TRIBUN-TIMUR.COM - Beberapa waktu lalu Presiden Prabowo Subianto membeberkan sejumlah menteri dan wakil menteri dalam kabinet Merah Putih merupakan peraih Adhi Makayasa.
Dengan bangganya, Presiden Prabowo menyebut ada 6 menterinya yang merupakan lulusan Adhi Makayasa.
Diketahui Adhi Makayasa merupakan gelar yang disematkan kepada lulusan terbaik Akademi Polisi (Akpol) maupun Akademi Militer (Akmil).
Namun berdasarkan penelusuran Tribun Timur, hanya ada 5 peraih Adhi Makayasa di Kabinet Prabowo.
Dari 5 nama tersebut, Tito Karnavian menjadi satu-satunya yang merupakan lulusan Akpol.
Sementara 4 nama lainnya merupakan lulusan Akmil.
Berikut daftar peraih Adhi Makayasa di Kabinet Prabowo:
Tito Karnavian (Menteri Dalam Negeri)
Di era Presiden Jokowi, Tito Karnavian sudah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Lalu jabatan Mendagri saat ini kembali dipercayakan kepada Tito Karnavian di era Presiden Prabowo.
Tito Karnavian mendapat gelar Adhi Makayasa dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1987.
Jenderal bintang 4 ini tercatat menjabat sebagai Kapolri pada tahun 2016 hingga 2019.
Sepanjang kariernya, Tito Karnavian juga pernah menduduki posisi sebagai Kapolda Metro Jaya hingga Kepala BNPT.
Jenderal Tito Karnavian resmi pensiun sebagai Pati Polri pada tahun 2019.
Setelah purnatugas dari Polri, Tito diamanahkan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengemban jabatan sebagai Mendagri sejak tahun 2019.
Rekam jejak Jenderal Tito selama bertugas sebagai anggota polisi pun tak main-main.
Ia tercatat pernah menangani berbagai kasus penting di Indonesia, di antaranya Bom Kedubes Filipina (2000), Bom malam Natal (2000), Bom Bursa Efek Jakarta (2001), Bom Plaza Atrium Senen (2001), Bom Makassar (2002).
Bom JW Marriott (2003), Bom Kedubes Australia (2004), Bom Bali II (2005), Mutilasi 3 siswi di Poso (2006), Bom Pasar Tentena (2005), Bom Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott (2009), Bom bunuh diri Polres Cirebon (2011), Bom Sarinah Thamrin (2016), dan Operasi Tinombala (2016–2019).
Tito juga pernah berhasil mendapat pengahargaan memimpin operasi antiteror di daerah konflik Poso Sulawesi Tengah (2007).
Dalam kariernya di Polri, ia juga sukses menjadi anggota polisi yang berprestasi karena beberapa kali mendapat kenaikan pangkat luar biasa.
Herindra (Kepala BIN)
Muhammad Herindra merupakan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Budi Gunawan.
Sebelum menjabat Kepala BIN, Herindra adalah Wakil Menteri Pertahanan mendampingi Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
Herindra meraih gelar Adhi Makayasa dari Akademi Militer (Akmil) 1987.
Herindra pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus pada periode Juli 2014-September 2016 dan Pangdam III Siliwangi pada September 2016 sampai Oktober 2017.
Sementara, di lingkungan Mabes TNI, Herindra pernah menjabat sebagai Inspektur Jenderal TNI pada Maret 2018 sampai Oktober 2020 dan Kepala Staf Umum TNI pada Oktober 2020 sampai Desember 2020.
Herindra juga memiliki segudang pengalaman tugas di bidang intelijen di antaranya asisten senior intelijen di Kodam I Bukit Barisan, asisten intelijen Danjen Kopassus yang saat itu dijabat Mayjen Pramono Edhie Wibowo, asisten intelijen Kasdam Jaya, hingga direktur penelitian dan pengembangan di Pusat Intelijen Angkatan Darat.
Donny Ermawan Taufanto (Wakil Menteri Pertahanan)
Donny Ermawan ditunjuk Prabowo menjadi Wakil Menteri Pertahanan di Kabinet Merah Putih.
Donny Ermawan meraih penghargaan Adhi Makayasa dari Akademi Angkatan Udara (AAU) angkatan 1988 A.
Sebelum ditunjuk menjadi Wamenhan, Donny telah berpengalaman cukup lama bekerja bersama Prabowo di Kementerian Pertahanan.
Donny sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan selama kurang lebih empat tahun sejak Mei 2020 sampai Oktober 2024.
Perwira Tinggi TNI itu berasal dari Korps Penerbang Tempur yang memiliki pengalaman tugas kedinasan beragam.
Agus Harimurti Yudhoyono (Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah)
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Mayor Inf (Purn) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan peraih Adhi Makayasa dari Akmil tahun 2000.
Sebelumnya, ia menjadi Menteri ATR/BPN di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebelum menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat pada 2020 lalu, AHY pernah berdinas di TNI.
AHY yang merupakan perwira Brigif Linud 17 Kostrad pernah ditunjuk menjadi Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak yang ditugaskan dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh pada 2002.
Dalam operasi tersebut, AHY terpilih sebagai Komandan Tim Khusus (Dan Timsus).
AHY juga pernah mengemban tugas sebagai perwira seksi operasi kontingen Garuda XXIII-A dalam misi perdamaian PBB.
Ia ditugaskan di sepanjang perbatasan Israel dan Lebanon Selatan, ketika Israel dan Hizbullah terlibat dalam perang selama 34 hari.
M Iftitah (Menteri Transmigrasi)
Sosok keenam peraih gelar Adhi Makayasa adalah Menteri Transmigrasi Letnan Kolonel (Purn) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara.
M Iftitah meraih gelar Adhi Makayasa dari Akmil tahun 1999.
Suryanagara tercatat pensiun dini setelah bertugas sekira 20 tahun dalam dinas militer.
Pangkat terakhir pria kelahiran Pandeglang, 10 Maret 1977 itu adalah Letnan Kolonel.
Mantan Perwira TNI yang berasal dari satuan Kavaleri itu juga tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting di satuan baik sebagai Komandan Pleton maupun Komandan Kompi Tank di jajaran Kostrad.
Suryanagara tercatat ikut membidani dan membangun Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP TNI) di Sentul, Bogor.
Mabes TNI kemudian menugaskan Suryanagara sebagai Instruktur Internasional pertama TNI di bidang Misi Pemeliharaan Perdamaian pada 2010.
Suryanagara juga sempat ditarik ke Istana Negara untuk membantu tugas-tugas kepresidenan.
Kandidat Doktor bidang Ilmu Politik di Universitas Padjadjaran, Bandung itu juga pernah menempuh pendidikan Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University, Kansas, AS.
Pria yang juga menulis banyak publikasi di bidang kemiliteran itu juga tercatat sebagai Sarjana Ilmu Hukum Universitas Narotama dan Sarjana Pertahanan dari Indore University, India.(*)