TRIBUN-TIMUR.COM - Partai Golkar belum memberikan kepastian soal sosok yang akan diusung di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Meski Ridwan Kamil muncul sebagai kandidat kuat di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, namun Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto belum putuskan calon.
Nasib Ridwan Kamil belum jelas.
Airlangga belum menentukan calon yang akan maju di Pilkada atau Pemilihan Gubernur (Pilgub Jakarta).
Nama Ridwan Kamil sempat disebut, namun bisa jadi untuk Pilkada Jawa Barat.
“Kang Emil sudah datang ke Jakarta tapi tentu kita evaluasi juga Jawa Barat,” kata Airlangga di Jakarta, Selasa (16/4/2024).
Menurut Airlangga, Golkar dan Gerindra sejatinya sudah memberikan penugasan untuk Ridwan Kamil maju di Pilgub Jawa Barat.
“Jawa Barat itu untuk Ridwan Kamil sudah diberikan (penugasan) baik Golkar maupun Gerindra,” ujarnya.
Menko Perekonomian itu masih enggan secara gamblang sosok yang akan diusung Golkar di Pilgub DKI.
Airlangga juga mengomentari mengenai peluang Erwin Aksa maju di Pilgub DKI.
Dia menyebut, semua nama-nama akan dievaluasi pada Mei 2024.
“Jadi nanti kita lihat evaluasi di bulan Mei. Nanti yang paling positif untuk menang nanti kita dukung,” imbuhnya.
Organisasi relawan pendukung Jokowi (Projo) membuka peluang mendukung Ridwan Kamil (RK) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
Hal ini diungkapkan Ketua Umum (Ketum) Projo Budi Arie.
“(RK) kita dukung untuk DKI, (tapi) kalau (RK) mau Jawa Barat silakan,” ujar Budi, Selasa (16/4/2024).
Budi menyebut RK bukan satu-satunya calon yang berpeluang mengantongi dukunga Projo.
Ia mengaku masih berunding dengan partai-partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) atau pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Budi mengeklaim KIM tetap solid di Pilkada Jakarta 2024. Ia memastikan akan ada satu nama yang akan didukung KIM.
“Tunggu ya, nanti kan Agustus pendaftaran (calon),” jelasnya.
Keponakan Prabowo
Ridwan Kamil diisukan akan duet dengan Rahayu Saraswati, keponakan Prabowo Subianto di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta.
Ridwan Kamil merupakan eks Gubernur Jawa Barat.
Sementara Rahayu Saraswati terpilih di DPR RI Dapil Jakarta III.
Suara Rahayu Saraswati mencapai 52.932.
Ia mengalahkan eks Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengantongi 45.998 suara.
Bendahara Umum DPP Projo, Panel Barus menjelaskan, keberhasilan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat (Jabar) memunculkan harapan baru bagi warga Jakarta.
Sebab, warga Jakarta membutuhkan sosok pemimpin moderat, modern, tegas, serta mengakar.
Terlebih, Partai Golkar telah memberi sinyal akan memajukan Ridwan Kamil pada Pilkada serentak 2024, mendatang.
Secara pribadi, Panel Barus juga melihat politikus perempuan Partai Gerindra Rahayu Saraswati, cocok mendampingi RK dalam Pilkada Jakarta.
Alasannya ia mampu membantu menyatukan seluruh potensi untuk kemenangan Koalisi Indonesia Maju.
“Selain Saras, ada nama Riza Patria yang juga pernah menjabat sebagai wakil Gubernur Jakarta,” kata Panel Barus, Selasa (16/4/2024).
Panel Barus mengungkapkan, besar kemungkinan PDI Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta Partai NasDem bakal mengajukan calon gubernur antitesa terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Terlebih, jika ketiga partai itu mengajukan calon yang menghadirkan politik antitesa bagi pemerintah pusat. (Tribun Network/Reynas Abdila)
PKS ingin pimpin Jakarta
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengaku pihaknya siap menyambut pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta, seusai menang pada Pemilu 2024.
Ahmad Syaikhu menegaskan bahwa sudah selayaknya kader PKS menjadi pemimpin di Jakarta.
"Khusus di Jakarta, Pemilu 2024 mengantarkan PKS menjadi pemenang nomor satu. Maka, sudah selayaknya kader PKS tampil memimpin Jakarta. Insya Allah, PKS tidak kekurangan stok pemimpin berkualitas,” kata Ahmad Syaikhu dalam keterangannya, Senin (8/4/2024).
Ahmad Syaikhu menegaskan, bulan Ramadan kali ini menjadi semangat bagi PKS untuk meraih kemenangan dan memperjuangkan kebaikan bagi Indonesia.
“Doakan PKS terus istiqamah,” ucap Ahmad Syaikhu.
Ahmad Syaikhu meminta dukungan untuk Fraksi PKS di DPR dalam mengawal hak angket pemilu guna memperbaiki kualitas pemilu yang sangat buruk dan brutal kali ini.
Sebelumnya diberitakan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengalami peningkatan elektabilitas cukup tinggi dalam pemilihan legislatif (pileg) 2024.
Peningkatan tersebut tak lepas dari sosok Anies Baswedan.
"Saya melihat PKS mampu menjadikan Anies sebagai figur yang bisa mendapatkan coattail effect bagi PKS," ujar pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, Jumat (1/3/2024).
Diketahui, Coattail effect atau efek ekor jas merupakan istilah dalam politik elektoral nasional yang berarti adanya pelibatan tokoh penting atau tersohor yang memberi pengaruh pada hasil suara suatu pihak.
Ujang menyebut artinya ketokohan Anies Baswedan sebagai capres yang diusung partai Koalisi Perubahan yakni PKS, PKB, dan Nasdem dianggap mampu meningkatkan elektabilitas partai di pemilu serentak 2024 ini.
"Jadi, Anies banyak kampanye juga di basis-basis suara PKS sehingga PKS suaranya tinggi, suaranya naik, memperoleh dukungan dari masyarakat di wilayah-wilayah yang menjadi kantong-kantong PKS," jelas Ujang.
"PKS membangun basis massanya dalam lima tahun terakhir," ucap Ujang.
"Kelihatannya juga seluruh kader PKS kerja keras ya untuk bisa unggul memenangkan pertarungan. Dengan kerja keras itu ya mendapatkan hasil," tutur Ujang.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com