Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengamat dan Pelaku Usaha Makassar Khawatir

Penulis: Rudi Salam
Editor: Ina Maharani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

nilai tukar rupiah anjlok

 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah ke level Rp16.255 pada Senin (29/4/2024). 

Pengamat Ekonomi dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr Anas Iswanto Anwar menyebut, ada dua parameter ketika dolar menguat.

Pertama aliran modal, dan kedua adalah perdagangan internasional atau ekspor dan impor.

“Ekspor impor tidak begitu berpengaruh sekarang ini, yang lebih berpengaruh sekarang ini karena suku bunga di Amerika lebih stabil,” sebut Anas, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (29/4/2024).

Ia mengatakan, pemerintah saat ini harus menahan laju pelemahan rupiah.

Meliputi intervensi bank sentral, terutama dalam hal suku bunga acuan yang harus dinaikkan.

Tetapi, kata dia, kenaikan ini harus jangka pendek, tidak terlalu lama agar tidak menganggu investasi.

“Jadi harus ada lawan kebijakannya Amerika ini, maka harus kita naikkan suku bunga lagi, tapi tentu akan berdampak pada kredit, dan investasi,” katanya.

Anas juga menyarankan agar pemerintah memperbaiki kinerja ekspor.

Dengan memperbaiki kinerja ekspor, kata dia, sama dengan menarik kembali rupiah.

“Harus tidak bisa dikendalikan, dampaknya akan lebih besar lagi,” kata Anas.

Pelemahan rupiah juga ditanggapi Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) Arief R Pabettingi.

Menurut Arief, pemerintah melalui Kementerian Keuangan harus punya keinginan kuat agar kurs rupiah menguat.

“Saya lihat, makin kita may berinteraksi dengan mata uang asing atau negara yang tinggi nilai kursnya, keteteran kita,” kata Arief.

Berita Terkini