Jalur Mudik Lebaran

Hore! Poros Palampang-Palangisang Bulukumba Segera Diaspal Setelah 10 Tahun Seperti Kubangan Kerbau

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Jalan poros Palampang-Palangisang Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan rusak parah, Selasa (26/3/2024).

TRIBUNB-ULUKUMBA.COM - Poros Palampang-Palangisang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan rusak parah.

Akses ini menghubungkan dua kecamatan, banyak dikeluhkan pengguna jalan setiap hari.

Panjang jalan yang mengalami rusak parah sejauh 13,4 kilometer.

Mulai dari Palampang, Desa Bontoharu, Desa Karama, Kecamatan Rilau Ale hingga Palangisang, Kecamatan Rilau Ale.

Setiap hari masyarakat di daerah tersebut jika melintas harus berjalan melambat.

Hampir semua badan aspal telah berlubang.

“Sudah hampir 10 tahun jalan ini rusak parah,” kata Ilham Sikki, warga Desa Karama, Selasa (26/3/2024).

Kondisi poros Palampang-Palangisang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan rusak parah, Selasa (26/3/2024). Jalan ini menghubungkan dua kecamatan. (Tribun-timur.com/samsul bahri)

Ia mengungkap tak hanya melambat kendaraan tapi onderdil cepat rusak.

Baik sepeda motor maupun kendaraan roda empat.

Baca juga: Jalan Poros Palampang-Pallangisang Bulukumba Rusak Parah, Dinas PU: Tahun Ini Dihotmix

Beberapa kali Tribun Bulukumba.com, menjumpai masyarakat timbun sendiri jalanan tersebut.

Baca juga: Warga Siddo Barru Keluhkan Jalan Rusak Penghubung Ceppaga–Congko: Butuh Perhatian Pemerintah!

Ada yang membawakan sirtu, ada yang meratakan sirtu dan menutupi lubang-lubang.

Lokasinya berada di Desa Karama, Kecamatan Rilau Ale.

Terpisah, Kadis Pekerjaan Umum (PU) Bulukumba Andi Zulkifli menyatakan tahun ini jalan itu akan dibangun kembali.

“Tahun ini dikerja dengan menggunakan pos anggaran DAK. Panjang yang akan di hotmix 13,4 kilometer dan ditangani secara keseluruhan saat ini dalam proses pembersihan bahu jalan," jelasnya.

Jalan poros ini dilewati pemudik dari berbagai daerah ke kampung halaman mereka.

Termasuk jalan alternatif bagi masyarakat wisata dari arah utara Sulawesi Selatan ke Tanjung Bira Bulukumba.

Jalur Mudik

Jalan poros provinsi dari Palampeng, Kecamatan Rilau Ale, Bulukumba ke Sinjai Borong-Ambi dalam kondisinya sangat memperihatinkan.

Jalan poros tersebut menghubungkan tiga kabupaten, yakni Kabupaten Bulukumba, Sinjai, dan Malino Kabupaten Gowa.

Akses ini dilalui pemudik dari Makassar tujuan Sinjai dan Bulukumba.

Namun kondisi terkini jalanan tersebut tak bisa dilalui dengan mulus.

Kondisi poros Palampang-Palangisang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan rusak parah, Selasa (26/3/2024). Jalan ini menghubungkan dua kecamatan. (Tribun-timur.com/samsul bahri)

Pantauan Tribun-timur.com, Selasa (26/3/2024), daerah paling parah berada di Desa Barambang, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai.

Sedang di poros Palampang Balimbing, Desa Bontolohe, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba jalan sempit.

Kondisi poros Palampang-Palangisang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan rusak parah, Selasa (26/3/2024). Jalan ini menghubungkan dua kecamatan.

Kondisi jalan poros tersebut berbeda dengan jalan provinsi lainnya.

"Kita berharap pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan segera serius bangun jalan itu," kata warga Rilau Ale, Andi Awal Coheng.

Ia menyebut jika jalanan itu rampung maka jarak waktu tempuh dari Kabupaten Bulukumba ke Kota Makassar via Malino bisa tiga jam.

Khusus masyarakat Kecamatan Rilau Ale, Bulukumpa, Kajang dan Ujung Loe.

Sebab tidak mesti melewati Kabupaten Jeneponto ke Kota Makassar yang jaraknya cukup panjang.

Belum lagi kalau macet waktu tempuh bisa sampai empat jam atau lima jam.

Jalan poros Malino-Ambi Sinjai Barat ke Sinjai Borong-Palempeng, Bulukumba mulai dibangun sebagian saat M Nurdin Abdullah masih menjabat gubernur tahun 2020.

Kemudian pembangunan dilanjutkan lagi tahun 2023 di masa Andi Sudirman Sulaiman sebagai gubernur Sulsel.

Namun jalan yang diperbaiki belum rampung hingga saat ini.

Jalanan lumpur dan tanah liat serta bebatuan membuat kendaraan mini bus tak bisa melintas di Desa Barambang.

Ada sekitar tiga kilometer jalan yang sulit dilalui kendaraan mini bus jika hujan turun di daerah itu. 

Belum ada penjelasan dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Selatan terkait terhentinya pembangunan jalan tersebut.(*)

Berita Terkini