TRIBUN-TAKALAR.COM, TAKALAR - Jenazah Asrun Eko Putra, warga Takalar yang menjadi korban penembakan KKB Papua belum diterbangkan ke Makassar.
Kepala Desa Sawakong Beba, Inal Firman Arsyad mengatakan jadwal pesawat tujuan Timika-Makassar baru ada di hari Minggu (24/11/2024).
Berdasarkan kartu identitas yang dimiliki, Asrun Eko Putra adalah warga Desa Bontosunggu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Rencananya, almarhum tidak dimakamkan di alamat tersebut.
Melainkan di tanah kelahirannya di Bontomakkio, Desa Sawakong Beba, Galesong Utara.
"Asalnya almarhum sebenarnya dari Desa Sawakong Beba, tapi menikah ke Kalongkong, Desa Bontosunggu," kata Inal Firman Arsyad, Sabtu (23/11/2024).
Pengiriman jenazah juga sempat tertunda karena terkendala biaya penerbangan.
Baca juga: 2 Tukang Ojek Asal Gowa dan Takalar Sulsel Tewas Ditembak KKB di Puncak Papua
"Sempat terkendala, tapi Alhamdulillah ada donatur yang mau menyelesaikan semuanya," katanya.
Sebelumnya, terjadi penembakan di Kampung Wemi, Distrik Mage'abume, Kabupaten Puncak, Papua tengah.
Penembakan itu terjadi pada Kamis (20/11/2024) Pukul 16.55 WIT.
Penembakan dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Dua orang menjadi korban dari penembakan ini merupakan perantau dari Sulawesi Selatan.
Masing-masing adalah Imran (23), warga Kabupaten Gowa, dan Asrun Eko Putro(24), warga Kabupaten Takalar yang bekerja sebagai tukang ojek.(*)