Tempuh 127 Km, Biaya Perjalanan dari Makassar ke Malino PP Pakai Wuling Air EV Hanya Rp20 Ribuan

Editor: Ina Maharani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ujicoba pengisian baterai Wuling EV di Malino, Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (9/11). biaya perjalanan Makassar Malino PP pakai mobil ini hanya Rp20 ribuan

ELECTRONIC Vehichel (EV) atau mobil listrik yang paling banyak digunakan di Indonesia, termasuk di Makassar, saat ini adalah Wulling AIr EV.

Wajar saja, mobil yang mulai diperkenalkan di tahun 2022 ini dijual dengan harga paling terjangkau untuk EV, yakni mulai Rp190 jutaan.

Untuk memberi pengalaman menggunakan mobil berpenumpang empat orang ini, Wuling Motors (Wuling) bersama PT Kumala Cemerlang Abadi (Wuling Kumala Group) pada tanggal 8 dan 9 November 2023 menggelar Wuling Drivexperience untuk awak media.

Perjalanan didampingi Area Sales Manager Wuling Kumala Group Diyal Riswanto, Public Relation Manager Wuling Motors Indonesia Brian Gomgom, Regional Sales Wuling Motors Indonesia Marfiansyah, Sales Manager Wuling Kumala Rahmat Budi.

Juga hadir Area Service Manager Wuling Kumala I Putu Gede Asta Werdiana, Sales Manager Wuling Kumala Group, Irwan Muddin, dan Trainer Manager Wuling Kumala Group Bapak Rifai Satrian

Berlangsung dalam 2 gelombang ini melibatkan total 18 awak media yang berasal dari Makassar, Kendari, Palu dan Manado untuk merasakan bawa mobil listrik, menjelajah rute Makassar-Malino -Makassar menggunakan Unit Wuling Air  EV varian Long Range.

Secara bergantian, sejumlah awak media Makassar, Kamis (9/11/2023) mengemudikan mobil dengan kapasitas baterai 26,7 kWh dan jarak tempuh 300 km tersebut.

Rombongan start dari Wuling Kumala, Jl AP Pettarani, Makassar, sekitar pukul 10.30 wita.

Menempuh rute melewati Jl Hertasning, Jl Tun Abdul Razak, Bundaran Samata, hingga tembus ke Jl Poros Malino.

Medan yang ditempuh cukup rumit, banyak tanjakan dan jalan rusak.

Menggunakan mobil listrik matic, tentunya rasanya berbeda dengan mobil biasa.

Untuk menyalakan tanpa tombol start, melainkan menginjak pedal rem, putar knop transmisi ke posisi D, lalu non-aktifkan parking brake.

Sistem transmisi juga berbeda, bulat dan tidak memiliki stick seperti mobil biasa. Wuling Air menggunakan Rotary Gear Selector berbentuk knop putar pada transmisinya.

transmisi Wuling EV (handover)

Tak juga ada rem tangan.

Melalui medan menanjak curam, mobil memiliki kekuatan yang cukup stabil. Tak ada drama mobil berhenti di tengah jalan atau sulit nanjak.

Meski demikian, dengan mode biasa (mobil ini juga memiliki mode sport yang lebih menguras baterai), sedikit lebih lama untuk memperoleh kecepatan tinggi, dibanding mobil manual.

Perjalanan pergi memakan waktu sekitar dua jam.

Berdasarkan pantauan Tribun Timur, dalam waktu tempuh dua jam dan jarak tempuh sekitar 60 km, baterai mobil yang digunakan berkurang 39 persen. Dari posisi 100 persen menjadi tinggal 61 persen, saat tiba di titik finish PLN Malino.

Sementara untuk pulangnya dengan rute yang sama, medan jalan lebih mudah karena menurun.

Sesampainya kembali di Makassar, untuk mobil yang digunakan Tribun Timur, kapasitas baterai tersisa 41 persen. Ini berarti dari jarak tercatat di odometer menempuh jarak 127 km dengan medan menanjak membutuhkan baterai total 59 persen.

Dipaparkan Brian Gomgom, jika dianalisa dari penggunaan baterai, penggunaan kWh perjalanan tersebut yakni 15,75 kwh.

“Berarti sekitar 8 km per kwh. Untuk baterai mobil listrik, jika dicharge menggunakan daya 3.500 kWh, biaya charge per 1 km yakni Rp1.699,55. Jadi berarti untuk jarak tempuh 127 km dengan penggunaan 15,75 kWh, biaya perjalanannya berkisar Rp26.727,” papar Brian.

Salah satu mobil Air EV Long Range lain yang juga menempuh perjalanan yang sama, bahkan lebih hemat hanya menggunakan baterai 47 persen, dari posisi start 100 persen dan posisi finish sisa 53 persen.

"Untuk mobil ini, berarti berjalan 127 km menggunakan 12,55 kwh atau 10,12 km per kWh. Biaya perjalanan mobil ini, dengan biaya charge sama mobil sebelumnya, hanya Rp21.327,4 saja,” jelas Brian.

Melihat angka ini, diklaim tentunya lebih hemat dibanding menggunakan bahan bakar minyak seperti Pertalite dan Pertamax.

Dalam pemaparannya sebelum berangkat Diyal memperkenalkan berbagai kelebihan Wuling EV. Antara lain hemat, karena mendapat subsidi pemerintah.

“Mendapat insentif jadi PPN jhanya 1 persen, bebas Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama, dan banyak lagi,” ujarnya.

Diyal juga memaparkan mobil listrik pertama Wuling ini mengedepankan konsep easy home charging yang memberikan kemudahan dalam pengisian daya dimanapun bahkan di rumah dengan daya minimal 2.200 Watt.

Tidak hanya itu, Air ev juga bisa diisi dari di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Adapun baterai yang dipakai di Wuling Air ev sudah dijamin keamanannya dengan standar IP67 dan telah melalui pengujian dalam berbagai kondisi ekstrem.

Diyal juga memaparkan saat ini Wuling Air EV mengeluarkan varian baru dengan harga Rp196 juta.

Pemaparan PLN

Sementara itu di titik finish di PLN Malino, hadir juga Assistant Manager Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan UP3 Makassar Selatan Muhammad Asmad Ranreng.

Asmad memaparkan dukungan PLN atas ekosistem mobil listrik, dengan menyediakan SPKLU di banyak titik di Sulawesi, termasuk di Malino.

Tak hanya itu, PLN memberikan berbagai kemudahan untuk pengguna mobil listrik, yang hendak memiliki home charging, dan membutuhkan pasang baru atau tambah daya.

“Pasang baru 7700 VA, misalnya, dari biaya peenymbungan normal Rp7,4 juta. Bagi pemilik mobil listrik cukup membayar Rp850 ribu. Untuk tambah daya sampai dengan 11 ribu watt hanya membayat Rp 150 ribu untuk 1 phasa,” jelasnya.

Asmad juga memaparkan khusus pengguna mobil listrik ada insentif tarif tenaga listrik home charging, yakni sebesar 30 persen pukul 22.00 wita-05.00 wita.

“Yakni khusus pemilik Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dengan home chargingyang terkoneksi dengan sitem PLN.

Semua penjelasan lengkap, menurut Asmad, bisa dilihat di aplikasi PLN Mobile.(*)

 

 

Berita Terkini