TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Harga cabai rawit di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan tembus Rp60 ribu per kilogram.
Naiknya harga cabai rawit sudah berlangsung selama sepekan terakhir.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Luwu, Makkawaru mengungkap peyebab naiknya harga cabai rawit.
Salah satu biang kerok harga cabai naik lantaran tingginya permintaan dibanding penawaran.
"Kemudian kedua kurangnya pasokan cabai dari petani. Ini kemungkinan terjadi karena saat ini petani cabai, lebih banyak yang baru menanam daripada yang panen," jelasnya, Kamis (1/8/2024).
Faktor cuaca buruk juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai rawit milik petani.
"Dan kemungkinan disebabkan karena faktor cuaca. Yakni baru-baru ini, kita dilanda musim penghujan yg panjang dan itu bisa merusak tanaman cabai," tuturnya.
Sebagai informasi, sudah sepekan harga cabai rawit melonjak jadi Rp60 ribu per kg.
"Kemarin Rp45 ribu per kilogram, saya jual Rp50 ribu. Sekarang Rp 60 ribu per kilogram, karena saya ambil harganya kemarin Rp55 ribu," kata pedagang di Pasar Belopa baru.
Dia mengaku, naiknya harga pasaran cabai rawit disebabkan karena kurangnya hasil petik dari petani cabai.
Karena harga naik, pembeli juga sepi.
Ditambah lagi, kondisi pasar baru yang sepi dikunjungi pembeli.
"Sepi, semenjak dipindah ki ke sini. Masih ramai di pasar lama kemarin. Di sini jauh, pinggir kota," bebernya.
Lokasi Pasar Belopa kini dipindahkan ke Sabe, Kecamatan Belopa Utara.
Sebelumnya, Pasar Belopa berada di Lamunre Tengah, Kecamatan Belopa Utara.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muh Sauki Maulana