TRIBUN-TIMUR.COM - Kabupaten Soppeng dan Luwu Utara tak buru-buru mengikuti Makassar seleksi calon sekretaris daerah (Sekda).
Munafri Arifuddin mempercayakan A Zulkifly Nanda sebagai Sekda Makassar.
Ia dilantik di Kantor Balai Kota Makassar, Rabu (28/5/2025).
A Zulkifly Nanda bisa disebut salah satu sekda termuda di Sulsel.
Ia baru berusia 44 tahun saat dilantik menjadi sekda.
Baca juga: Sekda Makassar Dijabat Pamong Muda, Wali Kota Munafri: OPD Harus Saling Menghargai
A Zulkifly Nanda dilantik setelah 17 bulan jabatan sekda Makassar lowong.
Dua daerah di Sulsel belum menunjuk sekda definitif yaitu Soppeng dan Luwu Utara.
Plt Sekda Soppeng dijabat Andi Ibrahim Harta.
Sementara Plt Sekda Luwu Utara dijabat Jumal Lussa.
Andi Ibrahim menjabat Plt Sekda Soppeng sejak era Andi Kaswadi Razak.
Saat masih Andi Kaswadi Razak menjabat bupati, ia telah menggelar seleksi sekda.
Ada lima pendaftar kala itu yaitu M Aswin (Kepala Inspektorat Pinrang), Andi Maria Razak (Kepala BPKSDM Soppeng), Andi Husniati (Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Soppeng).
Andi Dhamrah (Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Soppeng), dan Andi Sumangerukka Syahrazad (Kadis Pendidikan Soppeng).
Setelah seleksi, ada tiga nama masuk tiga besar yaitu M Aswin, A Dhamrah, dan Andi Maria Razak.
Tiga besar sekda diumumkan saat masih era Andi Kaswadi Razak.
Namun hingga pergantian bupati, Andi Kaswadi Razak tak kunjung melantik sekda Soppeng.
Hingga 100 hari kepemimpinan Suwardi Haseng - Selle KS Dalle, ia tetap mempercayakan Plt Sekda kepada Andi Ibrahim.
Bupati Soppeng Suwardi Haseng mengatakan, sudah memperpanjang jabatan Plt Sekda Soppeng Andi Ibrahim Harta.
Perpanjangan jabatan Plt Sekda Soppeng juga mendapat restu dari Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
Suwardi Haseng memastikan Andi Ibrahim Harta akan menjabat Sekda Soppeng hingga enam bulan ke depannya.
"Perpanjangan Plt Sekda disetujui gubernur sampai enam bulan ke depan," ujar Suwardi Haseng usai acara buka puasa di Jl Racing Center II, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Rabu (19/3/2025).
Sekedar diketahui, Andi Ibrahim Harta, merupakan anak mantan Bupati Soppeng Andi Harta Sanjaya.
Berbeda dengan Luwu Utara kini belum menggelar seleksi sekda.
Bupati Luwu Utara Andi Abdullah Rahim mempercayakan Jumal Lussa sebagai Plt Sekda sejak 4 Maret 2025.
Jumal Lussa menggantikan Baharuddin Nurdin.
Tugas Sekda adalah membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, dan organisasi.
Sekda juga bertugas mengoordinasikan dinas dan lembaga teknis daerah.
Perjalanan Seleksi Sekda Makassar
Posisi Sekretaris Daerah Kota Makassar akhirnya diisi pejabat definitif usai 17 bulan lowong.
Setelah ditinggal M Ansar pada 31 Desember lalu, jabatan Sekda Makassar hanya diisi penjabat sementara (Pj) kurang lebih 17 bulan lamanya.
Firman Hamid Pagarra mengisi kekosongan tersebut, ia dilantik sebagai Pj Sekda pada 10 Januari 2024.
Firman menjabat selama sembilan bulan, saat Andi Arwin Azis jabat Pjs Wali Kota Makassar, Firman Pagarra digantikan oleh Irwan Rusfiady Adnan.
Irwan Adnan melanjutkan estafet Sekda Makassar selama enam bulan, dilantik pada Oktober 2024 lalu.
Lalu pada 21 April 2025, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin tak lagi memperpanjang masa jabatan Irwan Adnan.
