TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Danny Pomanto menujuk Muhammad Yasir menjabat Pelaksana Harian (Plh) Sekda Makassar.
Muhammad Yasir menjabat sebagai Asisten I Pemkot Makassar.
Ia menggantikan M Ansar yang memasuki masa purnabakti alias pensiun.
M Ansar Pensiun 31 Desember 2023.
Ia tak lagi berkantor mulai 2 Januari 2024.
Baca juga: Bocoran Danny Pomanto Pejabat Lengser Mutasi Besar-besaran Besok di Pantai Losari
M Yasir menjabat Sekda Makassar terhitung mulai Selasa (2/1/2024).
"Plh Sekda tadi pagi kita tunjuk pak Yasir," ucap Danny Pomanto di kediamannya Jl Amirullah.
"Masa tugas sampai keluar surat untuk Plt. Sekitar satu minggu," sambungnya.
Penunjukan Plh kata Danny untuk mengisi kekosongan sementara.
Pihaknya juga sedang mengajukan surat persetujuan penunjukan Plt Sekda kepada Gubernur Sulawesi Selatan.
Satu nama telah disetor, bocorannya berjenis kelamin laki-laki dan berkumis.
"Sudah tadi saya tanda tangan (surat ke Gubernur) satu nama (disetor) inisial laki-laki-yang ada kumisnya," ucap Danny berkelakar.
Jika sudah ada persetujuan Gubernur, maka Danny akan menetapkan Plt Sekda.
Firman Pagarra dan Muhammad Roem Kandidat Kuat
Saat refleksi akhir tahun Pemkot Makassar 27 Desember lalu, Danny Pomanto memberi bocoran terkait pejabat pengganti M Ansar sebagai Sekda.
Plt Sekda yang akan ditunjuk merupakan salah satu dari lima pejabat terbaik versi Danny Pomanto.
Adapun lima pejabat terbaik yang diumumkan waktu itu ialah Kepala Inspektorat, Andi Asma Zulistia Ekayanti, Kepala Dinas Pariwisata Muhammad Roem, Kepala Badan Pendapatan Daerah Firman Hamid Pagarra.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Hasanuddin, dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Nielma Palamba.
Hanya saja, dari sinyal yang diberikan Danny Pomanto, Plt Sekda berjenis kelamin laki-laki.
Artinya, Kepala Inspektorat, Andi Asma Zulistia Ekayanti, dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Nielma Palamba tak lagi masuk radar.
Tersisa tiga nama, yakni Kepala Dinas Pariwisata Muhammad Roem, Kepala Badan Pendapatan Daerah Firman Hamid Pagarra dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Hasanuddin.
Hanya saja, dari tiga nama di atas, figur yang menguat adalah Firman Pagarra dan Muhammad Roem.
Kedua pejabat ini sangat dekat dengan Danny Pomanto.
Keduanya kerap mendampingi Danny untuk urusan-urusan penting dan genting, termasuk urusan kebijakan di Pemkot Makassar.
Begitu juga ketika Danny melakukan perjalanan keluar negeri, keduanya dipercaya untuk mendampingi orang nomor satu di Makassar ini.
M Ansar Sekda Terkaya
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar M Ansar tercatat sebagai sekda terkaya di Sulsel.
Kekayaan M Ansar mencapai Rp11,2 miliar.
Angka tersebut tertinggi dibandingkan 23 Sekda kabupaten/kota lainnya di Sulsel.
Bahkan harta kekayaan M Ansar jauh mengalahkan Andi Aslam Patonangi yang pernah menjabat sebagai Sekprov Sulsel.
Adapun harta kekayaan Andi Aslam Patongangi mencapai Rp9,1 miliar.
Andi Aslam Patongangi pernah memimpin Kabupaten Pinrang dua periode; 2009-2019.
Meski pernah menjabat Bupati dua periode, harta kekayaan Andi Aslam Patonangi rupanya kalah dari Sekda Kota Makassar M Ansar.
M Ansar mulai melaporkan hartanya pada tahun 2017 lalu saat masih menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar.
Kala itu, pria berdarah Kabupaten Enrekang tersebut tercatat punya harta sebesar Rp8,3 miliar lebih.
Lalu pada tahun 2018, saat awal menjabat sebagai Sekda Kota Makassar, kekayaanya bertambah Rp1 miliar lebih dengan nilai Rp9,5 miliar.
