TRIBUN-TIMUR.COM - Para kandidat bakal calon (bacalon) bupati dan wakil bupati Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan mulai 'perang baliho' di jalan.
Sepanjang Kota Belopa, Kabupaten Luwu berjejer baliho bergambar calon bupati maupun wakil bupati.
Baik dalam ukuran besar, maupun berbentuk poster kecil dipaku di pohon.
Strategi kampanye menggunakan baliho memang masih gandrung di Bumi Sawerigading.
Setiap kandidat memasang foto terbaik dan tagline mereka masing-masing.
Ketua Bawaslu Luwu, Irpan mengaku, maraknya pemasangan baliho belum dapat dimaknai sebagai Alat Peraga Kampanye (APK) atau Bahan Kampanye (BK).
"Sebab yang dimaksud dengan kampanye sebagaimana PKPU No 11 tahun 2020 adalah kegiatan untuk meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi misi dan program pasangan calon baik calon gubernur, bupati atau walikota," akunya, Sabtu (15/6/2024).
Kata Irpan, belum ada kandidat Cabup-Cawabup yang sah, sehingga baliho terpasang masih menjadi tanggung jawab Pemda Luwu.
"Sekarang ini belum ada calon ditetapkan KPU sebagai peserta pemilihan atau calon pada penyelenggaraan pemilihan serentak tahun 2024. Sehingga terkait dengan maraknya atribut calon kepala daerah di ruang publik masih ranahnya Pemda," terangnya.
Dengan begitu, Pemda memiliki aturan sendiri terkait larangan pemasangan atribut masing-masing kandidat mulai ramai di ruang publik.
"Namun kita berharap kepada simpatisan bakal calon bupati agar atribut bakal calon kepala daerah yang dipasang tidak mengganggu estetika kota dan mengganggu aktivitas penguna jalan raya," jelasnya.
"Kalaupun ada yang melanggar, instansi terkait penegak Perda dan Perbup bisa melakukan penertiban sesuai ketentuan berlaku," tambahnya.
Terpisah, salah satu pengendara ditemui Tribunluwu.com mengaku terganggu dengan maraknya baliho mejeng di dekat rambu lalu lintas.
"Agak terganggu, apalagi baliho-baliho besar. Terkadang menutup rambu jalan atau bahkan lampu merah kadang tidak kelihatan mi. Warnanya ini baliho kan juga terang-terang semua," keluh Aan Indrawan (25), warga Belopa.
Kata Aan, sebaiknya para kandidat bisa lebih mempertimbangkan lokasi pemasangan balihonya.
"Harapan bisa diatur lagi lebih lokasinya. Jangan karena mau dilihat paling pertama, ada beberapa hal dikorbankan, kasian juga pengendara," tutupnya.
Tepis Isu PDIP Minta Mahar, Kolonel Agussalim Umumkan Pasangannya di Pilkada Luwu Sulsel Juli
Bakal calon bupati Kolonel Agussalim tancap gas jelang Pilkada Luwu 2024.
Agussalim telah ikut fit and proper test di sejumlah partai politik demi mendapat rekomendasi.
"Ada beberapa parpol, selain PDIP, kemudian sempat ikut fit and proper test yakni Demokrat, PKB dan PPP," katanya, Selasa (11/6/2024).
Mantan perwira menengah TNI-AD itupun menepis isu jika PDIP meminta mahar kepada cakada demi mendapat rekomendasi.
"Alhamdulillah fit and proper test di Kantor DPD PDIP Jl Gunung Bawakaraeng, Kota Makassar. Selama wawancara seingat saya tidak pernah menyinggung terkait upeti pak," jelasnya.
"Dan saya pastikan tidak ada, karena saya yang langsung diwawancara," tambahnya.
Ia kini fokus menggenapi koalisi partai untuk bisa maju sebagai calon bupati di Bumi Sawerigading.
"Langkah saya ke depan adalah koalisi partai dalam rangka mencukupkan jumlah kursi minimal tujuh untuk Pilkada," tandasnya.
Terkait figur bakal calon wakil bupati yang akan mendampinginya, Agussalim baru akan mengumumkannya Juli mendatang.
"Alhamdulillah, kita sosialisasi ke masyarakat dan keluarga sejak bulan Juni 2023 sampai saat ini tetap intens sosialisasi. Untuk mengumumkan bakal calon wakil akan kita deklarasikan bersamaan dengan partai pengusung kemungkinan pertengahan Juli 2024," terangnya.
Sebelumnya, Agussalim membocorkan kandidat calon wakil bupati yang masuk dalam radar surveinya.
Mereka adalah Dhevy Bijak, Erwin Barabba, Hafida Rauf Basyuri, dan Wahyu Napeng.
Siapa mereka?
Muh Dhevy Bijak Pawindu merupakan politisi Partai Demokrat.
Dhevy Bijak tercatat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024.
Anak mendiang Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak ini kinu membidik kursi 02.
Hal itu ia utarakan langsung ketika melamar di DPC Demokrat Luwu.