Saat itu, Munafri menunjuk Nielma Palamba menjadi Plh Sekda.
Alasan Munafri, saat itu Irwan Adnan ikut dalam kontestasi pemilihan Sekda Makassar, sehingga ia menginginkan agar pelaksanaan seleksi berjalan secara fair.
Sepekan menjadi Plh, Nielma akhirnya dilantik sebagai Pj Sekda Makassar tertanggal 28 April 2025.
Selain itu, pada era Wali Kota Makassar Danny Pomanto, proses seleksi Sekda juga pernah dilakukan.
Hanya saja hingga akhir jabatan Danny, izin pelantikan Sekda dari pemerintah pusat tak kunjung keluar.
Padahal hasil seleksi tersebut menempatkan Firman Hamid Pagarra sebagai pejabat dengan nilai tertinggi, Danny Pomanto juga telah mengirim nama Firman Pagarra sebagai pejabat yang akan menempati posisi tersebut.
Saat Munafri dan Aliyah masuk di Pemkot Makassar, hasil lelang sekda tersebut dianulir. Karena itu, dilakukan seleksi ulang pada April lalu.
Dilantiknya A Zulkifly Nanda sebagai Sekda definitif mengakhiri kekosongan jabatan Sekda Makassar.
Kini Zulkifly menjadi pejabat tertinggi dalam ASN di usianya yang ke 44 tahun.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin melantik Andi Zulkifly di Kantor Balai Kota Makassar, Rabu (28/5/2025).
Dalam prosesi pelantikan dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, Ketua TP PKK Melinda Aksa, Wakil Ketua DPRD Makassar, Andi Suharmika, bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Makassar serta tamu undangan pada umumnya.
Prosesi pelantikan ini menjadi penanda penting berakhirnya masa transisi yang cukup panjang dalam struktur birokrasi kota.
Dengan dilantiknya Sekda definitif, diharapkan roda pemerintahan berjalan lebih efektif, stabil, dan mampu mempercepat realisasi program prioritas daerah.
Munafri menekankan pentingnya peran Sekda sebagai penggerak utama roda pemerintahan yang solid, profesional, dan berpihak pada kepentingan masyarakat.
Serta memperkuat struktur birokrasi dan mempercepat akselerasi program-program strategis kota Makassar lima tahun ke depan.
Munafri menekankan bahwa pelantikan Sekda bukan sekadar pengisian jabatan, melainkan bentuk kepedulian kepala daerah terhadap prinsip good governance dan tata kelola pemerintahan yang profesional.
"Fungsi sentral Sekretaris Daerah ini akan memberikan kita kemampuan yang kuat dalam tata kelola sistem pemerintahan. Harapan kita besar karena kita tahu, tugas-tugas ke depan tidak ringan, meski terlihat sederhana. Tantangan kita besar," ujarnya.
Dalam pidatonya, Appi juga menekankan pentingnya sinergi, loyalitas, dan kecepatan dalam menjalankan roda pemerintahan.
Sekda yang baru diharapkan mampu menjadi jembatan koordinasi yang solid antarsatuan kerja untuk mempercepat pembangunan dan pelayanan publik di Kota Daeng.
Ia juga menegaskan pentingnya membangun kolaborasi lintas sektor dan menekankan bahwa keberhasilan pemerintah tidak bisa dijalankan secara parsial atau sektoral.
"Tata kelola ini tidak bisa berjalan parsial. Harus ada tingkat kolaborasi dan kebersamaan yang tinggi, serta menjunjung nilai-nilai saling tahu dan saling memahami," lanjutnya.
Munafri berharap kehadiran Sekda definitif akan memperkuat koordinasi internal di seluruh jajaran perangkat daerah.
Ia juga mengajak seluruh ASN di lingkup Pemkot Makassar untuk memberikan dukungan penuh demi terciptanya pelayanan publik yang prima dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
"Ini bukan tentang saya sebagai Wali Kota, bukan tentang Ibu Aliyah sebagai Wakil Wali Kota, atau Pak Sekda sebagai individu. Ini tentang Pemerintah Kota Makassar sebagai satu kesatuan tim," jelasnya. (*)