Cuaca Buruk Sulsel Hari Ini

Catat! Pemda Wajib Sediakan Makanan dan Minuman di Posko Pengungsi

Penulis: Faqih Imtiyaaz
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh mengecek dapur umum di Kelurahan Katimbang, Makassar, baru-baru ini. BPBD Sulsel menyebut Pemda wajib menyediakan makanan dan minuman di posko pengungsian.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Banjir menerjang Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Titik banjir di Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Maros, Pangkep, Barru, Parepare, Pinrang, Sidrap, Soppeng, Bone, dan Sinjai.

Di Maros contohnya, sebanyak 12 Kecamatan terendam banjir.

Di Makassar, banjir merendam warga di Biringkanaya dan Manggala.

Begitu juga di Barru yang sudah dua hari terkepung banjir.

Warga pun harus mengungsi ke berbagai titik pengungsian.

Ada di masjid, sekolah hingga tenda-tenda pengungsian.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Amson Padolo menyebut kini tugas pemerintah memperhatikan warga di pengungsian.

Pemda wajib hadir memastikan tidak ada warga kelaparan di pengungsian.

Baca juga: Cuaca buruk, Pj Gubernur Zudan Perintahkan Bupati dan Wali Kota di Sulsel Tak Tinggalkan Daerah

"Di kabupaten kota dilakukan pengungsian di masjid dan beberapa tempat aman. Kalau mengungsi otomatis pemerintah lakukan kegiatan memenuhi kebutuhan dasar seperti dapur umum," Kata Amson, Minggu (22/12/2024).

"Begitu juga kebutuhan dasar makanan dan minuman. Itu tersedia dan wajib untuk pemerintah penuhi itu," lanjutnya.

Sebagai contoh di kelurahan Katimbang, Biringkanaya, Makassar.

Dapur umum didirikan pada posko pengungsian di Kantor Lurah Katimbang.

Dapur umum didirkan untuk mengakomodir kebutuhan dasar 141 jiwa yang terdiri dari 32 kepala keluarga (KK). 

Makanan juga bisa disalurkan ke titik pengungsian lain seperti SD Negeri Paccerakkang dan Masjid Maryam Binti Imran.

Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan juga mengingatkan seluruh kepala daerah di Sulsel untuk tetap bersiaga beserta jajarannya.

"Mereka agar tidak meninggalkan tempat, para kepala daerah untuk tetap berada di wilayah masing-masing menemani masyarakatnya," tegasnya.

Ia menambahkan bahwa laporan dari berbagai daerah menunjukkan cuaca sedang ekstrem.

Sehingga kepala daerah harus siaga dengan kondisi beberapa hari kedepan.

 "Oleh karena itu, kita harus betul-betul siaga. Tahap pertama tanggap darurat adalah melakukan penyelamatan-penyelamatan, memperhatikan peta bencananya dan mengutamakan keselamatan warga," jelasnya.

Siaga ini terkait operasi penyelamatan warga yang terdampak banjir.

Kemudian memenuhi kebutuhan masyarakat yang sedang mengungsi di masjid ataupun posko lainnya.

Berita Terkini