Pemicu Komjen Ahmad Luthfi Mundur Sebagai Anak Buah Zulhas Terungkap, Tak Cukup Sebulan Menjabat

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komjen Pol Ahmad Luthfi mengudurkan diri sebagai anak buah Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.

TRIBUN-TIMUR.COM - Komjen Pol Ahmad Luthfi mengudurkan diri sebagai anak buah Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.

Komjen Pol Ahmad Luthfi mundur dari jabatannya sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Padahal, mantan Kapolda Jawa Tengah itu dilantik jadi Irjen Kemedag pada 14 Agustus lalu.

Kabar pengunduran diri Luthfi ini diungkap langsung oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.

Luthfi disebut mengundurkan diri karena akan mengikuti Pilkada Jawa Tengah 2024.

Ia maju sebagai calon gubernur bersama Taj Yasin Maimoen sebagai calon wakil gubernur.

"Irjen baru, Pak Luthfi, sudah maju gubernur di Jawa Tengah, jadi sudah mengajukan pengunduran diri," kata Zulkifli dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/9/2024).

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan posisi Irjen Kemendag saat ini diemban sementara oleh Sekretaris Jenderal Kemendag sebagai Pelaksana Tugas (Plt).

"Nanti sudah ada Pak Putu penggantinya, tetapi karena kita lagi tunggu Keppres dari Pak Presiden, sementara dirangkap oleh Sekjen Plt," ujar Zulkifli.

Pada 14 Agustus lalu, Luthfi dilantik menjadi Irjen Kemendag.

Pelantikan dilakukan bersamaan dengan dilantiknya tujuh Pimpinan Tinggi Madya Kemendag.

Diketahui Zulkifli Hasan resmi melantik tujuh Pimpinan Tinggi Madya Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan satu Inspektur Jenderal Polri sebagai Pejabat Struktural Eselon I di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Rabu 14 Agustus 2024.

Dalam pelantikan itu, Zulhas berpesan agar mereka selalu waspada di tengah kondisi geopolitik dan ekonomi dunia yang tidak baik-baik saja.

Dia meminta para anak buahnya agar selalu peka sehingga bisa merespons cepat.

 “Hal itulah yang menjadi tugas Saudara-saudara yang baru saja dilantik," kata Zulhas dalam keterangan tertulis, Rabu, 14 Agustus 2024.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga berpesan agar para pegawai Kemendag turut mempersiapkan pemerintahan yang akan datang.

Menurut dia, transisi dari Presiden Joko Widodo ke presiden terpilih Prabowo Subianto harus menjadi dasar menuju negara maju.

"Tugas kita tinggal menghitung hari. Harus betul-betul bisa dipersiapkan sebaik-baiknya," kata Zulhas.

Pelantikan Inspektur Jenderal Kemendag didasarkan kepada Keputusan Presiden Nomor 65/TPA Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Perdagangan tertanggal 29 Mei 2024.

Sementara itu, pelantikan ketujuh Pejabat Eselon I lainnya didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 100/TPA Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Perdagangan tertanggal 6 Agustus 2024.

Delapan orang pejabat eselon I yang dilantik hari ini sebagai berikut:

1. Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi sebagai Inspektur Jenderal.

2. Budi Santoso sebagai Sekretaris Jenderal.

3. Moga Simatupang sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri.

4. Rusmin Amin sebagai Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga.

5. Isy Karim sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri.

6. Mardyana Listyowati sebagai Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional.

7. Kasan sebagai Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi.

8. Fajarini Puntodewi sebagai Kepala Badan Kebijakan Perdagangan.

Profil Ahmad Luthfi

Komjen Pol Drs Ahmad Luthfi, S.H., S.St.Mk. adalah seorang perwira tinggi (Pati) di Polri.

Ia lahir pada tanggal 22 November 1966 di Surabaya, Jawa Timur.

