PSM Makassar

Bernardo Tavares Utak-Atik Posisi 8 Pemain PSM Makassar

Penulis: Kaswadi Anwar
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang PSM Makassar, Latyr Fall saat latihan di Stadion Kalegowa, Kabupaten Gowa. Bernardo Tavares mengutak-atik delapan posisi pemain PSM Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bernardo Tavares terus mengutak-atik posisi pemain PSM Makassar.

Juru taktik asal Portugal ini pun mengasah kemampuan pemainnya demi tampil maksimal di musim 2024/2025.

Bernardo Tavares mencoba  delapan pemain dicoba di luar posisi aslinya. Yaitu Dzaky Asraf, Adil Nur Bangsawan, Rizky Eka, Andy Harjito, Victor Luiz, Aloisio Neto, Latyr Fall dan Nermin Haljeta.

Dzaky Asraf dan Rizky Eka yang notabenenya penyerang sayap kanan dan kiri ditarik bermain bertahan.

Kemampuan bertahan keduanya diasah. Sebab, Bernardo Tavares dalam meramu taktik membutuhkan pemain yang mampu bertahan dan menyerang sama baiknya.

Penyerangan Dzaky Asraf dan Rizky Eka tak diragukan lagi. 

Kecepatan dan akselerasi individu menjadi senjata keduanya membongkar pertahanan lawan

Keduanya dituntut bergerak naik sesering mungkin untuk membantu serangan. 

Namun, mereka juga harus sigap turun ke belakang untuk membantu pertahanan. 

Baca juga: Target PSM Makassar di Liga 1 dan ASEAN Club Championship

Lalu Adil Nur Bangsawan didorong bermain menyerang. Adil yang awalnya berposisi gelandang box to box digeser  menjadi penyerang sayap kiri.

Pemain berusia 19 tahun itu pun dituntut memiliki kecepatan dan akurasi crossing bagus.

Kemudian Andy Harjito yang berposisi sebagai striker ditarik sebagai bek kanan dalam formasi empat bek.

Biasanya Bernardo Tavares memainkan hanya tiga pemain bertahan.

Andy Harjito punya kecepatan untuk membendung sayap penyerang lawan. 

Ditambah postur badan lumayan tinggi membuatnya mampu duel bola udara.

Selanjutnya Victor Luiz berposisi bek kiri didorong bermain sebagai penyerang sayap kiri.

Pemain nomor punggung 22 ini bisa bertahan dan menyerang sama baiknya.

Victor Luiz sering merepotkan lawan dengan crossingnya yang akurat sehingga mampu menciptakan peluang bagi PSM Makassar.

Kemudian Latyr Fall yang menjadi roh permainan Juku Eja di lapangan tengah.

Padahal, posisi aslinya merupakan gelandang box to box.

Sepertinya, Bernardo Tavares melihat Latyr Fall mampu mengalirkan bola dan mengatur tempo permainan.

Ditambah lagi ia punya penyelesaian yang bagus di kotak penalti.

Dalam Q&A di YouTube PSM Makassar, Latyr Fall mengaku tipikal gelandang nomor 8, yakni box to box.

Menurutnya, gelandang nomor 8 punya kebebasan untuk membantu tim dalam bertahan maupun menyerang.

"Saya lebih menyukai posisi nomor 8 karena saya memiliki lebih banyak kebebasan untuk ke depan dan kembali. Saya lebih bebas membantu tim untuk menyerang dan bertahan," katanya.

Sedangkan Aloisio Neto yang berposisi bek tengah dimainkan sebagai bek kiri dalam formasi tiga bek.

Ia memiliki ketenangan dalam mengawal benteng pertahanan.

Eks penggawa Academica Coimbra itu mempunyai pembacaan permainan bagus. 

Di sesi Q&A di YouTube PSM Makassar, Aloisio Neto menyebut, selalu bermain sebagai bek tengah. 

Namun, ia juga menyampaikan kepada Bernardo Tavares bisa bermain di posisi yang lain.

"Keputusannya ada di pelatih," ujarnya.

Terakhir, Nermin Haljeta  juga  punya peran baru. Striker asal Slovenia ini tak terpaku sebagai penyerang tengah.

Pergerakannya lebih dinamis. Bisa menjemput bola dan bermain melebar ke sayap.

Bernardo Tavares mengaku tenaga Nermin Haljeta di sayap penyerangan bisa membantu tim.

"Saya kira itu adalah strategi kita. Di awal laga dia (Nermin Haljeta) bermain di tengah. Namun, kita lihat ada keuntungan di situ memainkan dia di samping jadi kita lakukan," tuturnya. (*)

 

 

 

 

 

Berita Terkini