TRIBUN-TIMUR.COM - Beberapa tokoh politik di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) persiapan maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Bahkan sudah ada sosok calon yang disebut akan berpasangan di Pilkada Sikka 2024.
Di Pilkada Sikka 2024, PDIP dan Demokrat berpotensi koalisi.
Ketua DPC PDI-P Sikka, Fransiskus Roberto Diogo dan Martinus Wodon anggota DPRD Sikka terpilih dari Demokrat memberikan sinyal kuat berpasangan di Pilkada.
Pasalnya pada Selasa, 16 April 2024 pagi, Fransiskus Roberto Diogo yang akrab disapa Roby Idong itu mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati untuk Pilkada 2024 di Partai Perindo.
Saat mendaftar, Fransiskus yang merupakan petahana didampingi Martinus Wodon.
Satu jam kemudian, giliran Martinus Wodon resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil bupati Sikka periode 2024-2029 melalui partai PDIP.
Kedatangan pegiat pariwisata yang kini terjun ke gelanggang politik Sikka bersama tim dan simpatisan disambut senyum hangat Ketua DPC PDI-P Sikka, Fransiskus Roberto Diogo.
"Hari ini saya datang ke kantor DPC PDI-P Sikka untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil bupati Sikka periode 2024- 2029," kata Martin Wodon.
"Saya juga sebagai caleg terpilih, harus banyak belajar dari calon bupati yang ada. Sehingga hari ini saya mendaftar sebagai calon wakil bupati Sikka untuk membangun Sikka ke depan. Semoga Tuhan memberkati perjuangan ini," ujar Martin Wodon.
Martin Wodon menyatakan kesiapannya jika dipasangkan dengan Fransiskus Roberto Diogo di Pilkada Sikka tahun 2024 apabila direstui partai banteng moncong putih.
Martinus Wodon merupakan orang pertama yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil bupati Sikka di DPC PDI-P Sikka.
Sikap politik keduanya ini semakin memberikan sinyal kuat akan paket.
Keduanya disebut paket Romantis yang siap bertarung di Pilkada Sikka 2024 mendatang.
Sekretaris Demokrat Sikka, Octavianus Aryo Adhityo kepada POS-KUPANG.COM membenarkan pendaftaran Fransiskus Roberto Diogo sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup).
Ia berencana berpasangan dengan Martinus Wodon.
"Hari ini Pak Robi, ketua DPC PDI-P Kabupaten Sikka bersama salah satu kader kami, Pak Martinus Wodon, anggota DPRD terpilih kemarin di Pileg 2024 datang untuk mendaftarkan diri sebagai paket calon bupati dan wakil bupati di Partai Demokrat Kabupaten Sikka," jelas Adhtyo.
Meski mendaftar secara berpasangan, kata Adhityo, secara administrasi tercatat perorangan.
Ditanya apakah sikap politik Martinus Wodon merupakan hasil rekomendasi Partai Demokrat Sikka, Adhityo mengatakan, Demokrat terbuka sehingga tetap melalui proses penjaringan sesuai mekanisme Partai Demokrat.
"Jadi tidak serta merta karena kader Demokrat lalu dipastikan mendapatkan rekomendasi. Itu tidak, karena biar bagaimana pun kita tetap menghormati apa yang sudah termuat dalam PO maupun juklak tentang Pilkada di internal Partai Demokrat," kata dia.
"Kalau di Partai Demokrat, kita berpatokan ke PO nomor 1 tahun 2020 dan juklak nomor 2 tahun 2020 tentang Pilkada," jelas Adhityo.
Dalam PO nomor 1 tahun 2020 dan juklak nomor 2 tahun 2020 tentang Pilkada dijelaskan kader Partai Demokrat maupun non kader harus melewati proses tahapan mulai dari penjaringan internal, eksternal dan pendaftaran di tingkat DPC, perangkingan di tingkat DPC.
Kemudian hasilnya akan dibawa ke DPD guna perangkingan kembali dan penjaringan.
