TRIBUN-TIMUR.COM - Publik sepakbola Tanah Air disuguhi drama pertandingan pekan 23 Liga 1 2023/2024 antara Persik vs PSM di Stadion Brawijaya Kediri, Senin (18/12/2023) sore.
Sebagai salah satu laga di kompetisi kasta tertinggi Indonesia, pertandingan Persik vs PSM dinodai dengan adanya pemberhentian laga lebih dari sejam namun pada akhirnya dilanjutkan kembali.
Pihak PSM Makassar merasa dirugikan atas keputusan tersebut, penggemar sepakbola Tanah Air juga pun ramai-ramai mempertanyakan kejanggalan ini.
Jika ditarik ke belakang, ini bukan pertama kalinya PSM Makassar 'dikerjai' di markas Persik Kediri.
Pada Liga 1 musim 2022/2023 atau musim lalu, skuad PSM Makassar juga mendapat perlakuan yang nyaris sama dengan hasil pertandingan yang sama pula yakni gagalnya pasukan Juku Eja meraih kemenangan di depan mata.
Di musim lalu, saat itu PSM Makassar bertandang ke Stadion Brawijaya menantang tuan rumah Persik Kediri pada laga pekan 8 Liga 1 2022/2023, Jumat (2/9/2023) malam.
Pada babak pertama PSM Makassar harus kehilangan Wiljan Pluim lantaran mendapat kartu merah langsung dari wasit yang keputusannya dianggap kontroversi.
Skuad PSM Makassar mampu menahan imbang Persik Kediri meski bermain sebagai tim tamu dan juga sejak babak kedua hanya diperkuat 10 pemain.
Sejak laga berlangsung di babak pertama ketegangan laga Persik vs PSM Makassar sudah terlihat.
Baca juga: Bernardo Tavares Tak Dampingi PSM Makassar Saat Laga Kontra Persik Dilanjutkan, Alasannya!
Puncaknya saat kapten PSM Makassar Wiljan Pluim diganjar kartu merah jelang turun minum babak pertama.
Keputusan wasit dinilai janggal, sebab sebelumnya wasit yang memimpin laga hanya memberikan kartu kuning.
Namun, adanya protes dari salah satu pemain Persik membuat sang pengadil lapangan kembali menghadiahi kartu kuning kedua yang berbuah kartu merah.
Ratusan suporter PSM Makassar yang memberikan dukungan langsung di Stadion Brawijaya pun tersulut emosinya.
Sasaran makian diarahkan kepada wasit utamanya saat sang wasit keluar lapangan usai babak pertama berakhir.
Saat puncak ketegangan terjadi, Sadikin Aksa yang juga owner PSM Makassar hadir dengan senyum dengan mata berbinar di balik kacamata.
Puncak ketegangan tatkala wasit mengeluarkan kartu merah untuk Wiljan Pluim.
Spontan pemain protes.
LO Persik Kediri berlari masuk lapangan membantu menekan wasit.
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares juga cebur ke lapangan menenangkan pemainnya yang mengerumuni wasit.
Melihat LO Persik masuk lapangan, Direktur Utama PSM Makassar Munafri Arifuddin bangkit dari bench dan berlari mendatangi LO itu.
Nyaris Munafri Arifuddin kehilangan kontrol.
Dari ruang VVIP, Aksa Mahmud duduk tenang di samping seorang profesor dari UNAIR.
Aksa Mahmud memandang ke depan gawang Persik Kediri.
Sementara Owner PSM Makassar Sadikin Aksa berdiri di samping pendiri Bosowa itu.
Official Persik Kediri yang duduk di samping Aksa Mahmuf dan Sadikin Aksa berteriak-teriak.
“Tenang-tenang,” teriak Sadikin Aksa.
Wiljan Pluim disambut LO di pinggir lapangan dan diantar ke VVIP, duduk di belakang Aksa Mahmud dan Sadikin Aksa.
Langkah Wiljan Pluim keluar lapangan diiringi yel-yel “Pluim…pluim…” ratusan suporter dikomando Daeng Uki.
Sadikin Aksa menghampiri official Persik Kediri “berwajah” India.
Dia memeluknya.
“Di lapangan tegang, kita di sini harus tetap tenang dan damai. Oke, Bro!” ujar Sadikin Aksa.
Sadikin menyalami satu persatu LO dan Official Persik Kediri lalu meninggalkan ruang VVIP.
Di semua pertandingan PSM Makassar, Sadikin Aksa tidak pernah duduk tenang di kursi VVIP.
