TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Forum Lingkar Pena (FLP) Wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar festival literasi bertajuk Pappaseng.
Dalam kegiatan ini, FLP berkolaborasi dengan Antropos Indonesia.
Festival ini berlangsung di Antropos Indonesia, Jl. Louis Pasteur, Tamalanrea, Kota Makassar, sejak 25 hingga 27 Januari 2025.
Pappaseng sendiri merupakan festival literasi dan kebudayaan yang mengambil nama dari bahasa Bugis-Makassar, yakni "Paseng" (Pasang dalam bahasa Makassar).
Paplaseng berarti petunjuk hidup, cara menentukan sesuatu yang ideal terkait kehidupan pribadi dan hubungan dengan sesama manusia maupun Sang Pencipta.
Sesuai dengan namanya, Festival Pappaseng 2025 bertujuan untuk membahas isu-isu yang ada di sekitar kita dan bagaimana sebaiknya kita merespons isu tersebut.
Selama tiga hari, Pappaseng menyuguhkan berbagai dialog yang mengangkat isu literasi dan budaya, seperti polemik perpustakaan, buku cerita anak, sejarah Islam di Sulsel, bedah buku, hingga pesan di balik film Squid Game.
Ketua FLP Sulsel, Tetta Sally, mengatakan bahwa Festival Paplaseng ini merupakan salah satu langkah FLP Sulsel bersama Antropos untuk membangun iklim literasi di Kota Makassar.
"Ke depannya, saya berharap festival literasi seperti ini dapat melibatkan lebih banyak komunitas, tidak hanya yang bergerak di bidang literasi," katanya, Senin (27/1/2025).
Ia juga berharap dalam festival literasi mendatang, pemerintah dapat turut terlibat langsung untuk menunjukkan kepedulian terhadap pengembangan dunia literasi di Sulsel.(*)