TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Satu poin PSM Makassar di markas Persib Bandung harus dibayar mahal.
Diketahui, skuad PSM Makassar meriah 1 poin di markas Persib Bandung di pekan ke-21 Liga 1 2023/2024, Kamis (4/12/2023) malam.
Sukses membawa pulang 1 poin usai menahan imbang Persib 0-0 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), PSM Makassar harus menerima kenyataan denda Rp 50 juta dan 3 pilar utamanya harus absen di laga kontra Bhayangkara FC.
Denda Rp 50 juta harus dibayar Juku Eja karena dalam satu pertandingan ada enam pemainnya yang mendapatkan kartu kuning.
Hal ini tertuang pada peraturan kode disiplin PSSI Pasal 53 ayat 1 poin A.
Denda sebesar setidaknya Rp 50 juta apabila dalam satu pertandingan ada lima atau lebih pemain yang diberikan sanksi peringatan kartu kuning.
Dengan demikian Pasukan Ramang harus legowo menerima denda tersebut.
Kemudian, tiga pemain Laskar Pinisi akan absen di laga berikutnya.
Tiga pemain itu, Safruddin Tahar, Ananda Raehan, dan M Arfan.
Tiga pemain terkena sanksi akumulasi kartu kuning.
Sehingga harus absen satu laga.
Hal ini tentu merugikan juru taktik PSM Bernardo Tavares.
Ditengah jadwal cukup padat, dia kehilangan pilar inti.
Selain itu, rotasi pemain menjadi lebih sempit karena kehilangan pemain ini.
Misalnya saja, M Arfan dan Ananda Raehan penyeimbang lapangan tengah.
Sehingga Tavares harus mencari pengganti peran tersebut.
Khususnya di lapangan tengah yang cukup krusial.
Karena biasanya Ananda Raehan masuk menggantikan M Arfan.
Kini keduanya absen.
Nama Dzaky Asraf dapat menjadi pengganti sepadan.
Namun dua laga Dzaky hilang dari bench Juku Eja, ini masih menjadi misteri.
Jaga Konsistensi
Pengamat Sepakbola, Imran Amirullah mengatakan kedisiplinan pertahanan harus konsisten.
Jangan sampai apa yang dilakukan saat lawan Persib Bandung hilang.
Itu harus dipertahankan, bagaimana pertahanan solid.
Kuncinya, pemain fokus sepanjang 90 menit.
Apalagi akan bermain di kandang, suporter bisa memberikan lebih banyak energi.
“Saya pikir tetap fokus lebih disiplin menjaga daerah pertahanan," kata mran Amirullah kepada Tribun-Timur.com, Rabu (6/12/2023).
"Lawan Bhayangkara punya motivasi juga keluar dari zona degradasi jadi konsentrasi dalam hal bertahan," jelasnya.
Ciri skema compact defense pada kolektivitas pemain setiap lini.
Setiap lini harus menjaga kedalaman pertahanan dan sebaliknya ketika menyerang.
Dalam hal menyerang, kekuatannya pada transisi.
Sehingga Pasukan Ramang tidak boleh kendor sepanjang laga.
“Jangan kendor itu yang perlu dijaga compact defense cukup bagus lawan Persib,” jelas mantan asisten pelatih PSM itu.
Faktor penunjang fokus utamanya fisik.
Fisik pemain harus prima dalam 90 menit.
Hal ini perlu perhatian karena Juku Eja punya jadwal padat.
Pasalnya, ritme permainan Tavares mengandalkan serangan balik cepat.
Ketika fokus tidak terjaga maka banyak kesalahan terjadi.
“Fokus banyak faktor pengaruhnya, mungkin komunikasi, fisik, ketika fisik sudah mulai menurun otomatis konsentrasi tidak seperti awal,” ujarnya. (*)