TRIBUNTIMUR.COM, BARRU - Bulog telah menyerap sekitar 13 ribu ton gabah petani di Kabupaten Barru, Sulsel.
Jika estimasi muatan per mobil truk seberat 70 ton, maka yang terangkut telah mencapai sekitar 1.300 truk.
Pimpinan Cabang Bulog Parepare-Barru, Muhammad Junaedy mengungkapkan bahwa Barru panen padinya telah dimulai sejak 10 hari sebelum puasa.
"Bahkan ada beberapa daerah di Barru yang telah kita selesaikan penjemputannya," ujarnya kepada TribunTimur.com via selularnya, Rabu (23/4/2025).
"Termasuk untuk gabah petani di daerah Desa Lompo Tengah Barru dan sekitarnya sudah kita jemput semua," kata Junaedy.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan jangan khawatir dengan penyerapan gabahnya.
Pasalnya Bulog berkomitmen untuk tetap menyerap semua gabah petani tanpa terkecuali.
"Hanya saja untuk saat ini di posisi penggilingan semua masih lagi antri," bebernya.
"Kami tetap berupaya maksimal untuk mengamankan gabah petani. Untuk daerah Barru, Alhamdulillah kami bisa menjaga harga gabah minimal di Rp 6.500 per kilo," paparnya.
"Kemudian petani tidak perlu lagi khawatir, karena gabahnya akan kita jemput semua," tandasnya.
Pihaknya menegaskan bahwa dari awal panenpun semua gabah petani kita jemput dan tidak sebutirpun kita tolak.
"Harapan kami agar petani tetap tenang, kami tetap jemput gabahnya dengan harga minimal Rp 6.500 per kilo tanpa ada potongan," tegasnya.
"Pengangkutan gabah petanipun kita lakukan mulai siang bahkan hingga dini hari," ungkapnya.
Laporan jurnalis TribunTimur.com, Darullah