Wacana BBM Subsidi Dihapuskan, Sopir Enrekang Khawatir Tarif Angkutan Naik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WACANA SUBSIDI BBM DIHILANGKAN - Wacana BBM subsidi dihilangkan pemerintah, Sopir di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, khawatir dapat pengaruhi ongkos angkut penumpang. Senin (24/2/2025).    

TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG - Wacana penghapusan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi sorotan sopir di Kabupaten Enrekang, Sulsel.

Salah satu sopir antar kabupaten, Indra mengatakan ia tidak sepakat akan wacana penghapusan BBM subsidi tersebut.

"Karena berdampak pada kami, seperti ongkosnya akan mengalami kenaikan harga," tutur Indra saat ditemui didepan salahsatu warung kelontong sekitar RS Maspul tempat ia sering mangkal Senin (24/2/2025) siang.

Walau subsidi BBM dihilangkan, Indra mengaku pasrah akan keputusan pemerintah nantinya.

"Kita sebagai masyarakat biasa, apalah daya, tapi kalau bisa subsidi BBM ini tidak perlu dihilangkan," tuturnya.

Hal yang sama juga disampaikan, Ulling yang juga berprofesi sebagai sopir. 

Menurutnya, penghapusan BBM subsidi malah membuat masyarakat menjadi tambah susah.

"Kalau BBM subsidi dihilangkan, setengah mati kita ini masyarakat," keluh Ulling.

Ia juga menilai, untuk harga BBM saat ini saja termasuk mahal. Sehingga menurutnya BBM perlu ada penurunan harga.

"Kalau bisa harga BBM bisa dikasih turun harganya, karena harganya saja sekarang mahal," tuturnya.

Selainitu, jika wacana BBM subsidi ini disahkan, menurutnya akan mempengaruhi tarif angkutan nantinya.

"Jelas naik (Ongkos) karena tidak bisa menutupi perongkosannya nanti kalau harganya tetap sama," jelasnya.

Dilansir di Kompas.com, wacana penghapusan BBM subsidi pertama kali disampaikan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan yang mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mencabut subsidi BBM dalam dua tahun mendatang.

Jika subsidi BBM dihapus, maka masyarakat harus beralih ke harga lebih tinggi dengan satu harga.

"Pada akhirnya, saya berpikir dan menyampaikan kepada Presiden bahwa dalam dua tahun ke depan, kita mungkin bisa mencapai harga tunggal, tanpa subsidi untuk bahan bakar," ungkap Luhut di acara Economic Outlook 2025 di The Energy Building, Jakarta, dikutip pada Sabtu (22/2/2025)

Berita Terkini