TRIBUN-TIMUR.COM - Nasib Bobby Nasution di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut) terancam jika hanya ada calon tunggal.
PDIP khawatir kotak kosong bakal menang dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sumut.
Jika kemenangan kota kosong terjadi, hal itu akan menjadi citra buruk bagi demokrasi.
Atas dasar itu, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu akan mencari kader terbaik untuk melawan Bobby Nasution.
Hingga saat ini, baru muncul satu calon gubernur Sumur yakni Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Menantu Presiden Joko Widodo itu diusung oleh delapan partai.
Jika hingga akhir masa pendaftaran hanya ada calon tunggal, maka Bobby akan melawan kotak kosong.
"Apakah kita membangun sistem demokrasi dengan pendidikan politik seperti itu? Membiarkan Bobby melawan kotak kosong?"
"Melawan kotak kosong atau tidak, tergantung PDI Perjuangan," kata Ketua DPP PDIP Djarot Djarot Saiful Hidayat.
Tidak ingin proses politik di Sumut berjalan buruk, PDIP saat ini tengah mempersiapkan lawan yang sepadan untuk Bobby.
"Kita akan tetap berusaha untuk mendengarkan suara semut-semut (akar rumput) di bawah.
Sekarang masalahnya kalau PDIP misalnya itu merapat dan bekerja samanya si Bobby, ya, selesai.
Artinya apa? Ya, kotak kosong, kalau kotak kosong apa pantes gitu lho?
Nanti kita khawatir jangan-jangan kotak kosongnya yang menang.
Malah bahaya lagi malahan. Betul enggak?" ujar Djarot.
Mendengar hal itu, Bobby Nasution tak ingin mempermasalahkannya.
Justru Bobby Nasution merasa senang lantaran proses demokrasi menjadi semakin terbuka.
"Alhamdulillah," ucap Bobby Nasution dilansir TribunMedan.
Respons itu disampaikan Bobby Nasution sambil menganggukkan kepala dan melempar senyuman kepada awak media.
Siapkan kader internal
Sementara itu, Ketua PDIP Sumut Rapidin Simbolon menegaskan tak ragu mendukung calon internal partainya sendiri ketimbang Bobby Nasution.
Dikatakannya, PDIP adalah partai terakhir yang memiliki cukup kursi untuk mengusung calon Gubernur Sumut setelah Golkar, PKB, Golkar, Gerindra, NasDem dan Demokrat mendukung Bobby Nasution.
Dengan peta politik saat ini, kata Rapidin, Bobby berpeluang tak memiliki lawan bila PDIP ikut mendukungnya.
Namun, Rapidin memastikan bahwa PDIP dengan 21 kursi di DPRD Sumut akan mencari lawan Bobby di Pilkada Sumut.
Pihaknya pun yakin hal itu juga didukung oleh Ketua Umum PDIP dan juga PKS.
Ada pun sejumlah nama yang dipersiapkan sebagai mantan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi hingga Nikson Nababan.
Puan terbuka untuk Bobby
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani sempat mengatakan bahwa partainya bisa saja mendukung Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024.
Pasalnya, kata Puan, hingga kini PDIP belum memutuskan untuk mengusung sosok Calon Gubernur untuk Pilgub Sumut 2024.
"Belum ada keputusan, tapi bisa saja (PDIP mengusung Bobby)," jelas Puan.
Projo dukung PDIP calonkan kader sendiri
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pro Jokowi alias Projo mematikan mendukung calon gubernur Bobby Nasution maju pada Pilkada Sumatera Utara 2024.
Bendahara Umum Projo Projo Panel Barus menyebut ajang Pilkada Serentak 2024 semakin menarik, salah satunya di Sumatera Utara.
Panel mengatakan, sosok Bobby sudah mendapatkan banyak dukungan dari sejumlah partai politik.
"Ini bukti bahwa keluarga Pak Jokowi ini ternyata didorong oleh partai ya jadi walaupun tidak didorong PDIP," kata Panel.
Lantas ia pun berharap jika nantinya di Pilkada Sumatera Utara, Bobby Nasution tak melawan kotak kosong.
"Demokrasi Pilkada lawan kotak kosong itu seperti pemilihan Gubernur oleh anggota DPRD begitu ya kurang lebih kurang lebih seperti itu," ujar Panel.
Lanjut Panel, ia inginkan pihaknya terdapat sosok baru yang muncul untuk melawan Bobby Nasution.
Sebab, jika terjadi melawan kotak kosong akan menjadi tidak bagus sistem demokrasi di wilayah tersebut saat Pilkada mendatang.
Panel pun menambahkan, ia berharap kalau Bobby Nasution mendapatkan lawan tanding nantinya.
"Kami berharap Bobby bisa dapat lawan tanding, saya berharap PDIP bisa memberi calon yang mengejutkan,"jelasnya.
Sebagai informasi, ketujuh partai politik yang sudah menyatakan dukungan untuk Bobby Nasution yakni PKB, Golkar, Gerindra, Nasdem, Partai Amanat Nasional (PAN), Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Diketahui, Golkar, Gerindra, PAN dan Demokrat merupakan parpol yang tergabung dalam KIM. Sementara itu sisanya bukan merupakan parpol KIM.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com