Makassar, Tribun - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH, IDX: ISAT) mengumumkan hasil kinerja keuangan kuartal pertama (Q1), Januari hingga Maret 2024
Media Update Q1-2024 Result diselenggarakan melalui zoom, Selasa (30/4), dengan menghadirkan President Director & CEO Indosat Vikram Sinha, Director & Chief Financial Officer IOH Nicky Lee, serta Director & Chief Business Officer IOH Muhammad Buldansyah
Vikram Sinha dalam kesempatan ini menjelaskan Q1 2024 Indosat membukukan pencapaian solid dalam kinerja finansial dan operasional.
Menurutnya, pencapaian kuartal pertama 2024 mencerminkan komitmen Indosat untuk menciptakan nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan, serta memperkuat ekonomi digital Indonesia.
“Kami terus meningkatkan jaringan kami untuk memastikan konektivitas yang lancar dan memberikan pengalaman yang mengesankan bagi pelanggan di seluruh Indonesia. Sementara itu, kami juga meningkatkan keunggulan operasional dan efisiensi kami secara signifikan, yang memungkinkan kami meraih pertumbuhan pendapatan dan terus meningkatkan profitabilitas,” kata Vikram Sinha.
Peningkatan ini terjadi seiring dengan investasi strategis dalam meningkatkan infrastruktur jaringannya.
Sementara itu Nicky Lee memaparkan selama tiga bulan pertama tahun ini, Indosat mencatat total pendapatan Rp13,835 triliun.
“Angka ini meningkat 15,8 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya (YoY) Rp11,945 triliun,” ujarnya,
Sementara itu, EBITDA tumbuh lebih cepat dari pendapatan, mencapai peningkatan 22,1 persen YoY menjadi Rp6,509 triliun dari sebelumnya Rp5,329 triliun.
Kinerja keuangan yang cemerlang ini, mendorong peningkatan EBITDA Margin Indosat menjadi 47,0 persen.
Selain itu menghasilkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, sebesar Rp1,295 triliun, naik 39,4 persen dari tahun sebelumnya.
Dalam kesempatain ini Muhammad Buldansyah menjelaskan sepanjang kuartal pertama, jumlah BTS 4G Indosat meningkat sebesar 20,8 persen YoY menjadi 184 ribu.
Hal ini memastikan konektivitas yang lancar dan pengalaman pelanggan yang lebih baik bagi basis pengguna yang berkembang pesat dan berkontribusi pada lonjakan ARPU (Pendapatan Rata-Rata Per Pengguna).
“ARPU meningkat sebesar 13,9 persen YoY untuk pelanggan seluler, yang mencapai Rp37.500 dari sebelimnya Rp32.900 pada Q1 2023,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan adanya peningkatan data traffic sebesar 14,3 persen YoY dari 3.376 PB menjadi 3.858 Petabytes (PB)
“Pada akhir kuartal pertama tahun 2024, jumlah pelanggan Indosat meningkat 2,3 persen YoY, mencapai 100,8 juta pelanggan dari 98,5 juta pelanggan,” paparnya.
Circle Kalisumapa
Sementara itu dijelaskan untuk di wilayah Circle Kalimantan Sulawesi Maluku dan Papua (Kalisumapa), Indosat mencatat peningkatan trafik data yang signifikan sebesar 27,1 persen di kuartal pertama 2024 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Jumlah pelanggan juga naik menjadi hampir 11,9 juta pengguna.
“Hal ini sejalan dengan upaya ekspansi jaringan yang dilakukan Indosat di wilayah Timur Indonesia, yang mampu menjangkau pelanggan berkualitas,” ujar Vikram Sinha.
Sepanjang kuartal pertama 2024 juga, total BTS 4G Indosat di wilayah Kalimantan turut meningkat 31.6 persen YoY menjadi lebih dari 15 ribu BTS 4G, sedangkan di wilayah Sulawesi Maluku Papua naik 20.9 persen YoY menjadi lebih dari 13 ribu BTS 4G.
Fokus pengembangan jangkauan jaringan 4G yang semakin luas hingga ke pelosok pedesaan, diharapkan akan mampu menghadirkan pengalaman mengesankan (marvelous experience) bagi pelanggan Indosat, khususnya di wilayah Timur Indonesia.
Didukung AI
Pada Q1 2024, Indosat mengalami peningkatan Outlook dari “Stabil” menjadi “Positif” oleh lembaga pemeringkat internasional, Fitch, dan mempertahankan peringkat kredit AA+(idn). Perusahaan juga menerima peringkat idAAA (Stabil) dari Pefindo.
Dalam beberapa minggu terakhir, ISAT masuk ke dalam Indeks LQ45 sebagai salah satu indeks paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ini mencerminkan kondisi keuangan yang solid dan prospek pertumbuhan yang sangat baik, dengan nilai transaksi tinggi dan frekuensi yang tinggi di pasar modal Indonesia.
Vikram menjelaskan, Indosat memperkuat posisinya sebagai pionir teknologi di Indonesia dengan mengumumkan kolaborasi revolusioner bersama NVIDIA, sebagai NVIDIA Cloud Provider Partner pertama di dalam negeri.
Melalui kemitraan bersejarah ini, Indosat bersama dengan anak perusahaannya, Lintasarta, bertujuan untuk mendemokratisasi akses ke platform AI terdepan NVIDIA, memberdayakan perusahaan di seluruh region melalui pemanfaatan teknologi Graphic Processing Unit (GPU) terbaik. Dengan memanfaatkan kekuatan transformasional AI dalam ekosistem cloud, Indosat siap mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan memberdayakan ekosistem digital yang semakin berkembang.
Selain itu, Indosat juga memperkuat komitmennya terhadap keamanan siber melalui kolaborasi strategis dengan Cisco dan Mastercard. Kolaborasi dengan Cisco menegaskan kesiapan Indosat dalam menyediakan solusi keamanan siber terkini kepada perusahaan, terutama usaha kecil dan menengah (UKM), untuk memperkuat ketahanan digital dan keamanan mereka.
Sementara itu, pembentukan Cybersecurity Center of Excellence (CoE) Indosat-Mastercard, menegaskan dedikasi perusahaan dalam mendorong pengembangan talenta, mendorong inovasi, serta menjadi kolaborator utama dalam upaya deteksi dan memitigasi keamanan siber.
Seiring dengan upaya Indosat dalam membentuk lanskap digital di Indonesia, perusahaan tetap kokoh dalam komitmennya untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan, memajukan inovasi, dan menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan.
“Kolaborasi kami dengan NVIDIA menandai momen penting dalam perjalanan Indonesia untuk menjadi bangsa digital yang didukung oleh AI. Dengan tekad yang teguh dan visi yang sama untuk mencapai kesuksesan, kami siap membentuk lanskap teknologi di Indonesia. Mari kita terus berinovasi, berkolaborasi, dan menginspirasi untuk menghubungkan serta memberdayakan masyarakat Indonesia menuju bangsa digital,” demikian Vikram Sinha.