Prof Karta Jabat Rektor UNM

Tak Ada Rektor Tanpa Melalui Pertarungan Sengit

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rektor UNM, Prof Dr Karta Jayadi bersama dengan Laksamana Madya TNI (Purn) Abdul Rasyid Kacong di acara pelantikan di Gedung A Kementerian Pendidikan, Budaya, dan Riset (Kemendikbud), Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (17/5/2024).

TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA - Prof Karta Jayadi akhirnya dilantik menjadi rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) di Gedung A Kementerian Pendidikan, Budaya, dan Riset (Kemendikbud), Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (17/5/2024). 

Karta Jayadi melalui sebuah seleksi luar biasa. 

Dia melalui tiga kali pemilihan untuk menjadi rektor UNM. 

Pertama dia mendapatkan lima suara. 

Kemudian, pada pemilihan kedua mendapatkan 14 suara. 

Baca juga: Gambaran Gaji Rektor UNM Prof Karta Jayadi, Dapat Mobil DD 11, Tinggal Belakang Hotel Claro

Dua pemilihan pertama, Karta Jayadi kalah dari saingan terdekatnya Prof Hasmyati. 

Terakhir, pada pemilihan pamungkas, Guru Besar Antropologi Seni ini meraih 54 suara. 

Suaranya sekaligus unggul atas Prof Hasmyati sebesar 44 suara. 

Selama ini pemilihan rektor UNM tak ada yang biasa-biasa. 

Semua berlangsung sengit. 

Hal itu terjadi ketika pertarungan Prof Arismunandar melawan Prof Wasir Thalib. 

Kala itu persaingan sengit pun terjadi. 

Selanjutnya, pertarungan Prof Husain pada tahun 2016 lalu. 

Fokus Perbaikan Sarana

Karta Jayadi mengatakan tahap awal adalah fokus perbaikan infrastruktur. 

"Kita fokus ke perbaikan sarana dan prasarana. Karena sarana dan prasarana adalah seperti umur," katanya pasca pelantikan. 

Di samping itu, ia berjanji memajukan UNM ke tingkat yang lebih baik. 

Salah satu fokus utama dari rencana kerjanya yakni menyelesaikan proyek-proyek pembangunan yang telah terkatung-katung selama bertahun-tahun.

Baca juga: Tegas! Prof Karta Jayadi Segera Usut Tuntas Sejumlah Proyek Mangkrak di UNM

Proyek-proyek tersebut antara lain Gedung BU Fakultas Ekonomi (FE), Gedung Perkuliahan Flamboyan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FIS-H), dan Gedung LAB Terpadu Fakultas Teknik (FT).

Selain itu, salah satu proyek yang menjadi perhatian utama adalah Gedung Tellu Cappa Program Pascasarjana UNM. Lebih dari dua belas tahun sejak pemasangan tiang pertama pada Sabtu (17/9/2011), proyek Gedung Tellu Cappa Program Pascasarjana UNM (PPs UNM) masih terbengkalai.

Gedung yang dirancang memiliki menara 12 lantai tersebut masih belum rampung hingga saat ini. Proyek ini telah menjadi perhatian utama dalam rencana kerja baru Karta Jayadi.

"Itu akan jadi prioritas juga, proyek pembangunan yang mangkrak," kata Karta Jayadi.

Ia melanjutkan, dirinya sangat paham terhadap segala kekurangan dan kelebihan UNM. 

Baca juga: Pesan Terakhir Prof Husain Syam ke Prof Karta Jayadi Rektor UNM yang Baru, 2047 Mahasiswa Jadi Saksi

Apalagi posisinya selama delapan tahun menjabat Wakil Rektor (WR) II Bidang Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran Keuangan UNM.

Dengan semangat dan tenaga baru sebagai pucuk pimpinan, ia berjanji untuk mempercepat segala hal yang selama ini terhambat.

"Saya sudah paham anatominya sekarang, apa yang belum dan apa yang perlu dipercepat," imbuhnya.

Karta juga berkomitmen akan mengadakan hal-hal yang selama ini belum ada. Hal ini guna meningkatkan kualitas dan pelayanan di UNM.

"Komposisi akan diperbaiki, namun yang paling penting adalah lajunya yang kita dorong," ujarnya.(*)

Berita Terkini