TRIBUN-TIMUR.COM - Duet penyerang PSM Makassar, Adilson Silva dan Victor Mansaray tampil impresif di Liga 1 2023-2024. Padahal dua pemain ini belum lama dipasangkan sebagai ujung tombak serangan.
Namun, chemistrynya sebagai mesin gol sangat kuat.
Dalam 3 pertandingan terakhir di Liga 1, duet Adilson Silva dan Victor Mansaray menyumbang 5 gol.
Termasuk, ketika PSM Makassar meraih kemenangan 3-1 dari Persikabo 1973 di Stadion BJ Habibibie, Parepare pada Kamis (23/11/2023) malam.
Adilson di laga ini mencetak brace.
Tambahan koleksi gol tersebut membuat pemain berkebangsaan Portugal itu telah bukukan 4 gol. Adilson mulai menemukan ketajamannya.
Baca juga: 2025 PSM Makassar Punya Stadion Baru? Dibangun Bosowa Pakai Konstruksi Besi Mirip Markas Inter Miami
Setelah tampil tak sesuai ekpektasi di putaran pertama, penyerang 26 tahun ini memperlihatkan penampilan berbeda.
Sedangkan Victor Mansaray mencatatkan 1 gol.
Sejak didatangkan di awal jendela transfer, penyerang berkebangsaan Amerika Serikat itu terus menerus menjebol gawang lawan.
Tiga laga bersama Laskar Pinisia, ia mengeloksi tiga gol.
Ketajaman Adilson Silva dan Victor Mansaray ini seolah jadi jawaban dari sosok striker haus gol yang dinanti klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel).
Sebab, dalam beberapa musim terakhir, PSM Makassar seakan ‘dikutuk’ kesulitan mendapat striker mumpuni.
Kini kutukan tersebut coba dipatahkan oleh Adilson dan Mansaray. Keduanya saling mengisi pos lini depan.
Silih berganti pemain nomor punggung 20 dan 88 itu saling memanjakan.
Terkadang Adilson Silva bermain melebar untuk membuka ruang bagi Victor Mansaray di dalam kotak penalti ataupun memberikan umpan.
Victor Mansaray terkadang juga melakukan hal serupa untuk Adilson Silva
Dengan performa yang ditunjukkan tersebut membuat PSM Makassar mulai bangkit.
Pasukan Ramang perlahan merangkak di papan klasemen. Kini menempati peringkat 10 dengan 26 poin.
Striker PSM Makassar, Adilson Silva mengaku senang bisa berkontribusi untuk tim.
Dia tidak peduli jumlah gol dilesakkan, terpenting tim meraih kemenangan.
“Saya cukup senang terhadap kontribusi saya dua gol, tapi yang paling penting tim menang,” katanya saat konferensi pers usai laga PSM Makassar vs Persikabo 1973 di Stadion BJ Habibie, Parepare pada Kamis (23/11/2023).
Hal senada pernah diutarakan Victor Mansaray.
Dia menyampaikan, tugasnya di PSM Makassar adalah mencetak gol. Serta memberikan kemenangan juara bertahan Liga 1 ini.
"Saya di sini untuk mencetak gol dan membantu tim memenangkan pertandingan. Itulah saya berada di sini," tegasnya.
Sementara Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares menilai kemenangan diraih anak asuhnya sangat penting untuk menatap pertandingan ke depannya.
Para pemainnya bekerja sama dengan baik. "Kemenangan ini sangat penting bagi kami. Saya sangat senang kepada pemain-pemain bisa membuat banyak peluang," ucapnya.
Legenda PSM Makassar, Anwar Liko memuji duet Adilson Silva-Victor Mansaray.
Dia menilai perpaduan mereka tentu sangat bagus untuk kebangkitan tim. Keduanya striker pekerja keras. Sisa mereka bermain lebih efektif di pertahanan lawan.
“Peluang yang didapatkan kalau bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menjadi gol,” katanya Jumat (24/11/2023).
Ia pun yakin, jika Adilson Silva dan Victor Mansaray menampilkan permainan konsisten, keduanya akan menjadi striker menakutkan bagi tim lawan di kompetisi Liga 1.
Adilson Silva punya kecepatan dan tendangan keras, sedangkan Victor Mansaray memiliki penguasaan bola yang bagus.
“Dua striker ini bisa dibilang kompeltlah, saling mengisi satu sama lain,” ucap pemain yang bawa PSM Makassar juara liga era Perserikatan 1991-1992.
Ze Paulo Masih Perlu Pembuktian
Tugas berat di pundak Ze Paulo.
Gelandang asal Brazil ini direkrut untuk menggantikan peran Willem Jan Pluim sebagai kreator lapangan tengah.
Debut pun telah dilakoni bersama PSM Makassar.
Ze Paulo bermain pertama kalinya mengenakan jersey kapal pinisi di dada ketika lawan Persikab0 1973.
Masuk di menit 75 menggantikan Kenzo Nambu.
15 menit di lapangan membuat kemampuan Ze Paulo belum bisa diukur.
Namun, dalam beberapa kesempatan ia berhasil memotong serangan lawan.
Ze Paulo bahkan nyaris mencatatkan namanya di papan skor di menit 78.
Berawal dari pergerakannya berhasil merebut bola di sepertiga pertahanan Persikabo 1973, pemain berusia 29 tahun itu langsung melakukan akselerasi ke dalam kotak penalti lalu lepaskan tembakan khaki kana.
Sayang bola tembakan masih berhasil ditepis oleh penjaga gawang.
Dalam mengatur ritme permaian, Ze Paulo cukup tenang.
Ia punya visi bermain bagus, pergerakannya sangat simpel.
Cukup sekali dua sentuhan untuk mengalirkan bola ke lini depan.
Pengamat Sepakbola, Toni Ho menilai, Ze Paulo berada di bawah bayang-bayang Pluim. Sebab, Pluim telah menjadi ikon di PSM Makassar selama ini.
Tentu tugas Ze Paulo untuk membuktikan diri dengan permainan dimiliki.
“Butuh waktu untuk pembuktian, apakah bisa sebagus Pluim atau di atas Pluim,” katanya.(*)