TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberikan reaksi atas tak hadirnya Wali Kota Makassar, Danny Pomanto saat kampanye di Makassar.
Ganjar Pranowo menyatakan, ia akan mengecek alasan absennya kepala daerah termasuk Danny Pomanto.
Ia ingin memastikan pakah disebabkan tekanan politik atau faktor lainnya.
Demikian disampaikan Ganjar Pranowo usai kampanye di UpperHills Convention Hall, Jl Metro Tj Bunga, Makassar, Selasa (30/1/2024) siang.
"Nanti saya cek ke wali kota tidak hadir, apakah karena tekanan ataukah yang lain. Tetapi beberapa (kepala daerah) yang lain sudah melaporkan ke saya dengan bahasa jangan kencang-kencang dukung 03, begitu bahasanya," kata Ganjar.
Menurutnya, persoalan ini datang setelah dirinya menerima laporan dari beberapa kepala daerah mendapat intimidasi dari kubu paslon capres-cawapres tertentu.
Baca juga: Survei Capres Litbang Kompas Terbaru di Jawa Timur: Prabowo 40 Persen, Ganjar dan Anies Beda Tipis
Ganjar mengungkapkan adanya tekanan politik untuk tidak terlalu vokal dalam mendukung salah satu kubu politik.
"Dalam situasi seperti ini, sangat penting untuk menjaga netralitas dalam proses demokrasi. Jangan ada intervensi, jangan ganggu demokrasi kami akan menghancurkan harkat dan martabat sebagai negara demokratis," tegas Pranowo.
Meskipun demikian, Pranowo tidak membeberkan kubu paslon mana yang melakukan intimidasi.
Reaksi Ganjar Pranowo tersebut menunjukkan kekhawatiran atas situasi politik yang berkembang, sambil menekankan pentingnya netralitas dan kebebasan dalam proses demokrasi.
Mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) ini juga menegaskan pentingnya menjaga netralitas dalam demokrasi.
Ia meyakini bahwa TNI, Polri, dan ASN akan memastikan netralitas tersebut terjaga.
Di samping itu, Ganjar meminta agar prinsip netralitas tersebut tidak hanya dipegang sebagai pernyataan kosong.
Namun diimplementasikan dengan sungguh-sungguh, baik di level server maupun dalam tindakan nyata.
"ASN, aparat TNI-POLRI netral lah, peganglah itu baik-baik tambah di server atau ditekan peganglah itu bukan pada statement yang berikutnya tetapi yang itu," tambahnya.