TRIBUN-TIMUR.COM - Video seorang pengendara jadi viral lantaran tak terima saat ditolak isi BBM jenis Pertalite di SPBU 74.909.91 Amessangeng, Kecamatan Tempe, Wajo.
Pemberlakuan barcode My Pertamina untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi, telah berdampak di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Petugas SPBU menolak melayani pengendara mobil yang tak memiliki aplikasi barcode My Pertamina.
My Pertamina memang sudah berlaku di sejumlah SPBU yang ada di Sulsel, termasuk Maros hingga Wajo.
Dari video yang beredar di media sosial, seorang pengendara Agya warna putih meluapkan kekesalannya kepada petugas SPBU.
Pasalnya, setelah mengantre beberapa menit, ia malah ditolak lantaran tak memiliki My Pertamina.
Seketika, pria berkaos hitam itu turun dari mobil dan memegang badik.
Badik sepanjang telapak tangan itu, diperlihatkan ke petugas SPBU dan pengendara lain.
Petugas SPBU hanya bisa pasrah melihat kelakuan pengendara mobil tersebut.
Melihat kelakuan pelaku, pengendara lain pun kompak turun dari mobilnya dan mengelilingi mobil pelaku.
Pelaku pun masuk ke mobil dan tancap gas keluar dari SPBU.
Pria yang duduk di depan mengangkat tangannya dan menyampaikan permintaan maaf kepada warga lain.
Aksi pria itu menuai pro dan kontra.
Ada yang menyebut aplikasi My Pertamina hanya menyusahkan warga saja.
Belakangan diketahui, jika pengendara yang mengamuk itu adalah Erwin (45) .
Erwin mengamuk diduga karena petugas SPBU menolaknya saat hendak mengisi BBM gegara tidak memiliki barcode My Pertamina.
"Terduga pelaku ditolak mengisi BBM jenis pertalite lantaran tidak memiliki barcode aplikasi My Pertamina. Itulah yang membuat pelaku mengamuk di SPBU," ujar Kasat Reskrim Polres Wajo Iptu Alvin Aji Kurniawan.