TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG LOE – Menjelang Iduladha, permintaan sapi kurban di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, masih sepi.
Salah satu pengusaha ternak di Bulukumba, Lukman, menyampaikan, hingga saat ini penjualan sapi kurban belum menunjukkan peningkatan signifikan.
“Dibanding tahun lalu, ini tahun agak melambat, agak berkurang,” ujar Lukman, Kamis (15/5/2025).
Ia menyebut, dari sejumlah kelompok ternak binaannya, baru 20 ekor sapi terjual.
Sementara tahun lalu, pada waktu yang sama, puluhan ekor telah laku.
Lukman mengatakan, harga sapi kurban tahun ini masih stabil.
Harga berkisar antara Rp13 juta hingga Rp16 juta per ekor, tergantung ukuran dan kualitas.
Penjualan sapi kurban dilakukan di Babana, Kelurahan Dannuang, Kecamatan Ujung Loe.
Selain itu, penjualan juga berlangsung di Barebba, Kecamatan Gantarang, serta beberapa kecamatan lain.
Para pengusaha ternak di Bulukumba juga tengah mengkhawatirkan potensi mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK).
Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Bulukumba, Thayeb Manangkasi, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan dokter hewan.
Ia mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan sapi diduga terjangkit PMK.
“Jika ada sapi yang positif, segera laporkan ke kepala desa setempat. Dan kepala desa diharapkan segera melapor ke Dinas Peternakan,” ujarnya.
Rencananya, Kamis ini akan digelar rapat bersama tenaga medis, penyuluh peternakan, dan petugas lalu lintas hewan guna mengantisipasi penyebaran PMK.
Sebelumnya, Dinas Peternakan Bulukumba telah menyiapkan 1.000 dosis vaksin PMK. (*)