Uang Palsu

Kondisi Terkini Annar Sampetoding Tersangka Utama Uang Palsu Bocor, Hanya Sosok Ini Bisa Besuk di RS

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) dan pasien Rumah sakit. Kondisi terkini Annar tersangka utama kasus uang palsu UIN Alauddin Makassar saat dirawat di RS Bhayangkara, Makassar.

TRIBUN-GOWA.COM - Kondisi terkini Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) tersangka utama kasus uang palsu UIN Alauddin Makassar.

Tribun-timur.com, Jumat (3/1/2025) mendapat informasi terbaru soal kondisi Annar yang sedang dirawat RS Bhayangkara Makassar.

Sumber Tribun-timur.com menyebut, Annar dirawat di ruang VVIP rumah sakit.

Annar masih berada di RS Bhayangkara Jl Mappaoddang, Makassar.

Ia sdang menjalani perawatan medis akibt dua penyakit yang dideritanya.

Pantauan di lokasi, tampak pengunjung RS Bhayangkara ramai, sekira pukul 12 00 Wita.

Annar diketahui jatuh sakit setelah ditetapkan sebagai tersangka dan akan dilakukan penahanan oleh penyidik Polres Gowa.

Terhitung sudah enam hari Annar menjalani perawatan medis.

Penyidik mengantar Annar ke RS Bhayangkara Makassar pada Sabtu (28/12/2024) malam.

Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari polisi ihwal kondisi tersangka Annar

Menurut Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, ASS syok dan drop setelah statusnya dinaikkan penyidik menjadi tersangka dan dijadwalkan penahanan.

Ia menyebutkan bahwa Annar memang memiliki riwayat penyakit jantung dan prostat

Annar mulai syok setelah namanya disebut terlibat dalam sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar.

Hal ini menjadi alasan Annar tidak memenuhi panggilan pemeriksaan pertama pada Senin (23/12/2024) lalu.

Pada Kamis (26/12/2024) sekitar pukul 19.00 Wita, Annar akhirnya memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik Satreskrim Polres Gowa.

Dia datang bersama penasihat hukumnya

Pemeriksaan dilakukan secara maraton hingga sekitar pukul 04.00 WITA dan kemudian istirahat.

12 jam kemudian, penyidik Polres Gowa menggelar gelar perkara, yang berakhir dengan penetapan Annar sebagai tersangka.

Meski Annar sakit, polisi memastikan proses hukum tetap berjalan.

Peran Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) dalam Sindikat Uang Palsu UIN Alauddin Makassar

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi, mengungkap peran tersangka ASS dalam rilis akhir tahun di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulsel, Senin (30/12/2024).

Kombes Pol Dedi Supriyadi menyebutkan bahwa ASS merupakan otak dari pencetakan dan peredaran uang palsu.

Kombes Pol Dedi Supriyadi menyebutkan bahwa ASS merupakan otak dari pencetakan dan peredaran uang palsu.

Selain itu, ide, pemodal, dan pembelian mesin uang palsu ini berasal dari inisiatif Annar.

"Otak pelaku adalah inisial ASS. Perannya adalah pertama pemberi ide, kemudian yang ikut memodali, kemudian ikut membeli mesin, dan juga pemberi pemerintahan," jelasnya.

Kondisi Annar

Informasi yang dihimpun Tribun-timur.com, kamar perawatan Annar dijaga ketat oleh polisi dari Polres Gowa.

Annar tak bisa dijenguk.

Hanya orang tertentu yang bisa masuk, termasuk perawat dan dokter.

Sementara dari pihak keluarga, hanya istri, anak dan pengacaranya.

Sudah enam hari polisi berjaga di depan kamar perawatan Annar.

Ada empat shift penjagaan.

"Tidak ada yang boleh masuk, kecuali istri, anak dan pengacaranya," kata sumber Tribun-timur.com.

Sumber menyebut tak pernah melihat wajah Annar selama dirawat.

Ruang perawatan tertutup rapat.

Sumber Tribun curiga, Annar sedang menyusun strategi perlawanan.

Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, yang dikonfirmasi mengenai kondisi ASS, belum memberikan jawaban.

Annar Salahuddin Sampetoding diketahui jatuh sakit setelah ditetapkan sebagai tersangka dan akan dilakukan penahanan oleh penyidik Polres Gowa.

Menurut AKBP Reonald Simanjuntak, ASS syok dan drop setelah statusnya dinaikkan penyidik menjadi tersangka dan dijadwalkan penahanan.

Ia menyebutkan bahwa Annar memang memiliki riwayat penyakit jantung dan prostat.