“Melihat kondisi geografis dan geopolitik di wilayah kami Walenrang dan Lamasi, jika Luwu bagian selatan dan utara (berpaket) yang menguntungkan bagi kami posisi 02,” jelasnya.
Kata Dhevy Bijak, posisi 02 dinilai lebih menguntungkan dan berpotensi untuk menang dalam Pilkada kelak.
"Pada saat kita berniat maju, kita berharap untuk menang. Tetapi kita realistis melihat keadaan. Realistis dalam artian posisi yang menguntungkan bagi kita, itulah yang terbaik,” akunya.
Dengan begitu, Dhevy Bijak akan menjadi figur kuat dari Luwu bagian utara.
Dirinya juga membocorkan kriteria calon bupati yang ia rasa cocok untuk menghadapi Pilkada 2024.
"Ciri-ciri yang mau bersama kita yang pertama punya komitmen tinggi apa yang menjadi kesepakatan kita. Karena kami selama ini di masyarakat Walenrang Lamasi hanya menjadi jualan politik saja,” kata dia.
“Kedua kalau kita bicara Pilkada juga kaitannya partai, jadi kita mau berpasangan yang ada partainya,” tambahnya.
Sementara Erwin Barabba dan Wahyu Napeng merupakan polisi DPC PDIP Luwu.
Keduanya terpilih kembali menjadi anggota DPRD Luwu periode 2024-2029.
Erwin Barabba terpilih di Dapil 5 Luwu setelah mendulang 1.885 suara.
Sementara Wahyu Napeng tercatat sebagai anggota DPRD Luwu 3 periode.
Dia terpilih kembali setelah mengumpulkan 3.369 suara di Dapil 1 Luwu.
Kedua kader partai banteng itu telah mengembalikan formulir cakada di Sekretariat DPC PDIP Luwu.
Hal itu dibenarkan Sekretaris DPC PDIP Luwu, Ridwan Bakokang.
Kata Ridwan, dari 12 figur yang melamar di PDIP, tiga diantaranya merupakan kader.
"Dari 12 pendaftar tersebut ada tiga kader partai. Pertana ada Pak Erwin Barabba beliau dalah Bendahara DPC PDIP, kemudian Yamin Tallesang dan Wahyu Napeng," bebernya.
"Untuk Pak Wahyu Napeng, menunggu perintah partai mau jadi kosong 01 atau 02," tambahnya.
Sementara Hafida Rauf juga serius membidik kursi 02 Luwu.
Baca juga: Soal Flyer Sepaket dengan Patahuddin di Pilkada Luwu Sulsel, Dhevy Bijak Santai: Itu Doa Simpatisan
Keseriusan mantan anggota DPRD Luwu periode 2004 hingga 2014 itu dibuktikan dengan mendaftar sebagai cawabup di DPC PKB Luwu.
Kepada wartawan, Hafida menegaskan bahwa pengembalian formulir pendaftaran dirinya ke PKB Luwu sebagai bentuk keseriusan dirinya.
“Pengembalian formulir ini merupakan bentuk keseriusan saya untuk ikut dalam proses seleksi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dari Partai Kebangkitan Bangsa," ujarnya.
Tahapan Pilkada 2024
Persiapan
-Perencanaan Program dan Anggaran: Jumat, 26 Januari 2024
-Penyusunan Peraturan Penyelenggaraan Pemilihan: Senin, 18 November 2024
-Perencanaan Penyelenggaraan yang Meliputi Penetapan Tata Cara dan Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pemilihan: Senin, 18 November 2024
-Pembentukan PPK, PPS, dan KPPS: Rabu, 17 April 2024-Selasa, 5 November 2024
-Pembentukan Panitia Pengawas Kecamatan, Panitia Pengawas Lapangan, dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara: Sesuai Jadwal Yang Ditetapkan Oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum
-Pemberitahuan dan Pendaftaran Pemantau Pemilihan: Selasa, 27 Februari 2024- Sabtu, 16 November 2024
-Penyerahan Daftar Penduduk Potensial Pemilih: Rabu, 24 April 2024-Jumat, 31 Mei 2024
-Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih: Jumat, 31 Mei 2024-Senin, 23 September 2024
Penyelenggaraan
-Pemenuhan Persyaratan Dukungan Pasangan Calon Perseorangan: Minggu, 5 Mei 2024- Senin, 19 Agustus 2024
-Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon: Sabtu, 24 Agustus 2024- Senin, 26 Agustus 2024
-Pendaftaran Pasangan Calon: Selasa, 27 Agustus 2024-Kamis, 29 Agustus 2024
-Penelitian Persyaratan Calon: Selasa, 27 Agustus 2024-Sabtu, 21 September 2024
-Penetapan Pasangan Calon: Minggu, 22 September 2024-Minggu, 22 September 2024
-Pelaksanaan Kampanye: Rabu, 25 September 2024-Sabtu, 23 November 2024
-Pelaksanaan Pemungutan Suara: Rabu, 27 November 2024
-Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara: 27 November 2024-16 Desember 2024.(*)
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana