Khazanah Islam

Mengapa Hari Jumat Sangat Istimewa? Inilah 7 Amalan yang Bisa Menghapus Dosa

Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cendekiawan Muslim Indonesia Prof Muhammad Quraish Shihab

TRIBUN-TIMUR.COM - Bagi umat Islam, hari Jumat dianggap sebagai hari yang paling utama dibandingkan dengan hari-hari lainnya.

Mengapa tidak hari lainnya?

Imam Muslim, Abu Dawud, dan an-Nasa'i meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda,

"Sebaik-baik hari di mana matahari terbit adalah hari Jumat.

Pada hari itu, Allah menciptakan Adam, memasukkannya ke surga, dan mengeluarkannya dari sana." Dalam riwayat lain juga dinyatakan bahwa,

"Hari Jumat adalah sayyid al-ayyam (hari yang paling utama)."

Dalam buku "M. Quraish Shihab Menjawab" dijelaskan bahwa hari Jumat dahulunya dinamai hari arubah. Kata ini seakar dengan kata jama'ah atau berkumpul.

Karena itulah hari ketika umat Islam diwajibkan berkumpul untuk melaksanakan shalat Jumat dinamai hari Jumat.

Jamaah dan berkumpul adalah salah satu keistimewaannya juga, dan seperti diketahui, Rasulullah juga memerintahkan untuk selalu berkumpul dan berjamaah.

Beliau bersabda, "Bantuan/berkat Ilahi bersama orang-orang yang berjamaah/berkumpul dalam kebaikan."

Dengan demikian, menurut Quraish Shihab, hari Jumat dan malamnya memang penuh keberkatan.

Ia hendaknya dihormati, dengan banyak beribadah dan berdzikir, atau paling tidak, dengan menghindari dosa dan kemungkaran.

"Ia tidak mencekam kecuali bagi mereka yang durhaka," tulisnya

Amalan-Amalan Khusus pada Hari Jumat dan Faedahnya dalam Islam

Hari Jumat, yang juga dikenal sebagai Sayyidul Ayyam (penghulunya hari), memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam.

Sebuah hadis Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan tentang keutamaan hari Jumat:

"Hari terbaik saat matahari terbit adalah Jumat. Di atasnya Adam diciptakan dan dimasukkan ke surga. Pada hari Jumat juga, Adam diusir dari Surga Firdaus. Dan Hari Kebangkitan (Kiamat) tidak akan terjadi pada hari selain Jumat." (HR Muslim)

Berikut adalah 7 amalan khusus yang memiliki faedah besar jika diamalkan pada hari istimewa tersebut:

Membaca "Ya Muhaimin" 100 kali setelah mandi Jumat:

Faedah: Allah akan memberikan kewibawaan dan kemuliaan.

Membaca Surat Al-Qadar 7 kali antara 2 adzan di Hari Jumat:

Faedah: Allah akan melunasi semua utangnya.

Mengucapkan "Ya Baathin" 33 kali setelah salat Jumat:

Faedah: Allah akan menjadikannya dari golongan Ahli Bathin.

Membaca Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas masing-masing 7 kali setelah salat Jumat tanpa mengubah posisi duduk (tasyahhud akhir) dan tanpa berbicara:

Faedah: Allah akan menjaganya dari semua kejelekan sampai Jumat berikutnya.

Membaca doa "ALLAHUMMA AKFINI BIHALAALIKA 'AN HAROOMIKA WA AGHNINI BIFADHLIKA 'AMMAN SIWAAK" setelah salat Jumat:

Faedah: Segala kebutuhannya akan terpenuhi hingga hari Jumat berikutnya.

Berdoa "YAA GHONIYYU YAA MUGHNII" 40 kali, setiap 10 dari bacaan tersebut ditambah "AGHNINII" ketika doa mukminin mukminaat pada khutbah kedua:

Faedah: Allah akan meluaskan rezekinya.

Bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW setelah Ashar pada Hari Jumat sebanyak 80 kali:

Faedah: Allah akan mengampuni dosanya selama 80 tahun. Jika si pembaca tidak memiliki dosa sebanyak itu, maka keutamaan tersebut akan diberikan kepada kedua orangtuanya, dan Allah akan mengangkat derajat mereka.

Riwayat lain menyebutkan bahwa membaca Selawat dengan sighoh ini "ALLOHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN NABIYYIL UMMIY WA 'ALAA AALIHI WASOHBIHI WA SALLIM TASLIIMAA" setelah Ashar pada Hari Jumat, akan mendapatkan pahala ibadah 80 tahun.

Barangsiapa yang memperbanyak sholawat atas Nabi, maka Allah akan menyelesaikan semua urusannya, mengampuni segala dosanya, melunasi utangnya, dan sholawat tersebut akan menjadi sebab dia memperoleh syafaat Nabi, serta berada paling dekat kedudukannya di sisi Nabi Muhammad pada saat hari Kiamat.

 

Berita Terkini