TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rencana pelantikan pejabat eselon II Pemerintah Kota Makassar batal dilaksanakan pekan ini.
Pelantikan tujuh kepala dinas hasil lelang jabatan itu mulanya direncanakan, Jumat (29/3/2024).
Pelantikan juga diagendakan bertepatan dengan buka puasa bersama anak yatim piatu di Anjungan Pantai Losari, Jl Penghibur.
Hanya saja, Pemerintah Kota Makassar menunda pelantikan tersebut.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto baru menyadari jika Jumat besok merupakan hari libur atau bertepatan dengan peringatan Hari Kenaikan Yesus Kristus.
"Kalau pelantikan (dihari) libur tidak sah. Hari Senin berarti kalau begitu. Saya ini buru-buru pulang (dari Singapura) karena saya pikir besok mau pelantikan, ternyata hari libur," ucap Danny Pomanto diwawancara di Kantor Balai Kota Makassar Jl Ahmad Yani, Kamis (28/3/2024).
Karenanya, pelantikan akan diagendakan kembali pada Senin (1/4/2024).
Baca juga: Deretan Tokoh Non-Kader Potensial Didorong Gerindra di Pilgub Sulsel: Danny Pomanto hingga IAS
Adapun mereka yang dilantik adalah tujuh pejabat yang telah mengikuti proses lelang jabatan pimpinan tinggi pratama (JPTP).
Danny membeberkan, 80 persen yang akan dilantik berasal dari pelaksana tugas (Plt) Kepala OPD.
"Belum tentu, tidak semua (Plt), ya pokoknya 80 persen lah," ungkapnya.
Diketahui, ada tujuh pejabat yang diamanahkan menjabat Plt kepala dinas.
Ketujuh Plt tersebut antara lain Plt Kepala Dinas Kominfo Ismawaty Nur, Plt Kepala Dinas Sosial Andi Pangeran Nur Akbar.
Selanjutnya Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Alamsyah Sahabuddin, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ferdi Mochtar.
Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Syahruddin, Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Andi Tenri Lengka.
Danny menilai, seluruh Plt tersebut memiliki kinerja baik.
Hanya saja, Danny menginginkan performa pejabat lebih baik atau tidak biasa-biasa saja.
"Bagus juga sebenarnya (kinerja Plt), cuma kan saya itu kan tidak mau yang biasa-biasa. Pokoknya yang 80 persen ini luar biasa (kinerjanya) baru dia bisa masuk (definitif). Kalau biasa-biasa ji, ya, kita cari alternatif (pengganti)," ulasnya.
Danny mengatakan, mereka yang dilantik nantinya merupakan pejabat yang telah membuktikan kompetensinya.
Ia tidak mencampuri proses seleksi yang telah dijalankan oleh tim seleksi.
"(Hasil) tes. Saya serahkan sepenuhnya nilai itu kepada timsel. Saya nda mau campur," pungkasnya. (*)