Sadikin Aksa lebih senang gerilya menyapa suporter
Menjelang babak kedua Persik Kediri vs PSM Makassar, 2 September 2022 malam, Sadikin Aksa sudah berdiri di tengah ratusan suporter.
Saat wasit memasuki lapangan, puluhan suporter berangsek mendekati lorong tempat mereka beriringan ke lapangan.
Beberapa suporter bahkan memanjat terali besi seraya terus meneriaki wasit.
Sadikin mendekati mereka dan mengarahkan mereka kembali ke tempat semula.
“Kurang ajar itu LO-nya, hampir saya kipas. Masa dia masuk lapangan ikut menekan wasit,” kata Munafri Arifuddin dalam bus yang mengantar tim PSM kembali ke hotel.
Munafri Arifuddin menyesalkan wasit yang tidak menunjuk titik putih saat Rasyid Bakri dijatuhkan di kotak terlarang.
“Seharusnya itu penalti,” ujar Munafri Arifuddin,
Bernardo Tavares yang duduk di kursi di sebelah kiri tak henti batuk-batuk.
Munafri Arifuddin memberikan permen pedis untuk meredakan batuk kering Tavares.
“Terima kasih,” ujar Bernardo Tavares.
Kemenangan PSM Makassar Direbut
Kondisi serupa kembali dialami PSM Makassar saat menantang Persik pada pekan 23 Liga 2023/2024 di Stadion Brawijaya, Senin (18/12/2023) sore.
Laga sempat berhenti akibat adanya keributan dari suporter tim tuan rumah Persik Kediri selama lebih dari 1 jam.
Saat pertandingan dilanjutkan, PSM Makassar dalam posisi sudah unggul 0-1 atas Persik di Stadion Brawijaya Kediri, Senin (18/12/2023).
Namun pertandingan kembali dilanjutkan yang membuat skuad PSM Makassar keheranan.
Pada posisi ini terjadi hal-hal yang tak terduga di skuad PSM Makassar.
Salah satunya yakni Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares sudah tak ada lagi di bench pemain.
Ketidakhadiran Bernardo Tavares tersebut diungkapkan Asisten Pelatih PSM Makassar Ahmad Amiruddin.
"Pertama jelas kami sangat kecewa mengenai regulasi, di aturan 2x30 menit ada pemberhentian maka pertandingan akan dihentikan," ucap Ahmad Amiruddin usai laga.
Lebih lanjut Ahmad Amiruddin menjelaskan kondisi skuad PSM Makassar.
"Pada saat ini pelatih kami sudah pulang, karena memang ada tiket pesawat. Itu setelah pelatih tahu pertandingan tidak dilanjutkan, tapi sekarang di menit-menit akhir pelatih sudah tiba di bandara dan baru tahu kalau pertandingan dilanjutkan dan tambahan ekstra 3 menit," ungkapnya.
Bernardo Tavares memilih langsung ke bandara lantaran sudah membeli tiket untuk penerbangan pulang ke negaranya, Portugal.
Sebab usai pertandingan lawan Persik, skuad PSM Makassar diliburkan dan akan kembali bertanding pada awal Februari 2024.
Sebelumnya, Wasit dan pemain PSM Makassar dievakuasi masuk ke dalam gedung Stadion Brawijaya, Kediri, Senin (18/12/2023).
Suporter Persik Kediri masuk ke dalam lapangan.
Hal ini dipicu oleh keputusan pengadil lapangan Didit Yudi Nurcahya.
Wasit Didit Yudi Nurcahya mengambil keputusan mengesahkan gol Yuran Fernandes pada menit 86 babak kedua.
Hal itu hasil dari diskusi antara wasit utama dan hakim garis.
Sehingga bola hasil sundulan Yuran Fernandes dinilai sudah melewati garis gawang.
Suporter Persik Kediri tidak terima dengan keputusan itu.
Suporter Persik Kediri memasuki masuk ke dalam area pertandingan mendekati wasit.
Panitia langsung mengambil keputusan untuk mengevakuasi wasit yang menjadi incaran suporter tuan rumah.
Sesaat kemudian, pemain-pemain PSM Makassar juga ikut dievakuasi.
Ditakutkan menjadi sasaran amuk suporter Persik Kediri.
Video beredar di sosial media, suporter Persik Kediri melompati pagar masuk area lapangan.
Suporter dan laga mulai tidak kondusif.
Media officer PSM, Sulaiman Abdul Karim mengatakan pihak panitia dan LIB masih berdiskusi.
“Panitia pelaksana, (pihak) LIB dan wasit masih meeting,” katanya kepada tribun timur, Senin (18/12/2023).(*)