASN.
Harapannya, langkah kecil ini dapat menjadi contoh nyata bagi masyarakat luas: bahwa mencintai lingkungan bisa dimulai dari tindakan sederhana—menanam pohon.
Kegiatan penanaman ini tak berhenti dalam satu hari. Prosesnya akan berlanjut dan perkembangannya dilaporkan secara berkala kepada sekretaris dinas atau kasubag umum, sebagaimana diatur dalam surat edaran.
Apa yang dilakukan hari ini adalah investasi untuk masa depan. Sebuah langkah awal menuju peradaban yang lebih sadar lingkungan.
Sebab, membangun keberlanjutan bukanlah sekadar wacana, tetapi aksi nyata yang berakar dari niat, semangat, dan kerja sama lintas lini.(*)