Pendulang Emas di Papua Sasaran Pemberontak, Kamp Mimika Dibakar Usai 11 Orang Dihabisi di Yahukimo

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

EVAKUASI KORBAN KKB - Personel Polri dari berbagai satuan saat berusaha mengevakuasi jenazah korban kekejaman KKB di Kabupaten Yahukimo. Selama dua hari berturut-turut, Senin (21/4/2025) dan Selasa (22/4/2025) sebanyak 10 kamp penambang emas di Tanggul Timur Mile 32, Kuala Kencana, Mimika, Papua Tengah terbakar.
EVAKUASI KORBAN KKB - Personel Polri dari berbagai satuan saat berusaha mengevakuasi jenazah korban kekejaman KKB di Kabupaten Yahukimo. Selama dua hari berturut-turut, Senin (21/4/2025) dan Selasa (22/4/2025) sebanyak 10 kamp penambang emas di Tanggul Timur Mile 32, Kuala Kencana, Mimika, Papua Tengah terbakar.

"Tentunya TNI, kita ada Kogabwilhan III di sana dan Satgas-Satgas yang memang ditempatkan di lapangan, tentunya nanti kita juga akan melaksanakan kegiatan untuk pengejaran," ungkap Frega.

"Namun untuk evakuasi saat ini kita mengedepankan dari aparat penegak hukum untuk membuktikan bahwa tidak ada sama sekali kaitannya dengan apa yang dipropagandakan yang disampaikan oleh OPM bahwa itu adalah agen intelijen dari TNI," pungkasnya.

Markas Besar TNI juga telah membantah kabar yang menyebutkan terdapat 11 warga di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan dibunuh oleh TPNPB-OPM adalah prajurit TNI yang tengah menyamar.

Kabar yang disebarkan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom itu menyebutkan, 11 warga tersebut diduga intelijen aparat keamanan.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi menegaskan kabar tersebut adalah bohong atau hoax.

Ia menjelaskan selama ini TPNPB-OPM atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)  di Papua kerap menebar propaganda untuk mengintimidasi masyarakat sehingga masyarakat ragu untuk bekerja, beraktivitas, atau berkebun.

Selain itu, menurutnya kabar itu sengaja disebarkan untuk menutupi pelanggaran HAM yang dilakukan oleh TPNPB-OPM terhadap masyarakat Papua.

Hal itu disampaikannya usai wawancara dengan awak media di Markas Besar TNI Cilangkap Jakarta pada Rabu (9/4/2025).

"Termasuk yang (kabar) 11 orang ini diklaim sebagai tentara. Tentara itu tercatat namanya, teregister namanya. Hari ini tidak ada satu pun prajurit TNI atau Polri yang gugur di sana," tegas Kristomei.

"Artinya apa? Artinya itu adalah hoax yang disampaikan oleh pihak KKB supaya dia lepas dari tuntutan hak asasi manusia. Bahwa dia melakukan kekejian, kebiadaban dengan membunuh masyarakat yang mencoba jadi pendulang," lanjut dia.

Diberitakan Tribun-Papua.com sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim membunuh 11 warga di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan yang diduga sebagai intelijen Indonesia.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menyatakan pihaknya telah menerima laporan resmi dari markas OPM Yahukimo soal pembunuhan 11 warga tersebut.

"Kami teleh menerima laporan dari Panglima TPNPB Yahukimo, Belkius Kobak kalau mereka membunuh 11 warga diduga intelijen aparat keamanan," kata Sebby, Selasa (8/4/2025) malam.

Ia menyatakan, pembunuhan dilakukan selama tiga hari belakangan ini dan menyatakan siap bertanggungjawab.

"Kami minta Presiden Prabowo Subianto hentikan pengiriman pasukan ke Papua, seperti menyamar sebagi pendulang dan profesi lainya," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Teror di Area Tambang Mimika Papua Tengah, 10 Kamp Pendulang Emas Dibakar OTK

Berita Terkini