TRIBUN-TIMUR.COM - Perjalanan Wali Kota Medan, Bobby Nasution menuju Pemilihan Gubernur Sumatera Utara makin mulus.
Pasalnya, Presiden Jokowi terlibat untuk memuluskan rencana menantunya menuju Pilkada Sumut 2024.
Nantinya, Bobby Nasution akan berhadapan dengan petahana, Edy Rahmayadi.
Bobby Nasution pun membocorkan peran Jokowi dalam upayanya menduduki kursi Sumatera Utara 1.
Bobby Nasution sudah mengantongi dukungan Golkar dan PAN.
Berikutnya Partai Gerindra berpotensi menyusul.
Apalagi, setelah hengkang dari PDIP, Bobby gabung ke Gerindra partai besutan Prabowo.
Dengan demikian, suami Kahiyang Ayu ini dipastikan bisa melaju ke Pilkada Sumut 2024.
Cek juga survei elektabilitas terbaru Pilkada Sumut 2024.
Berkat dukungan dua partai ini, Bobby bisa langsung mendaftar menjadi calon gubernur, mengingat Golkar memiliki 22 dan PAN enam kursi di DPRD Sumut.
Namun meski hanya didukung Golkar, Bobby tetap bisa maju di Pilkada Sumut 2024.
Karena Golkar memenuhi syarat 20 persen lebih kursi DPRD Sumut, sehingga memenuhi syarat mengusung calon sendiri.
Dan peluang Bobby untuk diusung partai lainnya, juga semakin kuat, lantaran dia kini menjadi kader Partai Gerindra yang memiliki 13 kursi di DPRD Sumut.
Sementara itu, pesaingnya yang juga petahana Edy Rahmayadi sejauh ini baru didukung oleh Partai Hanura, yang memeroleh lima kursi di DPRD Sumut
Kemudian ketika ditanya awak media di Kampus UINSU, di Jalan Sutomo Medan, Kamis (20/6/2024), soal mulusnya dukungan partai politik ke Bobby berkaitan dengan andil sang mertua, Presiden Joko Widodo?
Menjawab pertanyaan tersebut, Bobby menanggapinya santai, sambil tersenyum dia mengatakan kalau mertuanya itu punya andil.
"Ada," ujar Bobby
Bobby menegaskan peran mertuanya adalah mendoakan yang terbaik untuk untuk anak-anaknya.
"Perannya adalah mendoakan anak-anaknya," ujar Bobby.
2 Survei Pilkada Sumut 2024
1. Survei KIC
Berdasarkan survei yang dirilis KIC, elektabilitas Bobby mencapai 42,1 persen atau di atas Edy Rahmayadi yang merupakan petahana.
Dalam survei yang dilakukan di sejumlah Provinsi di Indonesia itu, Edy bersama petahana gubernur lainnya seperti Anies Baswedan dan Wahidin Halim merupakan tiga incumbent yang tidak dipersepsikan oleh publik sebagai kandidat terkuat.
Terkait survei tersebut, Ketua Bapilu PDIP Sumut Mangapul Purba mengatakan bahwa hasil survei tersebut harus dilihat sebagai pertimbangan dan evaluasi.
"Ya survei itu kan bagian dari persepsi masyarakat terhadap calon pemimpinnya. Ya tentu harus diliat sebagai pertimbangan dan evaluasi," kata Mangapul kepada tribun, Jumat (7/6/2024).
Mangapul menyampaikan, hasil survei dapat dijadikan pembelajaran bagi Edy agar memperbaiki hal hal yang tertinggal dari lawan politiknya yakni Bobby di Pilkada Sumut.
"Jika survei Bobby lebih tinggi dari Edy itu bisa jadi masukan kenapa hal itu bisa terjadi.
Apa sebabnya. Itu harus diliat oleh tim Edy sebagai evaluasi apa saja yang tertinggal dari Bobby," kata Mangapul.
2. Survei Vote Institute Hanim
Hasil survei dari Vote Institute Hanim yang melibatkan 1.800 responden pada 33 kabupaten/kota di Sumut, ada 21 tokoh menjadi objek wawancara siapa paling diinginkan menjadi gubernur pada Pilkada Sumut 2024.
"Maka nama populer adalah Muhammad Bobby Afif Nasution yang saat ini menjabat Wali Kota Medan," ucap pengamat Vote Institute Hanim dalam keterangan tertulis, di Medan, Selasa (28/5).
Saat ini, elektabilitas Bobby Nasution tertinggi dibandingkan nama-nama yang di gadang-gadang bakal maju Pilgub Sumut digelar pada 27 November 2024.
Setidaknya ada beberapa poin yang membuat Bobby Nasution dipercaya mampu memimpin Provinsi Sumatera Utara.
"Figur Bobby Nasution merupakan bakal calon gubernur yang memiliki popularitas, dan elektabilitas paling tinggi di antara nama-nama yang sempat muncul ke publik," kata dia.
Angka popularitasnya mencapai 21,4 persen.
"Pertanyaan popularitas ini diajukan tanpa bantuan showcard, dalam arti berdasarkan top of mind dari responden," papar Hanim.
Elektabilitas Bobby Nasution bahkan berada pada angka yang lebih tinggi per Mei 2024 dengan nilainya mencapai 35,2 persen.
Alasan Golkar Usung Bobby
Menurut Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, tak mudah bagi pihaknya menentukan pilihan ini.
"Yang pada kesempatan ini sudah dibahas bahwa Pak Bobby akan maju menjadi Gubernur Sumatra Utara dan akan mendapatkan dukungan dari beberapa partai termasuk dari Partai Golkar," ucap Airlangga usai bertemu dengan Bobby di kediaman dinasnya di Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2024).
Turut hadir dalam pertemuan itu para petinggi Golkar, mulai dari Ahmad Doli Kurnia, Dito Ariotedjo, hingga Musa Rajekshah (Ijeck).
"Untuk itu saya minta Pak Doli menyampaikan surat dukungan Partai Golkar," imbuhnya.
"Tentu Partai Golkar sudah bulat untuk Sumut kelihatannya juga hampir sebagian besar partai akan bergabung," sambungnya.
Airlangga menjelaskan, partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) turut mendukung Bobby maju di Sumut.
Berdasarkan hasil survei internal Golkar, Airlangga meyakini Bobby dalam posisi unggul dari kandidat lain di Pilkada Sumut 2024.
"Sehingga dengan kekuatan yang ada dan berdasarkan hasil survei yang dimiliki Partai Golkar, insya Allah yang didukung Golkar ini posisinya unggul," tuturnya.
Airlangga berharap Bobby akan menunjuk sesama tokoh muda untuk mendampinginya sebagai cawagub.
Dengan begitu, kata dia, yang memimpin Sumut ke depannya ialah anak muda.
"Harapannya tadi kami bahas tokoh muda juga supaya sejalan dengan gubernur dan kami ingin gubernur dan wagub ini senapas dan seirama untuk pengembangan masyarakat di Sumut," kata Airlangga. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Bobby Akui Besarnya Peran dan Andil Jokowi Hingga Melaju Mulus di Pilkada Sumut