TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – PSM Makassar di Liga 1 2024/2025 sudah jarang memaksimalkan tendangan jarak jauh untuk menciptakan peluang atau gol.

Dari 33 gol yang tercipta musim ini, tidak ada satu pun yang berasal dari sepakan jarak jauh. 

Padahal, kesempatan untuk melepaskan tendangan dari luar kotak penalti seringkali tersedia. 

Namun, bola lebih banyak diarahkan ke sisi flank untuk kemudian diberikan umpan silang atau crossing ke dalam kotak penalti lawan. 

Melalui skema ini, gol-gol Juku Eja tercipta, termasuk dari bola set piece seperti sepak pojok dan tendangan bebas.

Pengamat Sepak Bola, Toni Ho, menilai tendangan jarak jauh kini sudah jarang terlihat, baik di sepak bola Indonesia maupun Eropa.

“Gol-gol dari jarak jauh sudah jarang terlihat,” ungkapnya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Selasa (11/3/2025).

Ia menjelaskan, untuk bisa mengeksekusi tendangan jarak jauh dengan baik, latihan terus-menerus sangat diperlukan. 

Pelatih harus menyediakan waktu khusus dan memilih pemain dengan kemampuan power shooting dan akurasi bagus. 

Para pemain tersebut perlu dilatih 20-30 menit dalam latihan tembakan jarak jauh dari berbagai sudut.

“Itu harus dilatih. Pemain diasah shooting jarak jauh dari berbagai sudut,” tutur pelatih berlisensi AFC Pro ini.

Menurut Toni Ho, mengeksekusi tendangan jarak jauh juga membutuhkan kepercayaan diri. 

Pasalnya, dari jarak 20-30 meter dari gawang, pemain biasanya tidak mendapat pengawalan ketat.

“Jarak 30 meter, lawan tidak jaga ketat karena dianggap jauh, jadi ada kesempatan. Sisa kepercayaan diri dan pemain terbiasa,” tutup mantan pelatih PSM Makassar dan Persipura Jayapura ini. (*)