"Diharapkan memang dalam proses itu akan mengerucut sampai ke tingkat DPP. Di DPP kalau misalkan yang daftar itu sudah paket itu yang menjadi nilai plus.
Tapi kalau yang daftarnya perseorangan juga kita tidak kita abaikan, mereka akan mendapatkan surat tugas untuk mencari pasangannya. Selanjutnya membawa hasil survei dan menjalani fit and proper test di DPP," jelas Adhityo.
Sementara itu, Wakil Sekretaris DPC PDI-P Sikka, Yansen Seda saat ditemui POS-KUPANG.COM di kediaman Robi Idong juga membenarkan adanya pendaftaran paket Fransiskus Roberto Diogo dan Martinus Wodon.
"Dalam penyampaian Pak Robi Idong sehari sebelumnya, bahwa beliau jika ingin maju menjadi bupati maka dia akan menggandeng calon wakil bupati orang muda, orang yang masih energik," kata dia.
"Karena beliau berpikir, dalam berpolitik ini perlu ada kaderisasi. Mungkin ini sebuah langkah yang baik karena melihat potensi dalam diri Pak Martin Wodon juga memiliki rekam jejak yang baik," kata dia.
Martin Wodon dinilai punya pengalaman di pemerintahan.
"Pak Robi untuk sementara merasa cocok dengan Martin Wodon," jelas Yansen Seda.
Dikatakan Yansen, apabila Partai Demokrat berkenan, Fransiskus Roberto Diogo bersama Martinus Wodon akan menjadi paket yang bisa maju di Pilkada 2024.
Rekam jejak Fransiskus Roberto Diogo
Kericuhan sempat terjadi di ruang sidang DPRD Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis, 17 Februari 2022, kemarin
Di mana Wakil Ketua DPRD Sikka, Gorgonius Nago Bapa, dan Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, nyaris adu jotos.
Rupanya hal tersebut dipicu oleh kesalahpahaman antara keduanya.
Lantas, keributan antara Bupati dan Wakil Ketua DPRD Sikka pun dilerai anggota DPRD lainnya serta pegawai setempat.
Dilansir oleh Kompas TV, awalnya terlaksana sidang DPRD tentang penetapan alat kelengkapan dewan.
Menurut Wakil Ketua DPRD Sikka, dirinya bereaksi karena menganggap Bupati Sikka telah melecehkan marwah lembaga DPRD.
Yakni dengan mengintervensi Ketua DPRD Sikka saat sidang penetapan alat kelengkapan DPRD.
Sementara itu, Bupati Sikka menegaskan dirinya sama sekali tidak berniat melecehkan lembaga dewan daerah.
Bupati menyatakan, ia hanya ingin menegur salah satu anggota dewan agar menjaga etika dan wibawa pejabat publik di depan masyarakat terutama saat melakukan sidang.
Sosok Bupati Sikka
Fransiskus Roberto Diogo dilantik sebagai Bupati Sikka pada 2018 lalu.
Pelantikan pria yang karib disapa Roby Idong tersebut dilakukan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, atas nama Presiden RI.
Pelantikan itu dihadiri para Bupati se-NTT, para Bupati dan Wabup terpilih dalam pilkada serentak 2018, unsur Forkopimda Provinsi NTT, tokoh agama dan tokoh masyarakat, pimpinan perangkat daerah lingkup Pemprov NTT. Juga hadir tokoh agama dan tokoh masyarakat serta Forkopimda Kabupaten Sikka.
Dikutip dari infopemilu.kpu.go.id, Roby Idong merupakan pria kelahiran 1 Februari 1972.
Awalnya, dirinya berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Sementara dilansir dari Pos-Kupang.com, Fransiskus Roberto Diego berasal dari lingkup birokrasi pemerintahan dan secara resmi telah mengundurkan diri dari ASN, setelah dilantik jadi Bupati.
Fransiskus Roberto Diego terakhir menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sikka.
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com