Annar mulai syok setelah namanya disebut terlibat dalam sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar.

Hal ini menjadi alasan Annar tidak memenuhi panggilan pemeriksaan pertama pada Senin (23/12/2024) lalu.

Pada Kamis (26/12/2024) sekitar pukul 19.00 WITA, Annar akhirnya memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik Satreskrim Polres Gowa.

Ancaman hukuman

Ancaman hukuman Annar Salahuddin Sampetonding bos besar uang palsu.

Annar yang kini dirawat di rumah sakit, terancam 15 tahun penjara.

Annar merupakan otak percetakan dan peredaran uang palsu di Sulawesi.

Peran Annar lebih dominan dibanding Andi Ibrahim eks Kepala Perpustakaan UIN Alauddin.

Andi Ibrahim hanya melakukan pengedaran uang palsu dan  transaksi jual beli uang palsu.

Ia juga memfasilitasi tempat di perpustakaan UIN Alauddin untuk mencetak uang palsu.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi mengatakan, Annar memiliki peran vital.

Selain sebagai otak pencetak uang palsu, ia juga memberikan ide, pemodal yaitu pembelian uang palsu merupakan inisiatif Annar.

"Otak pelaku inisial ASS. Perannya adalah pemberi ide, pemodal, kemudian ikut membeli mesin," ujar Kombes Pol Dedi Supriyadi, Senin (30/12/2024).

Annar juga ikut memberikan perintah atas kasus uang palsu di UIN Alauddin.

Sementara Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan, proses hukum terhadap ASS tetap berjalan sesuai prosedur yang berlaku.

"Tidak ada perbedaan perlakuan meskipun ia dalam kondisi sakit," ujar Irjen Pol Yudhiawan Wibisono.

Akibat perbuatannya, Annar dijerat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang mata uang, dengan ancaman pidana penjara hingga 15 tahun dan denda Rp50.000.000.000.

Sakit Setelah Ditetapkan Tersangka 

Annar Sampetoding sakit setelah ditetapkan tersangka kasus produksi uang palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar.

Annar dilarikan ke rumah sakit oleh penyidik Polres Gowa.

Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan, Annar mendapatkan perawatan di rumah sakit sudah menjadi hak bagi seseorang meski telah ditetapkan tersangka.

"Jadi haknya memang tersangka apabila sakit, kita bantarkan," jelas mentan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar ini.

Diketahui, Annar ditetapkan tersangka oleh penyidik Reskrim Polres Gowa, setelah diperiksa 1x24 jam.

Sebelumnya Annar diperiksa maraton di Polres Gowa, terkait kasus pabrik uang palsu UIN Alauddin.

Annar disebut tiba di Polres Gowa, Kamis (26/12/2024) sekira pukul 19.00 Wita, didampingi pengacara atau pendamping hukumnya.

Tetangga ASS Pernah Temukan Uang Palsu

Sebelum ramai temuan uang palsu beredar di Gowa dan daerah lain, warga Jl Sunu, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, tetangga ASS rupanya pernah menemukan hal serupa.

Seperti diungkapkan salah satu warga berinisial TI, yang tinggal tidak jauh dari rumah ASS.

TI mengatakan beberapa pedagang yang berada di sekitar rumah ASS pernah menemukan uang palsu pecahan Rp100 ribu. 

"Warung-warung di sini pernah dapat uang palsu tapi sudah lama, sebelum heboh ini uang palsu," kata TI saat ditemui wartawan, Kamis (26/12/2024) sore.

TI menyebut, informasi yang ia peroleh bahwa uang palsu itu dibelanjakan di beberapa warung di sekitar rumah ASS, oleh perempuan inisial R.

R ini lanjut TI, juga bekerja di dalam rumah ASS.

"Infonya R yang sering pakai belanja di warung sini, karena diakan juga kerja (juru masak) di rumah Pak ASS," ungkapnya. 

Namun, TI tak mengetahui secara pasti ada berapa uang palsu yang beredar di sekitar rumah ASS.

Informasi yang beredar, R alias Ria (60) adalah pekerja rumah tangga yang ditangkap dalam sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar.

Dia ditangkap di rumah ASS bersama dua laki-laki yaitu Muhammad Syahruna (52) dan John Biliater Panjaitan (68).

Pantauan wartawan di kediaman ASS, rumah itu tampak dikelilingi tembok yang cukup tinggi.

Pagar geser berwarna merah di gerbang masuk, tampak tertutup rapat.

Begitu juga dengan pagar hitam di sisi kiri rumah berlantai dua tersebut.

 

(*)

Berita Terkini