Ahmad Luthfi mempunyai istri yang bernama Nurina Mulkiwati.

Nurina telah meninggal dunia karena penyakit kanker darah pada November 2019.

Sepeninggal istrinya, jenderal bintang 2 itu sampai saat ini diketahui belum menikah lagi.

Adapun, ayah Irjen Ahmad Luthfi bernama H. Makali, sedangkan ibunya bernama Hj. Musarofah.

Ia memiliki adik yang bernama Kolonel Inf Zainul Bahar dan AKBP M. Sinwan.

Pendidikan

Ahmad Luthfi merupakan salah satu Pati Polri yang bukan lulusan dari Akademi Kepolisian (Akpol).

 Ia adalah lulusan Sekolah Perwira Militer Sukarela (Sepa Milsuk) tahun 1989.

Pendidikan kepolisian yang pernah ditempuh Ahmad Luthi antara lain: Selapa Polri (2000), Sespim Polri (2005), Lemhanas PPRA (2017), Diktap Polri (1992), Daspa Serse (1994), dan Dikjur Pa Provos (1995).

Sementara itu, Irjen Luthfi juga menyelesaikan sederet pendidikan umum, yakni SD (1978), SMP (1981), SMA (1984), S1 (1990), dan S2 (1995).

Riwayat Karier

Irjen Ahmad Luthfi sudah malang melintang di Korps Bhayangkara.

Meski bukan lulusan Akpol, Ahmad Luthfi membuktikan bahwa dirinya juga bisa menjadi seorang jenderal.

Ia telah menempati berbagai jabatan strategis di kepolisian tanah air.

Ahmad Luthfi tercatat pernah mengemban jabatan sebagai Kapolres Batang.

Setelah itu, ia diamanahi menjadi Wadir Intelkam Polda Jateng pada tahun 2010.

Pada tahun 2011, jenderal asal Surabaya ini dimutasi menjadi Wakapolresta Surakarta.

Saat itu Ahmad Luthfi mendampingi Kapolresta saat itu yakni Komjen Pol. (Purn.) Drs. Nana Sudjana, M.M.

Empat tahun kemudian, Irjen Ahmad Luthfi diangkat sebagai Kapolresta Surakarta.

Ia lalu dimutasi menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Sosbud Baintelkam Polri pada tahun 2017.

Pada tahun 2018, Luthfi kemudian dipercaya untuk menjabat sebagai Wakapolda Jawa Tengah.

Kala itu, pangkatnya masih Brigadir Jenderal atau Brigjen.

Ahmad Luthfi berhasil naik pangkat menjadi Irjen dan mengisi kursi jabatan sebagai Kapolda Jateng pada 2020.

Harta

1. Nama : AHMAD LUTHFI

2. Jabatan : KEPALA KEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH

3. NHK : 463841

II. DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 6.300.000.000

1. Tanah Seluas 2662 m2 di KAB / KOTA KOTA SURAKARTA , HASIL SENDIRI Rp. 3.150.000.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 400 m2/400 m2 di KAB / KOTA SUKOHARJO, HASIL SENDIRI Rp. 3.150.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 935.000.000

1. MOBIL, TOYOTA JEEP Tahun 1982, HASIL SENDIRI Rp.100.000.000

2. MOBIL, HONDA CR V Tahun 2010, HASIL SENDIRI Rp.200.000.000

3. MOTOR, HARLEY DAVIDSON HARLEY DAVIDSON Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp. 35.000.000

4. MOBIL, TOYOTA HARTOP HARTOP Tahun 1984, HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000

5. MOBIL, TOYOTA HARTOP Tahun 1980, HASIL SENDIRI Rp.250.000.000

6. MOBIL, TOYOTA HARTOP Tahun 1966, HASIL SENDIRI Rp.100.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. ----

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 3.033.497.662

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 10.268.497.662

III. HUTANG Rp. ----

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 10.268.497.662. (*)

Berita Terkini