TNI AU

Kolonel Pnb Hermawan Widhianto Alumni AAU 1995 Pecah Bintang di Sulsel

Editor: Muh Hasim Arfah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima Komando Operasi Udara II, Marsekal Pertama Hermawan Widhianto kini Pecah Bintang di Sulawesi Selatan.

TRIBUN-TIMUR.COM- Mantan Kepala Pusat Olah Yudha (Kapusoyu) Seskoau, Kolonel Pnb Hermawan Widhianto Pecah Bintang di Sulawesi Selatan. 

Saat ini, dia mendapat promosi jabatan Pangliman Komando Operasi Udara II (disingkat Koopsud II) adalah salah satu Komando utama di bawah Jajaran Komando Operasi Udara Nasional yang mencakup wilayah Indonesia bagian tengah.

Komando ini mempunyai tugas yaitu pembinaan kemampuan dan kesiapsiagaan operasional satuan-satuan TNI AU dalam jajarannya, dan melaksanakan operasi-operasi udara dalam rangka penegakan kedaulatan negara di udara, mendukung penegakan kedaulatan negara di darat dan di laut.

Artinya, Alumni Akademi Angkatan Udara atau AAU 1995 ini menjaga langit Indonesia di bagian tengah. 

Secara otomatis pangkatnya menjadi marsekal pertama atau bintang satu. 

Marsma Hermawan Widhianto bukan pertama kali bertugas di Sulsel. 

Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Komandan Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin tahun 2019 lalu. 

TNI Angkatan Udara kembali menerbangkan pesawat C-130 Hercules A-1330 dari Skadron Udara 33 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin. Pesawat diberangkatkan untuk membantu korban bencana gempa di Mamuju, Sulawesi Barat. (Koopsau II)

Wing Udara 5 merupakan salah satu unsur pelaksana operasional Lanud Sultan Hasanuddin yang berkedudukan langsung di bawah Komandan Lanud Sultan Hasanuddin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. dan mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan pembinaan teknis dan pengoperasian Skadron udara yang berada dalam jajarannya. 

Wing Udara 5 juga mempunyai tugas untuk mengumpulkan dan merekam data guna penyempurnaan taktik dan teknis operasi dan latihan yang melibatkan satuan yang berada di jajarannya.

Setahun kemudian, dia pun pindah tugas ke Palembang. 

Ia menjabat Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Sri Mulyono Herlambang Palembang. 

Saat itu, dia pun memimpin Operasi Udara Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan di wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), mendeteksi titik api sejak Maret-November bahwa di tahun 2021 kecenderungan lebih besar dibanding pada tahun 2020.

Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Sri Mulyono Herlambang Palembang, Kolonel Pnb Hermawan Widhianto mengatakan, sejak ditunjuk sebagai Wadan Operasi Karhutla Provinsi Sumsel, operasi udara secara intens. 

Dalam Patroli tersebut, banyak didapati wilayah yang terbakar namun aksesnya sulit untuk ditembus Satgas Darat Karhutla.

Tim Satgas Udara Karhutla Sumsel, mencatat bahwa pemadaman Karhutla yang dilakukan melalui udara setidaknya mencapai 80 persen.

Halaman
12

Berita Terkini