TNI Ancam Ketua Bappilu Gerindra

'Mohon Pak Pangdam, Ada Oknum Ancam Tembak Suami Saya, Kalau Tidak Ketemu Saya dan Anak Mau Diculik'

Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Istri ketua Bappilu Gerindra Sulsel Harmansyah, Reni (kiri) dan sosok Serma Andi Arifuddin Sulaiman oknum TNI datangi rumah dan ancam keluarga Harmansyah.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Reni, istri Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Harmansyah mengaku trauma atas aksi koboi oknum anggota TNI di rumahnya.

Ia pun meminta perlindungan Panglima TNI, KSAD, dan Pangdam XIV Hasanuddin.

“Saya mohon dengan ini bantuannya kepada bapak Panglima TNI, bapak KSAD TNI, bapak Pangdam Hasanuddin, kiranya kami sekeluarga, saya, suami, dan anak-anak saya, dapat dilindungi dari perilaku beberapa oknum TNI yang melakukan tindakan kekerasan," kata Reni dalam video berdurasi 3.02 menit yang diterima Tribun-Timur.com, Kamis (5/9/2024).

Permohonan Reni bukan tanpa alasan.

Sebab oknum TNI itu mengancam akan menembak kepala suaminya.

Baca juga: Sebelum Viral, Keluarga Andi Arifuddin Sulaiman Sudah 7 Kali Datangi Rumah Ketua Bappilu Gerindra

Ia dan anak-anaknya bahkan diancam akan diculik.

"Sekali lagi saya mohon bantuannya pak, saya sebagai manusia biasa mohon bantuannya. Nyawa saya, anak-anak saya dan suami saya, merasa terancam," kata Reni.

Dalam video, Reni juga menceritakan detik-detik oknum TNI ngamuk dan mengancam keluarganya.

Kemarin sore, sekitar jam 5, sejumlah pria berseragam loreng dan ada berseragam sipil mendatangi rumahnya di Perumahan Bumi Husada, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar.

Salah seorang dari oknum TNI itu disebut mengacam memukul kepala Harmansyah sampai berdarah.

"Bahkan dia mengucap akan menembak kepala suami saya," ujarnya.

"Jika tidak ketemu dengan suami saya, maka saya istri dan anak-anak saya, katanya akan diculik," lanjutnya.

Setelah itu, lanjut Reni, oknum TNI mendobrak pagar hingga akhirnya berhasil masuk ke teras rumah.

Oknum TNI pun tak henti menggedor pintu ruang tamu.

"Di mana dalam rumah itu ada anak kecil saya, dua orang, umur tujuh tahun dan sembilan tahun," kata Reni suara bergetar.

"Dia (oknum TNI) mainkan saklar lampu, mati hidup, mati hidup, akhirnya anak saya ngintip di jendela," lanjut Reni.

Oknum TNI itupun bertanya kepada sang anak tentang keberadaan sang ayah.

"Oknum itu bertanya kepada anak saya, sambil marah-marah, bapak mana?," kata Reni.

Anak Reni pun menjawab ayahnya kerja.

Oknum TNI bertanya lagi, sang ayah kerja di mana.

“Anak saya tidak menjawab," lanjut Reni.

Aksi oknum TNI itu tidak berhenti. 

Ia masih terus menggedor-gedor pintu dan mematikan saklar lampu hingga membuat anak Harmansyah dan Reni ketakutan dalam kegelapan.

"Dan tentara itu teriak-teriak sambil berbicara kotor," jelas Reni.

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam XIV Hasanuddin, Kolonel Inf Mangapul Hutajulu mengatakan oknum TNI yang ada dalam rekaman video tersebut sementara dipanggil oleh pihak Denpom XIV Hasanuddin.

"Sementara untuk oknum anggota yang bersangkutan tersebut, saat ini sedang dalam pemanggilan oleh Pihak Denpom IV/Makassar untuk dilakukan pemeriksaan dalam proses penyelidikan," kata Kolonel Inf Mangapul Hutajulu dalam keterangan tertulisnya.

Oknum TNI Ngamuk-Bawa Pistol Terekam CCTV

Sebelumnya viral sejumlah pria berseragam loreng mendatangi rumah warga di sebuah komplek perumahan, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Rabu (4/9/2024).

Sejumlah pria yang diduga oknum anggota TNI tersebut, hadir bersama seorang pria sipil lainnya.

Salah satu pria berseragam dinas itu, bahkan terlihat menenteng pistol.

Ia juga terlihat mengacungkan pistol di genggamannya saat dihampiri beberapa warga.

