Umat Buddha Peringati Hari Suci Magha 2568 TB. / 2025 M dengan Khusyuk

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana peringatan Magha Puja 2568 TB. / 2025 M. di Klenteng Kwan Kong (Rumah Ibadah Satya Dharma) Makassar pada Minggu (16/2/2025).

TRIBUN-TIMUR.COM - Umat Buddha kota Makassar memperingati Magha Puja 2568 TB. / 2025 M. Peringatan Magha Puja berlangsung secara khusyuk di Gedung Baru Lantai 4 Klenteng Kwan Kong (Rumah Ibadah Satya Dharma), pada Minggu (16/2/2025).

Magha Puja; salah satu dari empat hari suci agama Buddha; selain Hari Trisuci Waisak, Hari Asadha, dan Hari Kathina. Magha Puja diperingati 3 bulan sebelum Hari Waisak.

Peristiwa agung Magha Puja; yang terjadi pada Taman Tupai di hutan bambu Veluvana-Arama; memiliki ciri istimewa.

Berkumpulnya 1.250 orang bhikkhu yang hadir tanpa diundang. Dimana semua bhikkhu telah mencapai tingkat kesucian tertinggi (arahat), memiliki enam kekuatan batin (abhinna), dan ditahbiskan (upasampada) langsung oleh Guru Agung Buddha Gotama dengan ungkapan "Ehi Bhikkhu"; serta Guru Buddha Gotama membabarkan Khotbah Ovada Patimokkha.

Peringatan Magha Puja dihadiri dua orang bhikkhu Sangha Theravada Indonesia. Yaitu: YM. Bhikkhu Appamatto Mahathera dan YM. Bhikkhu Piyadhiro Thera (Ketua Bhikkhu Daerah Pembinaan Provinsi /Padesanayaka Sulawesi Selatan).

Hadir pula Pembimas Buddha Sulsel Pandhit Amanvijaya, Ketua Harian Bidang Pengembangan Sosial, Budaya dan Keagamaan Yayasan Klenteng Kwan Kong Makassar Miguel Dharmadjie, dan Ketua Keluarga Buddhis Brahmavihara (KBBV) Makassar Budi Suhuyanli.

Serta tujuh puluh umat Buddha dari beragam usia. Termasuk siswa/i Sekolah Minggu Buddha (SMB) Vihara Satya Dharma dan pengurus KBBV Makassar.

Hikmah Magha Puja 2568 TB. dibawakan Bhikkhu Appamatto yang mengatakan, peringatan Magha Puja 2568 TB sangat penting bagi umat Buddha. 

Sebagai momen untuk mengingat kembali dan memaknai peristiwa agung dan pesan Guru Buddha Gotama pada bulan Magha.

Prinsip ajaran Ovada Patimokkha merupakan inti ajaran Para Buddha, yaitu Tak berbuat segala kejahatan, Senantiasa mengembangkan kebajikan, dan Menyucikan pikiran sendiri.

"Guru Agung Buddha menekankan kepada umat Buddha untuk mempraktikkan moralitas dalam kehidupan. Serta, mengembangkan kebajikan di dalam diri dan mengarahkan pikiran pada praktik pengembangan batin," kata Bhante.

Kita harus senantiasa waspada dalam kehidupan. Karena kita telah banyak berbuat keburukan dalam kehidupan ini. Kematian tidak datang saat kita siap. Tetapi, kita harus siap saat kematian datang kepada kita.

"Guru Agung Buddha berkata kematian tidak bisa dihindari dan datang dengan tiba-tiba. Untuk itu, kita harus berhati-hati dalam melakukan perbuatan dalam hidup ini. Dan senantiasa mempraktikkan prinsip ajaran Ovada Patimokkha dalam kehidupan ini dengan penuh kesadaran," pesan Bhikkhu kelahiran Ujungpandang ini kepada umat Buddha.(*)

Berita Terkini