Pembunuh Bos Roti Maros Ditangkap

Pembunuh Makmur dan Abdillah Bos Roti Maros di Maccopa Ditangkap, Usia 20 Tahun

Penulis: Nurul Hidayah
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi penemuan dua jenasa ayah dan anak di kabupaten Maros. Pembunuh bos roti Maros Makmur dan putranya Abdillah ditangkap.

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Kepolisian Resort Maros membekuk pria berinisial A (20) atas kasus dugaan pembunuhan terhadap Ayah dan Anak di lingkungan Sanggalea, Kelurahan Taroada, Kabupaten Maros.

Terduga pelaku ditangkap Minggu dini hari (10/13/23).

Kapolres Maros, AKBP Awaludin saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

"Pelakunya sudah kami tangkap," ungkap Awal.

Selain menangkap pelaku, polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti terkait kasus ini. 

Saat ini, pelaku sedang dalam tahap pemeriksaan intensif oleh tim penyidik kepolisian.

"Kami juga sudah mengamankan barang bukti dari pelaku," tambahnya.

Sementara pelaku masih dalam proses pemeriksaan lanjutan oleh pihak kepolisian.

Kapolres Maros berterimakasih atas dukungan masyarakat yang turut membantu tim kepolisian dalam menangkap pelaku.

Warga Lingkungan Sanggalea, Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros digegerkan dengan penemuan dua mayat di dalam ruko, Rabu (6/12/2023).

Korban merupakan ayah dan anak, sang ayah atas nama Makmur (53) dan sang anak atas nama Abdillah Makmur (27).

Pantauan langsung Tribun Timur, ruko yang berada di Jalan Poros Maros-Makassar ini dipadati sejumlah warga yang ingin mencari tahu.

Salah Seorang Tetangga korban, Ical mengatakan kejadian ini terjadi sekitar sekitar pukul 04.30 Wita.

"Sekitar sholat subuh, infonya anaknya menelpon minta tolong katanya dengar suara perkelahian," ujarnya.

Ia menyebutkan ada lima orang yang berada di lokasi kejadian.

Ayah, ibu dan seorang anak lelaki dan dua anak perempuan.

"Yang meninggal dua orang, ayah dan anak laki-laki," ujarnya.

Ia menyebutkan kejadian tersebut terjadi di lantai dua ruko tersebut.

"Kejadian di lantai dua rumah, tiga orang lainnya ada di lantai tiga," ungkapnya.

Ical menambahkan, kondisi jenazah dipenuhi luka tusukan dan bersimbah darah.

Makmur tewas di ruko warna pink

Makmur dan Abdillah tewas mengenaskan di ruko warna pink depan Pondok Pesantren Darul Istiqamah Maccopa, Maros, Rabu (6/12/2023) lalu.

Makmur adalah pengusaha Roti Maros yang tinggal di rukonya di Lingkungan Sanggalea, Kelurahan Taroada Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros.

Makmur dan anaknya tewas dengan kondisi tubuh yang penuh luka sayatan parang.

Mayat Makmur dan Abdillah bersimbah darah.

Dari pantauan Tribun-timur.com, Kamis (7/12/2023) ruko pink tersebut berada di pinggir jalan poros Maros-Makassar.

Ruko dengan lebar tujuh meter tersebut menghadap ke timur atau berhadapan pondok pesantren Darul Istiqamah Maccopa dan showroom mobil bekas.

Bangunan sebelah kanan ruko Makmur, juga terdapat ruko warna hijau.

Ruko hijau tersebut sedang tertutup. Sementara sebelah kiri TKP ada toko Meubel, Surya.

Ruko hijau dan milik Makmur berdekatan. Tak ada celah atau pemisah antara dinding.

Sementara untuk roko meubel, ada celah setengah meter.

Ruko Roti Maros dan meubel memiliki masing-masing tembok. 

Lahan kosong yang jadi pembatas ditumbuhi rumput setinggi paha orang dewasa.

Panjang ruko itu sekira 15 meter. 

Ruko Makmur berlantai tiga. Sementara meubel hanya lantai dua.

Di ruko Makmur, hanya lantai dua yang memiliki jendela. Ada dua jendela. Lantai satu dan tiga tertutup.

Setelah insiden pembunuhan, aktivitas di toko meubel masih normal. Hanya nampak sepi.

Sejumlah warga pun memilih untuk diam.

Alasannya, mereka kurang kenal dengan korban dan takut dipanggil polisi jadi saksi.

Kini ruko Makmur dipasangi garis polisi.

Di teras atau garasi terdapat dua unit mobil, Toyota Innova dan Honda Jazz.

Bodi Innova sudah kusam dan karatan. Sementara Honda Jazz masih mulus.

Innova berpelat DD 1484 DL berwarna biru muda, sementara Jazz DD 1635 TR warna silver.

Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, Makmur menjalankan usaha produksi roti di ruko tersebut.

Sementara Abdillah Makmur juga membantu menjalankan usaha roti milik orang tuanya.

Roti yang diproduksi ini biasanya dibawake sejumlah toko ole-ole.

Rumah ruko tersebut memiliki tiga lantai.

Lantai pertama merupakan tempat produksi roti.

Terlihat sejumlah oven dan bahan produksi roti masih tertata di tempat tersebut.

Lantai dua terdapat ruang tamu dan beberapa kamar, begitu pula pada lantai tiga.

Seorang tetangga korban, Ical mengatakan kejadian ini terjadi sekitar sekitar pukul 04.30 Wita.

"Sekitar salat subuh, infonya anaknya menelepon minta tolong, katanya dengar suara perkelahian," ujarnya.

Ia menyebutkan ada lima orang yang berada di lokasi kejadian.

Ayah, ibu dan seorang anak lelaki dan dua anak perempuan.

Sang ibu diketahui mengidap stroke.

"Yang meninggal dua orang, ayah dan anak laki-laki," ujarnya.Ia menyebutkan kejadian tersebut terjadi di lantai dua ruko tersebut.

"Kejadian di lantai dua rumah, tiga orang lainnya ada di lantai tiga," ungkapnya.

Ical menambahkan, kondisi jenazah dipenuhi luka tusukan dan bersimbah darah. (*)

 

Berita Terkini