TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Muhammad Dzaky Asraf Huwaidi punya peran berbeda di PSM Makassar di Liga 1 2024/2025.
Dua musim terakhir, pemain berusia 21 tahun ini hanya ditempatkan sebagai penyerang sayap kanan.
Kali ini, Dzaky Asraf dituntut bermain di tiga posisi.
Selain penyerang sayap, juga sebagai bek kanan dan gelandang bertahan.
Dzaky Asraf biasa dimainkan dari bangku cadangan.
Baca juga: Ambisi Dzaky Asraf Bawa PSM Makassar Menang Lawan Madura United
Peran dimainkan disesuaikan dengan kebutuhan tim saat itu.
Sebagai penyerang sayap kanan untuk menambah lini serang semakin agresif.
Sebab, eks Timnas Indonesia ini punya kecepatan dan selalu menyulitkan lawan ketika menusuk ke area kotak penalti.
Di posisi bek kanan, ia menjadi pelapis Syahrul Lasinari.
Dzaky Asraf biasanya dimainkan di posisi tersebut untuk hentikan pemain lawan cepat.
Sedangkan sebagai gelandang bertahan akan merusak lini tengah.
Daya jelajah pemain asal Kolaka Utara ini cukup tinggi, ditambah berani berduel.
Dzaky Asraf tak pungkiri alami kesulitan dengan tiga peran dijalankan.
Namun, ia berusaha belajar dan beradaptasi dengan tugas diberikan pelatih.
"Memang sulit, tapi mau tidak mau kita harus ikuti, mau main di sayap, gelandang, bek juga, harus siap sebagai pemain," katanya Senin (14/10/2024).
"Harus ikuti instruksi pelatih maunya bagaimana," tambahnya.
Dzaky Asraf juga bertekad kembali mendapat tempat utama di PSM Makassar.
Saat ini ia lebih banyak memulai laga dari bangku cadangan.
Dzaky Asraf sering diturunkan untuk menjaga ritme permainan Juku Eja.
Ia pun akan memberikan performa terbaik demi berada di starting line up.
"Setiap pemain pasti mau memberikan yang terbaik. Siapa sih tidak mau main inti terus," sebutnya.
Walau begitu, ia mengembalikan sepenuhnya kepada keputusan pelatih.
"Kita juga lihat instruksi pelatih maunya bagaimana, kita ikuti saja," tandas Dzaky Asraf. (*)