TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Unjuk rasa driver ojek online (ojol) serentak se-Indonesia belum terlihat di kawasan Fly Over perempatan Jalan AP Pettarani–Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (20/5/2025).
Pantauan Tribun-Timur.com pukul 11.30 WITA, belum tampak adanya aktivitas aksi di bawah Fly Over tersebut.
Kawasan dikenal sebagai Kilometer 4 itu kerap menjadi titik kumpul maupun lokasi unjuk rasa di Makassar.
Tempat ini juga biasa digunakan sebagai lokasi apel petugas keamanan saat mengantisipasi demonstrasi.
Namun, kali ini tidak terlihat adanya aparat yang berjaga.
Diketahui, para driver ojol di berbagai daerah hari ini turun ke jalan memprotes regulasi Kepmenhub No KP 1001 Tahun 2022, merupakan perubahan atas Kepmenhub No KP 667 Tahun 2022.
Aturan ini mengatur pedoman perhitungan biaya jasa penggunaan sepeda motor digunakan untuk kepentingan masyarakat melalui aplikasi.
Aksi protes dikabarkan terpusat di depan Istana Negara, dan turut berlangsung di sejumlah daerah, termasuk Makassar.
Namun, salah satu organisasi ojek online di Makassar, Driver Online Bersatu Bergerak (Dobrak), memilih tidak ikut turun ke jalan.
Keputusan tersebut diambil setelah perwakilan Dobrak bertemu dengan intel Polrestabes Makassar.
Berikut pernyataan resmi Dobrak yang diterima redaksi Tribun-Timur.com:
Pertemuan berlangsung pukul 17.00 WITA, Senin (19/5/2025), dihadiri Kasat Intelkam Polrestabes Makassar, Kanit Bidang Ekonomi Bapak Muammar, serta tim Polrestabes.
Dari pihak Dobrak hadir Erwin, Eeng, jenderal lapangan aksi Om Ghele, dan Naswin.
Pertemuan dimediasi langsung oleh Polrestabes sebagai hasil koordinasi intensif dengan Direktorat Intelkam Polda Sulsel.
Pertemuan digelar di ruang Kasat Intelkam atas izin Kapolrestabes Makassar.
Dobrak mengapresiasi langkah cepat Polrestabes yang memediasi pertemuan dengan manajemen Grab, diwakili Bapak Kresno beserta dua anggota timnya, Aswin dan Ryan.
Berikut poin-poin hasil pertemuan:
Aspirasi Dobrak akan menjadi bahan pertimbangan manajemen terkait penyesuaian tarif dan pola penyampaian aspirasi mitra.
Fitur hemat berbayar pada kendaraan roda empat belum diberlakukan.
Dobrak menyarankan agar hal tersebut dipertimbangkan matang-matang sebelum diterapkan di Makassar.
Terkait aksi 20 Mei 2025, berikut sikap resmi Dobrak:
Mendukung aksi dilakukan pihak lain pada 20 Mei 2025.
Mendukung semangat aksi 20 Mei 2025 sebagai bagian dari peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
Memutuskan tidak turun aksi pada 20 Mei 2025, dan menunda hingga ada alasan mendasar untuk menggelar aksi.
Menghindari potensi penyusupan pihak tak bertanggung jawab yang dapat mencemarkan nama baik Dobrak, sehingga memilih waktu lain untuk menyampaikan aspirasi.
Siap mengakomodasi aspirasi mitra R2 dan R4 jika ke depan ada kendala dalam operasional angkutan sewa khusus maupun ojol.
Sebagai penutup, Dobrak menyampaikan terima kasih atas dukungan dan masukan dari berbagai pihak. (*)