TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) dalam rangka Hari Ulang Tahun telah diluncurkan oleh pemerintah pusat sejak 10 Februari.
Program ini dimulai di Puskesmas Tamalate, Makassar.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel, Ishaq Iskandar, menjelaskan sasaran program PKG ini.
“Untuk bayi baru lahir, pemeriksaan dilaksanakan pada usia dua hari,” kata Ishaq Iskandar, Selasa (11/2/2025).
Kemudian, untuk balita dan pra-sekolah (1-6 tahun), dewasa (18-59 tahun), serta lansia (di atas 60 tahun), pemeriksaan dilakukan saat seseorang berulang tahun hingga maksimal satu bulan setelah ulang tahun.
Kategori ketiga, untuk usia 7-17 tahun, pemeriksaan kesehatan gratis akan dilakukan di sekolah mulai tahun ajaran baru pada Juli mendatang.
Pemeriksaan dilakukan sesuai kelompok usia.
Umumnya, seperti pemeriksaan pada bayi baru lahir, lalu pemeriksaan pertumbuhan (berat dan tinggi badan) serta perkembangan balita.
Pada usia dewasa, pemeriksaan meliputi tekanan darah, gula darah, dan fungsi ginjal, serta pemeriksaan indera (mata dan telinga), gigi, jiwa, dan lainnya.
Layanan PKG ini tersedia di puskesmas.
Pj Gubernur Sulsel, Prof. Fadjry Djufry, menyebut PKG ini sebagai hadiah dari pemerintah kepada masyarakat Indonesia yang merayakan ulang tahun untuk memeriksakan kesehatannya.
Tujuannya adalah untuk mencegah dan menangani faktor risiko, kondisi pra-penyakit, serta penyakit sejak dini.
Program PKG memberikan akses pemeriksaan kesehatan gratis kepada seluruh masyarakat, terutama mereka yang berada dalam kelompok rentan.
Program ini juga merupakan salah satu dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
"Dengan skrining kesehatan yang dilakukan secara berkala, diharapkan penyakit dapat terdeteksi sejak dini, sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan pencegahan penyakit," ucap Prof. Fadjry Djufry.
Prof. Fadjry pun memulai program ini dengan memeriksa kesehatannya, termasuk memeriksa tekanan darah dan sejumlah pemeriksaan kesehatan lainnya.
Program Skrining Ulang Tahun ini, kata Prof. Fadjry Djufry, tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga manfaat ekonomi.
Dengan deteksi dini, biaya pengobatan yang harus dikeluarkan oleh masyarakat dan pemerintah dapat diminimalisir.
Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mengurangi beban rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya, sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih optimal bagi mereka yang membutuhkan.
"Saya menyadari bahwa program sebesar ini tidak akan berjalan tanpa dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh jajaran pemerintah daerah, tenaga kesehatan, organisasi masyarakat, dan sektor swasta untuk bersama-sama menyukseskan program ini. Kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan adalah kunci utama untuk mencapai tujuan yang kita inginkan," jelasnya.
Prof. Fadjry Djufry berharap program ini dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan budaya hidup sehat di tengah masyarakat.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz