TRIBUN-TIMUR.COM – Tiga hari setelah perayaan Iduladha 1446 Hijriah, konsumsi daging meningkat di masyarakat, termasuk di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Meski demikian, belum banyak warga yang mengeluhkan gangguan kesehatan akibat konsumsi daging berlebihan.
Kepala Puskesmas Bua, Bambang, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada pasien yang datang dengan keluhan kolesterol tinggi atau hipertensi pasca Iduladha.
"Belum ada. Sementara ini, pasien yang datang rata-rata mengeluhkan demam, batuk, dan gatal," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (9/6/2025).
Menurut catatan Puskesmas Bua, tercatat ada sekitar 20 hingga 30 pasien yang mengeluhkan gejala tersebut setelah Iduladha.
Meski belum ditemukan kasus kolesterol atau hipertensi yang menonjol, Bambang tidak menampik bahwa konsumsi daging merah secara berlebihan memang berisiko memicu kedua penyakit tersebut.
"Rata-rata pasien hipertensi sudah menyadari risikonya karena kami rutin melakukan kegiatan prolanis setiap tanggal 18 setiap bulannya. Kegiatannya meliputi edukasi, senam, dan skrining kesehatan," jelasnya.
Program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) ini ditangani langsung oleh Bambang bersama dokter yang bertugas di Puskesmas Bua.
Terdapat dua kelompok peserta, masing-masing di Puskesmas dan di desa, dengan sekitar 30 orang per kelompok.
Selain itu, Puskesmas Bua juga bekerja sama dengan Laboratorium Klinik Prodia di Kota Palopo untuk pemeriksaan darah pasien hipertensi.
"Setiap enam bulan, kami bekerja sama dengan Laboratorium Prodia untuk pemeriksaan darah pasien," tambahnya.