TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI UTARA - Dinas Perdagangan Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, memprediksi harga cabai rawit akan tetap tinggi pada awal tahun 2024.

Saat ini, harga cabai rawit di Kabupaten Sinjai mencapai Rp50 ribu per kilogram.

Sementara harga cabai kriting mencapai Rp45 ribu per kilogram di Pasar Sentral Sinjai.

Harga cabai telah mengalami kenaikan yang signifikan sejak memasuki musim kemarau dan diperkirakan tren ini akan bertahan hingga Januari mendatang.

"Prediksi kita adalah harga cabai akan terus naik hingga bulan Januari," kata Kepala Dinas Perdagangan Sinjai, Muh Saleh, Jumat (10/11/2023).

Salah satu faktor penyebab tingginya harga cabai ini adalah karena para petani cabai di Sinjai belum mulai menggarap lahan mereka.

Kemarau panjang yang masih berlangsung menjadi penyebab utama dari kondisi ini.

Daerah penghasil cabai di Sinjai berada di Manipi, Sinjai Barat, Sinjai Borong dan Kecamatan Tellulimpoe.

Sisanya berasal dari Malino, Kabupaten Gowa, Bantaeng dan Kabupaten Jeneponto.

Harga cabai di Sinjai sangat bergantung pada harga cabai di daerah lain.

Saleh menyebut bahwa tingginya harga cabai rawit karena cabai di Sulawesi Selatan banyak yang dikirim ke wilayah Kalimantan dan pulau lainnya di Indonesia.

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Bulukumba Tembus Rp70 Ribu per Kilogram, Ini Solusi Ditawarkan Dinas Pertanian

Dinas Pertanian Sinjai saat ini mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk segera membudidayakan cabai di pekarangan rumah.

Di Sinjai, selain cabai harga gula pasir dan beras juga naik.

Harga gula pasir kini tembus Rp17 ribu per kilogram.

Sementara harga beras untuk beras medium Rp13 ribu per kilogram.

Sedang beras premium Rp14 ribu per kilogram.(*)