TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Kasus penipuan yang melibatkan Andi Fatmawati Rahman (AFR), seorang aktivis anti-korupsi, sedang menjadi sorotan publik.
AFR diduga menipu Gonzalo Algazali (19), seorang Crazy Rich asal Makassar, hingga mengalami kerugian sebesar Rp4,9 miliar.
Gonzalo merupakan anak dari pengusaha skincare Citra Insani, tertipu setelah dijanjikan lolos seleksi taruna Akademi Kepolisian (Akpol) melalui jalur khusus yang ditawarkan AFR.
Laporan penipuan tersebut dibuat oleh keluarganya di Polrestabes Makassar pada awal September 2024.
AFR ditangkap oleh Polda Sulsel pada 29 September 2024 dan saat ini sedang ditahan.
Meskipun sudah berada di balik jeruji, akun TikTok AFR yang bernama @Sashy Olshop langsung diserbu oleh warganet.
Banyak yang mengungkapkan kekecewaan terhadap tindakan AFR, terutama karena ia dikenal sebagai aktivis yang seharusnya memperjuangkan integritas.
Berbagai komentar pedas muncul dari warganet, sebagai berikut:
- @Zahwafauzi94: "Habis operasi hidung dari hasil duit nipu, ya?"
- @Labubu: "Auu meleleh mi idung nya di penjara ini kodong."
- @neng_valisyah: "Hebat ketua srikandi bisa op tapi duit hasil t...u, nauzubillah."
- @fruity: "Oh ini yang ngomong bilang aja kita habis makan siang sama pak kapolri, eh tapi boong."
- @Wany: "Kasih kembali uangnya orang."
- @nur_sulsel: "Seriusan aktivis anti-korupsi, tapi malah nipu? Ironi banget sih."
- @sahabatkepo: "Rp4,9 M cuma buat janji lulus Akpol? Keterlaluan banget sih ini!"
- @MellyGirl: "Kasihan Gonzalo, masih muda udah ditipu segitu banyaknya. Harus lebih hati-hati lagi!"
- @AdamRock: "Pantesan viral, pelakunya aktivis anti-korupsi kok bisa kayak gini, ngeri!"
- @EndahR: "Akun TikTok pelakunya langsung diserbu, semoga cepat ditangkap dan dihukum!"
Baca juga: Sosok AFR Calo Akpol Tipu Crazy Rich Makassar Rp4,9 Miliar, Ternyata Aktivis Anti Korupsi
Sebelumnya, Tante Gonzalo, Hajjah Serli, mengungkapkan bahwa pertemuan pertama dengan AFR terjadi di sebuah kafe di Makassar pada Februari 2024.
AFR menawarkan jalur khusus agar Gonzalo bisa diterima sebagai taruna Akpol, dengan permintaan uang secara bertahap yang akhirnya total mencapai hampir Rp 5 miliar.
“Awalnya AFR meminta Rp 1 miliar, tapi kemudian jumlahnya naik menjadi Rp 1,5 miliar, dan terus bertambah hingga mencapai Rp 4,9 miliar, termasuk emas batangan dan perhiasan,” jelas Hajjah Serli ke tribun-timur.com, Selasa (15/10/2024) malam.
Baca juga: Ibu Gonzalo Algazali Tuntut Klarifikasi Ahmad Sahroni Usai Tertipu Modus Calo Akpol Miliaran AFR
Walaupun Gonzalo tidak lolos seleksi Akpol di tingkat daerah, AFR terus meyakinkan keluarganya dengan membawa Gonzalo ke Jakarta dan Semarang, seolah-olah untuk mengikuti pelatihan sebelum pengumuman final.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sujana, membenarkan laporan ini.
Terlapor AFR sudah ditangkap di Bone pada 29 September 2024 dan kini ditahan di Polrestabes Makassar.
“Modus operandi pelaku adalah menawarkan jaminan lolos Akpol dengan imbalan uang,” kata Kompol Devi. AFR dijerat dengan pasal 378 KUHP tentang penipuan, dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun enam bulan penjara.
Modus Penipuan
AFR pertama kali bertemu dengan keluarga korban pada Februari 2024 di sebuah kafe di Makassar.
Ia menawarkan jalur khusus agar Gonzalo bisa diterima sebagai taruna Akpol dengan imbalan uang yang dibayarkan secara bertahap.
Awalnya, AFR meminta Rp 1 miliar, tetapi kemudian jumlah tersebut meningkat hingga mencapai Rp 4,9 miliar, termasuk dalam bentuk emas batangan dan perhiasan.
Meski Gonzalo tidak lolos seleksi di tingkat daerah, AFR terus meyakinkan keluarga dengan membawa Gonzalo ke Jakarta dan Semarang, seolah-olah untuk mengikuti pelatihan sebelum pengumuman final.
Namun, akhirnya keluarga menyadari bahwa mereka telah tertipu.
Kasus Serupa di Selayar
Selain kasus Gonzalo, laporan penipuan serupa juga dialami oleh Tanri Bangun Patta, anggota DPRD Kepulauan Selayar.
Ia mengungkapkan bahwa anaknya gagal diterima di Bintara Polri meski telah menyetor uang sebesar Rp 385 juta kepada calo berinisial FAI.
Laporan ini juga tengah ditangani oleh Polda Sulsel.
Kepolisian mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap tawaran jalur khusus masuk institusi seperti Akpol atau Polri, karena seleksi resmi tidak memungut biaya apapun.
Tips Mengenali Modus Penipuan Jalur Khusus Masuk Akpol:
1. Janji Pasti Lolos dengan Imbalan Uang
Proses seleksi resmi tidak membutuhkan biaya tambahan. Tawaran semacam ini adalah tanda awal penipuan.
2. Menggunakan Jalur Khusus atau Kuota Khusus
Klaim memiliki akses ke jalur khusus tidak pernah benar. Seleksi resmi hanya didasarkan pada prestasi dan kemampuan peserta.
3. Permintaan Uang Bertahap
Penipu sering kali meminta uang dalam beberapa tahap. Jika pembayaran terus diminta meski sudah menyetor sejumlah uang, ini tanda bahaya.
4. Menghindari Komunikasi Resmi
Penipu sering menghindari verifikasi langsung ke institusi resmi. Selalu cek kebenaran informasi yang diterima dengan pihak berwenang.
5. Penawaran dari Orang Tidak Terkenal
Jika seseorang yang tidak terkait dengan institusi resmi menawarkan bantuan, jangan mudah percaya dan lakukan pengecekan terlebih dahulu.
6. Segera Laporkan ke Pihak Berwenang
Jika merasa ditipu atau mendapat tawaran mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwenang sebelum kerugian semakin besar. (*)