Ansar kembali melaporkan kekayannya pada 31 Desember 2019 dengan jumlah Rp10,8 miliar.Kemudian sempat menurun pada 31 Desember 2020 dengan total Rp10,5 miliar.
Pada tahun 2021 kekayaannya naik menjadi Rp10,7 miliar dan berhasil menyentuh angka Rp11,2 miliar di 2022.
Harta pria kelahiran 17 Mei 1963 ini didominasi tanah dan bangunan dengan total Rp9,7 miliar.
M Ansar memiliki 13 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Maros, dan Enrekang.
Sumber kekayaan lainnya ialah alat transportasi dan mesin senilai Rp534 juta.
Ansar mengoleksi beberapa kendaraan seperti motor Yamaha NMax 20 P tahun 2018 seharga Rp30 juta.
Sepeda bromptom S6L tahun 2018 seharga Rp25 juta, sepeda specialized XC Expert tahun 2009 seharga Rp16,5 juta.
Sepeda bike 700 16 inchi tahun 2017 seharga Rp12,5 juta, serta mobil Toyota Fortuner 2.4 VRZ 4X4 A/T tahun 2020 seharga Rp450 juta.
Tak hanya itu, Ketua DPW Himpunan Keluarga Massenrempulu (Hikma) Kabupaten Enrekang ini juga punya harta bersumber dari harta bergerak lainnya sebanyak Rp475,4 juta.
Kas dan setara kas Rp245 juta, dan harta lainnya Rp175 juta.
Perjalanan Karir Sekda M Ansar
Sekretaris Daerah Kota Makassar M Ansar merupakan salah satu pamong senior di Pemkot Makassar.
Ia memulai karirnya di Pemerintah Kota Makassar pada tahun 1994 dengan pangkat III/a.
Sekda Makassar M Ansar memulai perjalannya dari bawah, mulai dari staf biasa di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar.
Di tahun ke empatnya berstatus pegawai Pemkot, karir M Ansar di dunia pemerintahan mulai mengalami perkembangan.
Tahun 1998 pria berdarah Kabupaten Enrekang tersebut diangkat menjadi Kepala Sub Seksi Perencanaan Dinas PU.
Kemudian tiga tahun berselang, tahun 2001 ia jabat Kepala Sub Dinas Program dan Evaluasi.
Jabatan Kepala Bidang didapatkan pada tahun 2005, yakni sebagai Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PU.
Pria kelahiran 17 Mei 1963 ini mendapat amanah besar di Dinas PU sebagai kepala dinas.
Jabatan tersebut diberikan dimasa kepemimpinan Ilham Arief Sirajuddin.
Lalu karirnya semakin melejit usai Pemkot Makasar dipimpin oleh Danny Pomanto.
Melalui lelang jabatan Sekratris Daerah Kota Makassar, M Ansar dipercayakan menduduki posisi tersebut pada tahun 2019.
Ia mengalahkan dua petarung lainnya, M Yasir yang saat itu jabat Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Abdul Rahman Bando yang kala itu jabat Kepala Dinas Pendidikan.
Kini terhitung tiga tahun lebih M Ansar mengemban amanah tersebut.
Di tahun ke empatnya menjabat Sekda, ia akan memasuki masa purna bakti alias pensiun.
Terhitung 29 tahun lamanya M Ansar mengabdi di Pemkot Makassar sebagai ASN.
Tentu berbagai pengalaman di dunia pemerintahan telah ia selami dengan baik.
Namun, M Ansar belum menyampaikan dengan gamblang rencananya pasca keluar dari Pemkot Makassar.
Ia menilai hal tersebut menjadi urusan pribadinya.
"Rencana-rencana itu pribadi, urusan pribadi," ucap M Ansar saat ditemui di ruangannya di Kantor Balai Kota Makassar Jl Ahmad Yani, Senin (16/1/2023).
Begitu juga dengan langkah politik yang akan diambil.
Diketahui, Alumnus Teknik Sipil Universitas Hasanuddin (Unhas) ini digadang-gadang bakal maju di Pilkada Enrekang.
"Itu pribadi (maju Pilkada), soal baligho itu memang ada tapi ucapan-ucapan dalam rangka mau lebaran, tapi khusus calon (bupati) itu tidak ada," tegasnya. (*)