Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tenggelam di Air Terjun Jami

Telan Korban, DPRD Desak Pemkab Maros Tutup Air Terjun Jami di Tompobulu

DPRD Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) desak Pemerintah kabupaten (Pemkab) Maros menutup kawasan wisata air terjun Jami di Tompobulu. 

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
BPBD Maros
Dua pelajar tenggelam di Air Terjun Jami, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulsel, akhinya ditemukan, Sabtu (13/7/2024). 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS — DPRD Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) desak Pemerintah kabupaten (Pemkab) Maros menutup kawasan wisata air terjun Jami di Tompobulu. 

Hal ini menyusul adanya dua siswi tenggelam di Air Terjun Jami Jumat (12/7/2024) kemarin. 

Ketua DPRD Maros Patarai Amir mengatakan, Pemkab Maros khususnya pemerintah desa harus menaruh perhatian terhadap titik-titik wisata di Tompobulu. 

Pasalnya, korban tenggelam bukan pertama kali terjadi tapi hampir tiap tahun. 

“Kami meminta kepada pemerintah setempat untuk memperhatikan hal ini, kita tidak ingin kejadian tersebut terus terulang. Apalagi ini bukan pertama kalinya meskipun air terjun tersebut memang tidak dikelola oleh pemerintah setempat,” ujarnya. 

Mantan ketua Golkar Maros ini mengatakan, pihak-pihak terkait harus duduk bersama mencari solusi dari masalah tersebut. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Dua Pelajar Tenggelam di Air Terjun Jami Ditemukan Meninggal di Kedalaman 5 Meter

“Jangan karena tidak dikelola oleh pemerintah kemudian kita lepas tangan, kalau lokasi wisata tersebut masuk kawasan taman nasional maka kita harus cari solusi agar air terjun tersebut tidak memakan korban lagi,” tegasnya. 

Apalagi lanjut dia, rata-rata yang menjadi korban masih muda.

Seperti anak SMA atau anak kuliah memiliki tingkat kewaspadaan rendah. 

Bukan hanya air terjun Jami kata Patarai, juga air terjun lain atau spot-spot wisata yang belum dikelola pemerintah setempat. 

“Intinya kita tidak ingin kejadian adanya korban di tempat wisata terulang terus sehingga pihak-pihak yang berkepentingan harus mengambil langkah-langkah pencegahan,” pungkasnya.

Bupati Maros Chaidir Syam menegaskan kepada masyarakat untuk tidak mengunjungi lokasi-lokasi air terjun berbahaya dan belum dikelola pemerintah desa. 

“Kita minta masyarakat jangan berkunjung ke lokasi wisata yang tidak dikelola oleh pokdarwis (kelompok sadar wisata) desa karena kita tentu tidak bisa menjamin keselamatan pengunjung,” bebernya.(*)

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved