Makassar, Tribun – Dewi Yulia, seorang wanita berusia 59 tahun, memiliki kisah yang penuh makna tentang bagaimana ia meneruskan nomor IM3 suaminya yang telah wafat pada tahun 2021.
Suaminya telah menggunakan nomor IM3 tersebut selama lebih dari 20 tahun, dan Dewi merasa sayang jika nomor tersebut harus dimatikan.
"Nomor ini punya banyak kenangan. Sudah lebih dari dua dekade suami saya memakainya. Ketika beliau meninggal, saya merasa lebih baik meneruskan nomor ini daripada menghentikannya," ujar Dewi.
Kini, Dewi memanfaatkan nomor IM3 tersebut untuk keperluan komunikasi dan menjalankan usaha kecil-kecilan yang ia rintis setelah kepergian suaminya.
Ia menggunakan nomor itu tidak hanya untuk urusan bisnis, tetapi juga untuk menjaga komunikasi dengan keluarga dan teman-teman lama.
Selain itu, Dewi juga tergabung dalam beberapa grup alumni suaminya, yang sering mengadakan reuni online atau berbagi kisah lama.
"Melalui grup alumni suami, saya bisa tetap terhubung dengan teman-teman lamanya yang juga saya kenal. Kami kadang berbagi cerita, dan nomor ini menjadi penghubung kami," kata Dewi.
Baginya, nomor IM3 ini bukan sekadar nomor telepon biasa, tetapi juga jembatan yang menghubungkan kenangan masa lalu dengan kehidupannya sekarang.
"Dengan nomor ini, saya kerap berbagi tentang kenangan masa lalu suami saat kuliah, atau sekolah. Karena ada grup teman-teman kuliah juga di sini dan teman-teman SMA almarhum. Kadang mereka mengirimi foto-foto lama almarhum. Saya dan almarhum satu kampus" ungkapnya.
Dewi merasa puas dengan jaringan IM3 yang kuat dan stabil, yang memudahkannya dalam mengelola usaha dan menjaga hubungan dengan keluarga serta teman-teman. "IM3 sangat membantu dalam urusan komunikasi saya sehari-hari, baik untuk bisnis maupun pribadi," tambahnya.