Rumah yang didatangi diketahui milik Harmansyah yang merupakan ketua Bappilu Gerindra Sulsel.

Istri Harmansyah, Reni yang ditemui sejumlah wartawan menuturkan, saat kejadian, dirinya dan sang suami tidak berada di rumah.

"(Mereka) mondar-mandir, buka paksa pagar. Saya kan gembok, pergi jemput anak sekolah," kata Reni.

Saat menjemput anak sekolah, dua anaknya yang lain kata dia, berada di dalam rumah.

"Tadi ada anak kecil saya umur delapan sama tujuh tahun. Nda (tidak) ada yang dampingi. Saya tinggal, kunci, terus pergi jemput kakaknya," ujarnya.

Ia mengaku baru mengetahui, rumahnya didatangi sejumlah pria berseragam loreng tentara setelah diceritakan oleh tetangganya.

"Terus saya pulang, diceritakan sama tetangga, ada (sejumlah) tentara datang, ngamuk, bicara kotor, dia bilang mana ini bapak Harmansyah," ucap Reni dengan wajah panik.

Baca juga: Heboh Oknum TNI Ngamuk-Bawa Pistol Datangi Rumah Politisi Gerindra Sulsel, Kapendam: Sudah Dipanggil

Dirinya yang mendapatkan cerita dari tetangga dan rekaman CCTV yang ada, langsung menghubungi sang suami.

Sang suami, Harmansyah kata Reni, pun langsung melaporkan kejadian itu ke Denpom XIV Hasanuddin.

"Setelah mengetahui ini, saya tidak langsung melapor, saya telpon bapak, jadi bapak yang bergerak semua. Bapak sementara ada di POM ini melapor," tuturnya.

Sejauh ini, Reni mengaku, dirinya dan sang suami tidak pernah ada masalah dengan orang lain.

"Selama ini saya sama bapak tidak ada masalah apapun sama orang. Bapak sama orang baik-baik saja, tidak ada masalah," ungkapnya.

Klarifikasi Adik Mentan Teror Ketua Bappilu Gerindra

Media sosial di Makassar heboh dengan rekaman video oknum TNI mendatangi rumah Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Gerindra Sulsel, Harmansyah.

Sosok oknum TNI sok jago itu diketahui bernama Serma Andi Arifuddin Sulaiman.

Serma Andi Arifuddin Sulaiman merupakan adik Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman.

Ia bekerja di Kantor Administrasi Veteran (Minvet) Bulukumba.

Rumah Harmansyah berada di komplek perumahan Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Rekaman Video beredar, anggota TNI tampak berada di depan rumah Harmansyah.

Bahkan salah satu anggota TNI sempat mengeluarkan pistol.

Sesekali ia mengacukan pistolnya ke atas.

Terkait hal tersebut di atas, salah seorang keluarga Serma Andi Arifuddin Sulaiman, Andi Rasdi Sumange menjelaskan kronologi di balik video tersebut.

"Saya ada dalam video tersebut. Kami sudah 7 kali datangi tapi tidak pernah ketemu dengan yang bersangkutan," kata Rasdi kepada tribun-timur.com, Kamis (5/9/2024).

Andi Rasdi mewakili keluarga menyatakan keluarganya berniat baik mendatangi rumah Harmansyah untuk menanyakan terkait peristiwa 1 September di mana kemenakan kami dikepung geng motor di mana Harmansyah salah satunya.

“Justru sebaliknya, anak Pak Andi Amran Sulaiman lah (Andi Amar) yang dikepung Harmansyah bersama sekitar 100 anggota geng motornya. Dan dilempari petasan. Malah katanya Harmansyah bilang dia dibeking oknum polisi. Ini sudah kita laporkan juga ke kepolisan,” kata Andi Rasdi via saluran telepon.

Andi Rasdi bersama keluarga Andi Amar sudah menelusuri jejak Harmansyah termasuk warung kopi tempat nongrong mantan calon Anggota DPD RI 2024 itu namun tak pernah bertemu.

Menurut Andi Rasdi, tidak mungkin ada penculikan di siang bolong dan juga pengancaman.

Bagaimana bisa diancam sementara Harmansyahnya tidak ada.

“Keluarga datang itu untuk menanyakan baik-baik kepada Harmansyah soal pengepungan terhadap Andi Amar dan pelemparan petasan,” jelas Andi Rasdi. 

Kasus pengepungan Andi Amar oleh geng motor juga sudah dilaporkan di Polrestabes Makassar.(*)

Berita Terkini