TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO – Kerusakan jalan penghubung antara Desa Turatea dan Kelurahan Bontotangnga, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, menjadi sorotan warga.

Jalan tersebut tiba-tiba dipenuhi timbunan tanah dan ditanami sayuran di atasnya.

Momen unik ini diabadikan oleh warga bernama Iqbal saat melintas di lokasi, Kamis (29/5/2025).

"Barupi tadi saya lihat, mungkin kemarin sore na timbuni baru natanami terong," kata Iqbal kepada Tribun-Timur.com.

Ia mengatakan, jalan rusak sepanjang kurang lebih tiga kilometer itu hampir setiap hari ia lalui.

Namun, Iqbal mengaku tidak mengetahui siapa yang melakukan penimbunan dan menanam pohon terong tersebut.

Ia menduga aksi itu dilakukan warga sebagai bentuk protes terhadap kondisi jalan yang tak kunjung diperbaiki.

"Warganya mungkin capek," ungkapnya.

Menurut Iqbal, jalan itu merupakan akses utama masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari.

Bahkan, kata dia, jalan tersebut sering dilalui oleh para pejabat, namun tetap tak mendapat perhatian.

“Pak desa sering lewat pakai mobil, tapi tidak peduli. Begitu juga pak dewan (Anggota DPRD) Ryan, juga sering lewat tapi tidak ada pengertiannya sama sekali,” keluhnya.

Ia menambahkan, jalan penghubung tersebut terakhir kali diperbaiki saat masa kepemimpinan Bupati Radjamilo MP Kr Sicini.

Artinya, jalan itu telah belasan tahun dibiarkan rusak tanpa perhatian pemerintah.

"Sepengetahuanku terakhir Radjamilo yang perbaiki, selama ini Kr Ninra (Bupati Jeneponto 2013-2023) menjabat aih rusakmi apalagi sampai sekarang," tambahnya.

Iqbal berharap, bupati yang baru bisa lebih peka terhadap kondisi daerah.