Hardiknas 2025

Hampir Sejam Mahasiswa UNM Makassar Blokade Jl AP Pettarani Peringati Hardiknas

Penulis: Erlan Saputra
Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HARDIKNAS 2025 - Puluhan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Fakultas Olahraga dan Kesehatan (AMORAS) turun ke jalan. Aksi unjuk rasa dipusatkan di depan Gedung Pinisi UNM, Jl AP Pettarani, Makassar, Jumat (2/5/2025) sekitar pukul 17.00 WITA.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Puluhan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kampus Pinisi UNM, Jl AP Pettarani, Jumat (2/5/2025) sore. 

Aksi ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025.

Pantauan di lokasi, mahasiswa mulai turun ke jalan sekitar pukul 17.00 WITA. 

Mereka tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Fakultas Olahraga dan Kesehatan (AMORAS) UNM.

Adapula mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNM. 

Kedua kelompok tersebut menyampaikan orasi secara terpisah namun berdekatan di depan Kampus Pinisi UNM, menyuarakan tuntutan dan kritik terhadap kondisi pendidikan nasional.

Dalam aksinya, massa membakar ban di tengah jalan dan menutup sebagian badan Jl AP Pettarani. 

Aksi ini berlangsung sekitar 53 menit dan menyebabkan kemacetan lalu lintas dari arah Fly Over menuju Jl Sultan Alauddin.

Mahasiswa membawa bendera organisasi dan membentangkan dua spanduk utama. 

Salah satunya bertuliskan nama aliansi mereka, sementara satu spanduk lainnya berisi kritikan terhadap kondisi pendidikan nasional dalam momentum peringatan Hardiknas.

Secara bergantian, sejumlah mahasiswa menyampaikan orasi mereka. 

Mereka menyoroti persoalan mahalnya biaya pendidikan, komersialisasi kampus, dan kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada peningkatan mutu pendidikan.

Koordinator Lapangan AMORAS, Dani (22), menilai bahwa pemerintah hari ini terlalu fokus pada program populis seperti makan bergizi gratis.

Namun mengabaikan kebutuhan mendasar akan pendidikan gratis yang berkualitas.

"Pendidikan masih mahal, aksesnya belum merata, terutama di pelosok. Pemerintah harus hadir dan prioritaskan mutu pendidikan, bukan sekadar perut kenyang," ujar Dani.

Puluhan aparat kepolisian tampak berjaga dan mengawal jalannya aksi secara ketat. 

Aksi unjuk rasa ini akhirnya dibubarkan oleh mahasiswa sendiri sekitar pukul 17.53 WITA dalam keadaan tertib.(*)

Berita Terkini