TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seorang nenek lanjut usia (lansia) bernama Djaharia Alfrida (80) dievakuasi dari lokasi banjir Perumnas Antang, Blok 10, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Rabu (12/2/2025) sore.
Proses evakuasi oleh Tim BPBD Kota Makassar dan Potensi SAR Kompala Unifa itu, berlangsung dramatis.
Pasalnya, sang nenek harus dibujuk lebih dahulu oleh anaknya dan petugas SAR agar mau dievakuasi.
Setelah diyakinkan oleh petugas BPBD Kota Makassar yang dipimpin Alif Danang, sang nenek pensiunan ASN Pemprov Sulsel itu akhirnya bersedia dievakuasi.
Saat evakuasi dilakukan, air sudah hampir menyentuh permukaan kasur pensiunan PNS Pemprov Sulsel itu.
Dengan susah payah, Djaharia Alfrida dan putrinya dipindahkan ke tandu lalu diangkat naik ke perahu karet milik BPBD Makassar untuk selanjutnya dibawa ke tempat aman.
Putri Djaharia Alfrida, Ninuk (51) yang turut dievakuasi, mengatakan, ia dan ibunya terjebak banjir sejak Selasa (11/2/25) malam.
Ibu dan anak ini terjebak banjir di dalam rumahnya, Jl Terompet 18, Blok 10 Perumnas Antang.
"Saya dan ibu bertahan di atas tempat tidur agar tetap hangat sejak semalam," kata Ninuk.
Ninuk menjelaskan, dirinya sempat menghubungi kerabatnya agar dapat segera dievakuasi.
Namun, karena hari sudah malam, bantuan evakuasi tak dapat dilakukan.
"Alhamdulillah, hari ini bisa dilakukan proses evakuasi dengan lancar," ujarnya.
Kini Djaharia diungsikan ke rumah putranya di Kabupaten Gowa.
Camat Manggala Andi Eldi Indra Malka yang ditemui di lokasi mengatakan, ada ribuan warga Kecamatan Manggala yang mengungsi akibat banjir.
"Untuk saat ini jumlah pengungsi di kecamatan Manggala sebanyak 1093 warga, dalam hal ini di 15 titik pengungsian," kata Andri Eldi Indra Malka.
Pihaknya mengaku telah melakukan pendataan secara maksimal untuk memastikan penyaluran bantuan mencukupi.
"Kami sudah data baik baik sehingga, makanan, kesehatan dan lainnya bisa kita cover," ujarnya.
Dari sejumlah titik banjir di Kecamatan Manggala, lanjut Andi Eldi, ada dua titik terparah.
"Kondisi terparah di Kecamatan Manggala ini ada di Blok 8 dan Blok 10, yang di mana melihat situasi dan kondisi itu adalah pemukiman yang agak rendah," terangnya.
Saat ini lanjut Andi Eldi, bantuan mendesak untuk pengungsi adalah kebutuhan perlengkapan bayi.
"Kalau kebutuhan mendesak hampir semua terpenuhi, tapi masih ada beberapa yang kita masih belum bisa penuhi, mungkin pampers dan pembalut," tuturnya.(*)