TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS – Seekor ular piton sepanjang lima meter menghebohkan warga di Dusun Pandaria, Desa Ampekale, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (5/4/2025) sore.
Panjang ular ini hanya selisih semeter dari ular piton yang menelan manusia asal Desa Siteba, Walenrang Utara, Kabupaten Lawu, Sulawesi Selatan pada Selasa (2/7/2024) lalu.
Sanca, Sawa atau Piton adalah sebutan umum untuk semua jenis ular pembelit yang diklasifikasikan sebagai familia Pythonidae.
Sanca tersebar luas di daerah beriklim panas dan tropis Afrika, Asia, dan Australia.
Salah satu spesies sanca, yaitu sanca kembang (Malayopython reticulatus) merupakan ular terpanjang di dunia.
Sanca tersebar luas di Afrika Sub-Sahara, Nepal, India, Sri Lanka, Myanmar, Tiongkok selatan, Asia Tenggara, serta dari Filipina ke selatan hingga Indonesia, Papua Nugini, dan Australia.
Di Amerika Serikat, terdapat populasi terintroduksi dari sanca bodo (Python bivittatus) yang menjadi spesies invasif semenjak akhir tahun 1990-an.
Ular itu ditemukan bersembunyi di dalam parit yang berada tak jauh dari rumah warga.
Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Maros.
Plt Kepala Dinas Damkar Maros, Eldrin Saleh Nuhung mengatakan, evakuasi dilakukan oleh Tim Animal Rescue Damkar Maros.
“Dilakukan evakuasi oleh Tim Animal Rescue ular sepanjang 5 meter jenis piton reticulatus,” kata Eldrin kepada Tribun-Timur.com, Minggu (6/4/2025).
sanca kembang (Malayopython reticulatus) merupakan ular terpanjang di dunia.
Menurut Eldrin, ular ditemukan sedang bersembunyi dan posisinya cukup dekat dengan rumah warga.
“Kronologinya, anggota kami menerima laporan dari warga terkait adanya ular di parit sekitar rumah,” ujarnya.
Sebanyak sembilan personel dikerahkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi.